16

1.1K 77 0
                                    

Lánya melihat Arkzeith berkali-kali keluar masuk tembok istana milik ayahnya ini. Dan setiap kali tatapan mata mereka bertemu, Arkzeith akan menatap Lánya seolah berniat menghabisi gadis itu

"Coba lihat dia. Memasang topeng di depan ayahanda tetapi akan menerkam ku jika aku lengah" ujar Lánya pada Rea

"Mari masuk ke dalam yang mulia. Hari mulai senja"

Lánya mengangguk dia segera melangkah masuk ke dalam kamarnya dan melepaskan seluruh perhiasan yang dipakainya. Lánya segera berdiri saat utusan dari ayahnya datang untuk mengantarkan pakaiannya

"Aku harus memakai ini?"

"Iya yang mulia. Baginda meminta anada memakainya"

Lánya mengangguk paham. "Kalian boleh pergi"

"Ayo ke pemandian, Rea"

"Baik yang mulia"

Rea berjalan di belakang Lánya mengantarkan tuannya ke pemandian dan memandikannya. Rea sendiri memilih membersihkan badannya nanti. Rea mengiringi majikannya yang kini berjalan ke ruang makan

"Untuk apa dia disini?!" Gumam Lánya kesal

"Sabar putri. Sabar" Rea mengingatkan

Lánya mendekat dan segera memberi salam pada seluruh orang disana

"Selamat malam, Ayahanda, ibunda..." Lánya melirik sinis ke arah Arkzeith "pangeran" sapanya

"Selamat malam putri" ujar Arkzeith membalas sapaan Lánya

Keempat orang itu mulai memakan makanan mereka. Mereka makan dalam ketenangan. Sesekali sang raja dan pangeran berbincang mengenai kerajaan mereka dan peperangan

"Putriku"

"Iya ayahanda"

"Apa kamu menyukai pakaian itu? Arkzeith yang membawanya untukmu dari negerinya"

"Oh... Suatu kehormatan bagi saya untuk memakai pakaian ini"

"Terima kasih"

Lánya memakan makanannya kembali

Sebuah kotak berisi buah plum singgah di meja Lánya

"Apa ini?"

"Untukmu putriku. Hadiah dari pangeran Arkzeith"

"Ayahanda tidak memakannya?"

"Tidak nak. Itu untukmu. Khusus untuk mu"

'Sial!' Batin Lánya

Rea tahu ada yang tidak beres. Tapi, Rea tidak bisa berbuat apa-apa. Lánya memakan plum itu demi menjaga wajah ayahnya

'Jika sesuatu terjadi padanya, aku akan membunuhmu pangeran terkutuk!' Batin Rea

Lánya bisa melihat senyuman licik di wajah Arkzeith saat Lánya mulai memakan plum itu

'Apa rencanamu?' Pikir Lánya

Makan malam usai, Lánya segera pamit menuju ke kamarnya. Lánya menyuruh Rea membersihkan badan. Setelah Rea selesai, Lánya merapal mantra di sekitar kamarnya, agar dia mengetahui siapa saja yang berada di dekat kamarnya. Lalu dia mengunci kamar itu dan merapal mantra untuk membuka portal ke padang indah tempatnya bertemu Lucifer

.....

"Tumben sekali Lucifer lama" ujar Lánya

Tak lama setelah itu sebuah portal terbuka. Lánya tersenyum saat melihat Lucifer berdiri dan berlari ke arahnya

"Ratuku" ujar Lucifer

"Rajaku..." Ujar Lánya dan langsung memeluk Lucifer

Lucifer mencium puncak kepala Lánya dengan lembut

"Luka mu sudah sembuh?"

"Sudah. Dan aku sangat merindukanmu ratuku"

Lánya tersenyum "akupun rindu padamu"

"Ku dengar Zefran saat ini masih tidak membaik"

"Biarkan saja. Salahnya menghabisi rakyatku"

Lucifer menggeleng saat mendengar penuturan kekasihnya. Lucifer merasakan suhu tubuh Lánya yang agak menurun

"Kamu baik-baik saja ratuku?"

"Hm? Aku? Aku baik"

"Suhu badanmu menurun ratuku"

"Karna kamu berkata begitu aku baru menyadarinya. Malam ini agak dingin Luce"

Lucifer mengernyit. Udara malam ini tidak dingin sebenarnya. Lucifer langsung melepaskan jubahnya dan memakaikan jubah itu ke badan Lánya

"Terima kasih" ujar Lánya

"Habis makan malam besar?"

"Hn. Pangeran busuk itu mengirimkan pakaian ini dan ayah menyuruhku memakainya"

Lucifer mengangguk. Dia mengusap punggung Lánya pelan. Menenangkan Lánya dari kemarahannya

I Love You 'Till The EndTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang