Chapter 16 - Give It A Label? (2)

115K 5.4K 123
                                    

Buat kalian semua yang ingin 'membedah' pikiran Benjamin Parker, enjoy it!

Chapter Sixteen – Give It A Label? (2)

BENJAMIN PARKER’s POV

Ada satu hal yang harus kulakukan sebelum aku menjawab pertanyaan Georgia. And hell, aku sangat bahagia saat tahu dia bertanya tentang pemberian label pada hubungan kita ini. Pertamanya, aku sedikit ragu bahwa dia meninginkan itu, apalagi setelah hubungannya dengan mantan pacarnya yang bodoh itu tidak berhasil. Tetapi nyatanya dia bertanya tentang itu padaku.

Aku bisa menari gembira ketika mendengarnya mengatakan itu. Dan dengan senang hati, aku akan menunduk, dan bertanya padanya, apakah dia ingin menjadi pacarku. Hell, no. Bukan pacar. Aku merasakan hubungan yang lebih erat dengannya daripada menjadi pacarnya, aku ingin menjadikannya tunanganku, suatu langkah yang ekstrims, tapi sesuatu dalam diriku sangat yakin kalau hubungan kita akan berjalan dengan lancar.

Dan sekarang, here I am, berjalan menuju kantor, membawa surat pengunduran diri ditanganku, yang akan kuberikan pada Mr. William. Yeah, aku akan mengundurkan diri dari pekerjaan berbahaya yang menyokong kehidupanku selama ini. Aku tahu semua orang yang berada disini akan sangat syok mendengar kabar kalau aku akan berhenti menjadi agen rahasia pada umurku yang relatif muda ini. Tetapi aku harus melakukannya. Aku sudah tidak ingin bermain-main dengan nyawa lagi, karena sekarang hidupku tidak berputar hanya pada Savy, namun juga pada seorang perempuan yang berhasil menjungkir balikkan kehidupanku. Georgia Sanders. Memikirkan namanya saja membuatku tersenyum senang.

Oke. Fokus, Benjamin Parker. Don’t be a pussy.

Pengunduran diriku ini pasti akan membuat Mr. William kaget. Aku yakin itu. Tapi ini yang terbaik untukku dan semuanya. Kalau aku ingin melibatkan Georgia kedalam kehidupanku, aku tidak ingin membahayakannya. Kehidupanku sebagai agen rahasia ini membuatku memiliki banyak musuh secara langsung maupun tidak langsung. Aku tidak ingin mereka membahayakan kehidupanku dan Georgia, apalagi Savannah Parker yang sudah mulai besar, dan sering berpergian denganku. Aku tidak ingin mereka tahu bahwa ada dua orang perempuan didunia ini yang paling kucintai, dan membuat mereka menjadi incaran empuk para musuhku. Aku harus berhenti dari pekerjaan ini sebelum semuanya terlambat. Alasan lainnya adalah karena aku tidak bisa membahayakan nyawaku lagi. Aku tidak ingin orang-orang cemas kepadaku. Bagaimana mungkin aku memikirkan hal semacam ini sekarang, bukan sebelum-sebelumnya?

Georgia Sanders adalah alasannya.

Ketika melihat wajahnya yang tampak khawatir tadi pagi membuatku sadar bahwa didunia ini masih ada orang yang cemas padaku. Mungkin Savy belum bisa mengekspresikan kekhawatirannya, tetapi aku yakin dia juga cemas padaku. Hidupku sangat berharga sekarang, dan aku tidak boleh bermain dengan hidupku lagi.

Hari ini adalah hari terakhir aku menginjakkan kaki ditempat ini.

Aku melihat pintu menuju kantor Mr. William didepanku, membuatku sedikit takut dengan reaksi yang akan dia berikan padaku. Dia adalah teman baik, yang memberiku pekerjaan menjadi agen rahasia saat aku tidak punya pekerjaan. Dia seperti penyelamatku ketika aku tidak memiliki apapun.

Aku mengetuk pintunya pelan, dan mendengarnya bergumam masuk dari dalam kantornya. Aku membuka pintuku, dan dia menatapku, tersenyum tipis. Dia adalah pria berwibawa berumur 53 tahun, dengan tubuh fit dan rambutnya sudah dipenuhi oleh rambut putih. Dia mempersilahkanku duduk, dan aku menaruh surat itu diatas meja.

Dia mengerutkan kening tidak mengerti, namun mengambil surat itu. Dia membukanya, dan wajahnya datar. Aku tidak tahu apa yang akan dia lakukan kemudian. Dia berhenti membaca dan menaruh suratku itu diatas meja.

Single Daddy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang