Chapter 23 - Victoria Hayes

90.4K 4.5K 105
                                    

Chapter Twenty Three – Victoria Hayes

Baru dua minggu sejak kedatangan Victoria Hayes dalam kehidupan Ben, dan ini sudah benar-benar membuatku gila. Aku sudah mulai masuk kampus lagi, dan Ben sudah kembali mengajar. Setiap hari Senin dan Rabu, aku tidak bisa menjaga Savy, sehingga Victoria mengambil kesempatan itu untuk menjaga anaknya. Aku selalu terpikir tentang apa yang dilakukan Victoria dan Savy dirumah.

Aku iri dengan kebersamaan mereka, tapi aku harus menahan diri karena Savannah Parker memang anak Victoria. Aku mendesah panjang, setiap kali mengingat itu.

Aku juga merasa gila karena aku sudah sangat jarang bertemu Ben. Aku sudah tidak memiliki kelas Sastra Inggris lagi, dan aku sedang sibuk dengan skripsiku. Aku hanya bertemunya setiap hari Sabtu dan Minggu, dan pada malam hari dipenthousenya.

Ya. Aku sudah pindah ke penthouse Ben, tetapi bukan berarti aku bisa menghabiskan waktuku dengannya sebanyak yang kalian kira. Ben selalu pulang larut malam karena pekerjaannya, dan tugas-tugas yang harus dinilainya. Apalagi sekarang dia menambah jam kerjanya karena dia sudah tidak bekerja menjadi agen rahasia lagi. Aku sedikit kesal karena hal itu, tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa.

“Georgia. Georgia!” teriak Sierra, berteriak tepat pada telingaku membuatku melompat terkejut.

Aku menatapnya marah. “Apa?” sahutku cepat.

“Apa yang kau pikirkan, sweetie?” tanyanya sambil mengedipkan mata. “Memikirkan Sir Parker tercinta?” 

“Ini minuman kalian.” Logan datang sambil membawa dua gelas minuman pesanan kami. Aku menerima minumanku darinya, dan Logan langsung duduk disamping Sierra. “Apa yang kalian bicarakan?”

“Kita sedang membicarakan Georgia yang sedang memikirkan pacarnya terus menerus,” jawab Sierra sambil mengedipkan matanya padaku.

“Aku tidak sedang memikirkan Benjamin Parker kalau kalian ingin tahu kebenarnnya,” jawabku sambil menghela nafas panjang.

Wajah Sierra langsung berubah menjadi sebal. “Kalau tidak memikirkan pacarmu, kau pasti sedang memikirkan si nenek sihir itu,” ujarnya.

Aku bertepuk tangan pelan untuk kejeniusannya.

Note the sarcasm!

“Apakah tidak ada hal yang lebih penting daripada nenek sihir itu?” tanya Sierra sambil memutar mata kesal. “Kerjakan saja skripsimu. Anggap saja Victoria itu membantumu mengasuh Savy. Beres kan?”

“Atau pikirkan tentang pesta ulang tahun Savy,” ujar Logan santai.

Aku menatapnya tidak percaya.

“Apa?” tanya Logan polos.

“Itu ide yang sangat briliant, babe!” teriak Sierra gembira, langsung memeluk Logan dengan erat. “Kau harus membuat pesta ulang tahun untuk Savy! Dia sebentar lagi ulang tahun kan?” tanya Sierra, lalu melompat tanpa menunggu jawabanku. “Kau harus selalu maju selangkah didepan Victoria. Berikan Savy pesta, dan perlihatkan pada Ben kalau kau adalah pasangan yang tepat untuknya.”

Aku mengangguk setuju dengan girang. “Pesta Savy seminggu lagi dan aku akan memberikan gadis kecil itu pesta terindah dalam hidupnya!” teriakku, berdiri dari tempat dudukku.

“Kau mau kemana?” tanya Sierra bingung.

“Pergi mencari inspirasi pestanya? Hadiah untuk Savy? Mmm… memesan kue tar untuk ulang tahun Savy? Memesan makanan?” jawabku bingung.

“Kue tar untuk ulang tahun Savy, lalu memesan makanan!” jawab Sierra girang, ikut berdiri dari tempat duduknya. “Babe, aku pergi dengan G untuk menyiapkan pesta ulang tahun Savy ya?” tanya Sierra dengan wajah memelas menatap Logan.

Single Daddy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang