Chapter 24 - Say Something

96.3K 5.1K 243
                                    

Sesuai janji di gw di chapter sebelumnya, 400 votes & gw kasih next chapter. Sorry br bisa upload skarang ya :( tadi pagi gw final test!! doain nilai gw bagus ;);) SO,, happy reading GUYS!

Chapter Twenty Four – Say Something

Makanan untuk para tamu? Sudah berjejer didapur. Kue ulang tahun untuk Savy? Sudah ditata diatas meja mungil ditengah-tengah ruang tamu. Dekorasi ruangan? Itu tugas Victoria, dan lumayan keren. Lalu apa lagi yang kurang? Checked. Semuanya sudah beres. Aku tersenyum puas melihat semua orang yang berkumpul dipenthouse Ben, sedang bersendau gurau sambil menunggu Ben dan Savy sampai ke penthouse.

Aku tidak bisa membayangkan wajah mereka ketika tahu aku dan Victoria (sayangnya dia sangat membantu)  membuat pesta kejutan untuk Savy. Aku yakin Savy akan sangat senang ketika melihat semua itu. Apalagi dia tidak pernah mengadakan pesta sebelumnya, hanya makan malam romantis dengan papanya.

“Rasanya sebentar lagi Ben dan Savy akan datang, guys!” teriak Victoria, sambil menepuk tangannya untuk mendapatkan perhatian semua orang. This attention-seeker bitch. “Lebih baik kita semua bersiap-siap diposisi masing-masing.” Ya, bahkan Victoria sudah mengatur posisi untuk semua orang untuk mengeliling kue ulang tahun Savy, dan tentu saja dia berada ditengah. Sudah kubilang dia selalu ingin menjadi nomer satu kan? Aku, dilain sisi berada dipaling ujung gerombolan.

Ya. Lakukan semua keinginanmu, Victoria Hayes.

Kita semua langsung terdiam, dan bergerak ke posisi masing-masing. Aku juga ikut bergerak ketempatku seharusnya berada, dengan Sierra disampingku, dan Logan disamping Sierra. Aku sangat senang mereka bisa menghadiri pesta kejutan ini juga.

Pintu penthouse terbuka dan aku menahan nafas beberapa saat. Ketika Ben dan Savy memasuki penthouse, kita semua langsung berteriak “SURPRISE!” sekeras mungkin, membuat Ben terlonjak kaget dan mata Savy membesar ketika tahu banyak sekali manusia didalam penthouse. Mungkin dia tidak pernah melihat manusia sebanyak ini didalam penthouse sebelumnya.

HAPPY BIRTHDAY SAVANNAH PARKER!” teriak kita semua, sesuai aba-aba dari Victoria.

Savy langsung bertepuk tangan bahagia sambil tertawa senang. Aww… dia terlalu lucu untuk tidak kucium. Aku merasakan tangan Sierra mendorongku pelan, memberiku isyarat. Aku tersenyum tipis padanya, dan maju kedepan, mendahului Victoria yang kesusahan keluar dari barisan, dan mencium bibir Ben lembut. Lalu, aku mengambil Savy dari gendongan Ben dan mencium pipinya dengan gemas.

Happy birthday baby girl,” ujarku.

Tenkyou,” jawab Savy terbata-bata, dan kilatan kebahagian terlihat jelas dimatanya.

I love you so much,” lanjutku, mencium pipinya sekali lagi.

Savannah Parker, my daughter….” Suara Victoria yang menyebalkan mengagetkanku. Dia mengatakannya tepat ditelingaku, lalu menatapku dengan pandangan serahkan-anakku-sekarang-juga-padaku. Dia langsung merebut Savy dari gendonganku, tanpa pemberitahuan, lalu berceloteh tidak jelas pada anaknya, dan para tamu ikut mengerumuni Savy dan memberinya selamat.

“Kalian benar-benar tahu bagaimana caranya membuatku hampir terserang sakit jantung,” ujar Ben yang dari tadi terdiam, merangkulku dari belakang.

Aku tersenyum tipis. Kapan terakhir kali Ben merangkulku seperti ini? Aku membalik tubuhku, menatapnya. Aku merasakan aroma citrus memenuhi hidungku dan aku tersenyum lagi. “Asal kau tahu, semua formasi dan kata-kata yang itu buatan mantanmu tercinta,” sindiriku.

Single Daddy's StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang