26

1.1K 85 0
                                    

Lánya terkisap saat dia kembali ke kamarnya. Makan malam sudah berakhir. Keputusan ayahnya sudah bulat untuk menolak Lucifer. Tapi, disini, di kamarnya, Lánya menemukan sebuah pakaian berwarna biru yang indah dan sebuah gulungan surat di atas tempat tidurnya

"Datanglah dan pakai baju ini ke taman biasa. Aku menunggumu"

Lánya tersenyum. Jika ayahnya tidak mengizinkannya, maka dia akan pergi sendiri. Tiba-tiba pintu kamar Lánya diketuk dari luar

"Siapa?"

"Ibu"

Lánya segera membuka pintu itu. Di luar kamar Lánya, Lithania sudah berdiri dengan Rea di sampingnya. Mereka berdua segera masuk ke kamar Lánya dan mengunci pintu kamar itu rapat-rapat

"Ibu tahu kamu akan pergi. Pesan ibu, jangan kamu lupakan ya. Ibu akan merindukanmu"

Lánya memeluk ibunya dengan erat. Lithania membantu putrinya memakai pakaian yang tersedia di kamar itu. Dia juga mendandani putrinya dengan cantik

"Ibu menyayangimu nak"

"Aku pun menyayangi ibunda. Maafkan aku ibunda"

Lithania menggelengkan kepalanya

"Jangan meminta maaf untuk kesalahan yang tidak kamu lakukan nak!"

"Sekarang pergilah.... Sampaikan salam ibu untuk Zeealith"

"Akan saya sampaikan ibunda"

"Rea jaga putriku"

"Hamba mengerti yang mulia"

Lánya dan Rea segera membuka sebuah portal lalu menutupnya kembali sedangkan Lithania berubah menjadi asap hitam dan menghilang dari kamar Lánya

Lánya dan Rea segera membuka sebuah portal lalu menutupnya kembali sedangkan Lithania berubah menjadi asap hitam dan menghilang dari kamar Lánya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Lánya terduduk di bawah pohon dan menunggu Lucifer dengan sabar. Tak butuh waktu lama, Lucifer dan Verdane datang kesana

"Kita pergi?" Tanya Lánya

"Jika kamu tidak menginginkannya. Kamu bisa tetap tinggal"

Lánya menggelengkan kepalanya

"Tidak. Kita pergi sekarang"

Lánya menyambut tangan Lucifer yang sudah menunggunya sejak tadi. Lánya berjalan bersama Lucifer ke kerajaannya. Pesta besar pernikahan mereka dilakukan di istana Lucifer. Zeealith memberi tahu rahasia yang hanya dirinya dan Lithania tahu pada Lánya dan Lucifer

"Hanya itu satu-satunya cara agar kalian tidak terpisahkan" ujar Zeealith

"Kamu bersedia melakukan hal itu Lánya?" Tanya Lucifer

"Hanya jika, kamu menginginkannya Luce"

"Bagaimana jika ini gagal?"

"Aku percaya padamu Luce. Andai pun ini gagal, aku tidak akan membencimu"

Lucifer mengangguk. Selepas acara pernikahan mereka, Lucifer membawa Lánya ke kamarnya. Lucifer bersiap melakukan apa yang ibunya dan ibu Lánya sampaikan. Demi agar mereka tidak terpisahkan

"Aku percaya padamu Luce, kenapa kamu ragu?" Tanya Lánya saat melihat gurat kerisauan di wajah suaminya

"Aku takut Lánya"

"Berjanjilah padaku, jika ini gagal, kamu harus ikut denganku" ujar Lánya

"Aku berjanji"

"Baiklah, lakukan"

Lucifer mengambil sebuah belati dan membawa belati itu ke dekat Lánya

"Aku mencintaimu" ujar Lucifer

Lucifer mencium Lánya yang terbaring di atas ranjangnya

"Aku berjanji akan melakukannya dengan cepat. Kamu tidak akan kesakitan"

Lánya mengangguk

"Aku percaya"

Lucifer kembali mencium Lánya dan melumat habis bibir gadisnya itu. Tangannya terangkat dan dia menancapkan belati itu ke jantung Lánya. Belati yang sudah dilumuri oleh darah Lucifer sendiri

"Khh..." Ringis Lánya disela ciuman mereka

Lánya mencengkram bahu Lucifer. Lucifer melepaskan ciumannya dan mulai beralih ke perpotongan leher Lánya. Dia mengigit leher itu dan menyesap darah Lánya. Jantung Lánya mulai terhenti. Lucifer segera menghisap darah dari luka di tangannya yang ia buat untuk melumuri belati itu dengan darahnya tadi. Lucifer memberikan darah itu kepada Lánya melalui mulutnya. Setelahnya Lucifer mencabut belati itu dan mengobati luka Lánya dengan mantra sihirnya

"Lánya..." Panggil Lucifer

"Lánya... Bangunlah" panggilnya lagi

Lucifer membelai pipi Lánya dengan lembut. Masih tidak ada tanda Lánya akan kembali padanya

"Lánya, kembalilah... Ayo buka matamu..." Ujar Lucifer

Dirinya mulai dipenuhi rasa takut. Dia takut Lánya tidak kembali

"Lánya..."

"Ayo bangun..."

"Lánya..."

"Lánya!!!!"

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang