VIII: Dia kakakku!!

192 39 10
                                    

"Hem! Katanya nggak mau pacaran... eh, malah pergi kencan." Sindir Aster di awali dengan batuk yang dibuat-buat.

"Hah?! Kapan?" Aku terheran, pasalnya aku memang tak pernah sekalipun berkencan.

"Tidak usah mengelak, kemarin aku melihatmu di restoran saat makan malam... BER-DU-A dengan seorang cowok." Aster tak henti-hentinya menggodaku.

"Oh... Deva." Mungkin bagus untuk mengerjai seorang Aster.

Mata Aster terbelak tak percaya. "Memang, kemarin malam aku ada acara makan malam SPESIAL DAN BERDUA." Aku sengaja menekankan perkataan ku di akhir.

Sepertinya dia salah paham, kemarin aku memang pergi makan malam berdua dengan cowok, tapi cowok itu Deva -kakakku- kemarin aku berulang tahun dan dia mengajakku makan malam yang sangat resmi. Kalian mungkin bertanya kenapa hanya berdua? Karena kedua orang tua ku sedang pergi, maka jadilah Deva seorang diri yang mengajakku makan malam.

"Kau masih kecil, belum cukup umur untuk berpacaran!" Lagi-lagi Aster menumpahi ku dengan nasihatnya.

"Aku belum selesai!" Sergah ku.

"Memang berdua, tapi itu bukan kencan. Dan dia bukan pacarku!" Tegasku.

"Tetap saja, setan ada di mana-mana. Kalian bisa saja terhasut!" Hah! Dia menceramahiku. Mana mungkin itu terjadi! Dia itu Kakakku. Aster gila!

"Aku bisa jaga diri. Aku bukan anak kecil!" Ucapku tajam.

"Tetap saja anak gadis tidak boleh berkeluyuran malam-malam!" Aku sungguh membencimu Aster!

____

AdolescenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang