IV: Perdebatan

238 50 5
                                    

"Sudah kukatakan bukan, rancangan dan visi-misi ini terlalu sulit. Kau tidak perlu membuat semuanya menjadi sangat wah. Tidak, itu tidak perlu!" Ucap ku menahan emosi yang sedari tadi membara.

Kami berdua mendapatkan bagian promosi di salah satu danau, yang cukup terkenal di kalangan masyarakat. Daerah sekitar danau itu sudah terlihat tidak terawat, dan tugas kami adalah bagaimana kami mengubahnya. Bukan berarti harus membuatnya menjadi terlihat sangat wah!

"Tidak ini tidak sulit Va, pikiranmu saja yang terlalu dangkal!"

"Ini bukan masalah dangkalnya pemikiranku, tapi kau harus tahu. Kegiatan ini di tujukan untuk semua kalangan. Hal itu memang mudah dicerna orang dewasa, tapi untuk anak-anak itu cukup sulit!"

"Terseralah, kalau kau tidak ingin menerimanya, biar aku lakukan sendiri! Dan kalau kau mau, kau bisa membuat rancangan sendiri. Kita lihat mana yang akan berhasil!" Tantangnya berlalu.

Makhluk sombong, hah!

***

Karena dia tidak sudi bekerja sama denganku, kami mengerjakannya secara terpisah.

Dia melakukan kegiatan bersih-bersih di sekitar danau setiap harinya, dengan mengajak warga sekitar melalui, pengumuman dan poster yang dia sebarkan.

Aku juga melakukan kegiatan bersih-bersih tapi dengan cara berbeda. Aku melakukannya dengan kegiatan promosi melalui sosial media. Aku menggunakan media sosial.

Dengan hobby fotografi, dan dengan bantuan beberapa teman komunitas. Aku melakukan semacam promosi melalui beberapa aplikasi sosial media, dengan memposting beberapa spot foto yang cukup bagus di daerah danau, dan mengajak pengguna melakukan kegiatan sosial di danau, sesuai dengan tanggal yang ku camtumkan di caption nya.

Tidak perlu waktu lama, sudah banyak remaja dan bahkan orang tua dan anak-anak datang untuk melakukan kegiatan sosial. Dan tentunya tidak kalah banyak dengan peserta yang di kumpulkan Aster.

___

AdolescenceTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang