"Jadi?" Tanyanya lagi dan lagi.
"Apanya?" Aster, apa kau sudah stres akibat perlombaan?
"Wo ai ni." Ucapnya.
"Itu bahasa apa?" Sepertinya bagus untuk membuatnya kesal.
"Aksara Cina."
"Wah! Aster pintar!" Pekikku menggodanya.
"What's your answer?" Tatapannya terlihat sangat serius.
"Um... One Four Three Three." Senyum lebar langsung mengembang di bibir Aster.
"Thank you."
"Terima kasih kembali." Balas ku dengan senyum memamerkan gigi.
***
"PJ!" Teriak Vina heboh.
"Nope!" Jawabku dengan Aster bersamaan.
"Lah? Katanya jadian. Official?" Vina terheran.
"Jadian? Tidak" Jawabku tegas.
"Official? Kami belum menikah, masih usia sekolah." Kali ini Aster yang menjawab.
"Jadi? Yang kemarin, apa?" Vina sepertinya salah paham.
"Pengakuan." Jawabku.
"Mengungkapkan perasaan terhadap masing-masing." Sambung Aster.
"Itu sih, sama saja dengan berpacaran." Vina ini sungguh kurang tingkat pemahamannya.
"Beda." Jawab Aster.
___