Tahun ini merupakan, tahun yang sangat kutunggu-tunggu, sebab tahun ini merupakan tahun kelulusanku. Dan... tepat hari ini, pagi ini, tepat pada pukul 10.15 aku tamat. Akhirnya hari kelulusan ini tiba.
Aku harus segera memberitahu Aster aku telah tamat dari tingkatan Sekolah Menengah Atas. Kalian harus tahu aku sangat merindukannya, ah... ini sungguh memalukan mengapa aku mengakuinya? Sudahlah, tapi aku memang merindukan Aster.
***
Drtt...
Ponselku bergetar menandakan ada telepon yang masuk. Aku segera mengambil ponselku yang terletak di atas nakas, samping tempat tidurku.
"Hua!..." Pekikku saat melihat id caller yang tertera di layar ponselku.
Senangnya ini merupakan kejadian yang sangat langka, karena kali ini Aster tidak melakukan panggilan suara seperti biasanya , melainkan FaceTime.
Tanpa menunggu lama aku langsung menerima FaceTime dari Aster.
"Ava sudah lulus, ye...!" Teriak Aster layaknya anak kecil.
"Iya! Kau harus tahu satu hal penting!" Pekikku.
Aku harus memberitahu Aster bahwa, tahun ini aku lulus dengan nilai tertinggi.
"Aku lulus dengan nilai tertinggi... kau harus meneraktirku saat kau pulang!" Kenapa aku terlihat seperti anak umur lima tahun, yang mendapatkan cokelat?
"Harusnya kau yang meneraktirku."
"Aku tak mau, kau saja." Rengekku.
"Baiklah."
"Kau juga harus tahu satu hal."
"Apa?"
"Di sekolah makin banyak cewek gagal produksi."
"Gagal produksi?" Aster terheran mendengar ucapanku.
"Iya, cewek centil yang roknya makin tak berbentuk, pakaiannya makin kekurangan bahan, teriak kiri-kanan seperti penjual sayur, ah pokoknya mereka mengerikan." Jelasku panjang lebar.
"Di sini juga banyak perempuan berpakaian kekurangan bahan." Seringainya.
"Awas kau Aster."
"Tidak, tenang saja." Dia tertawa meledekku.
"Terserahlah! Um... kapan kita bisa bertemu?" Sudah lama aku ingin bertemu dengan mu Aster.
"Entahlah tunggu saja." Jawaban macam apa itu?! Aku juga manusia. Dia pikir menunggu itu pekerjaan mudah? Itu pekerjaan yg menyiksa batin! Lebih baik aku mengerjakan soal kimia saja.
____