TM #8

40 1 0
                                    

"Travel in love? Are u going to be allright?"
—unknown

TM #8

          Hari ini adalah hari kelima seorang Aerilyn menghirup udara segar di Bangkok, Thailand. Sedangkan besok, adalah hari termenyebalkannya sepanjang masa. Aerilyn sungguh amat sangat mengutuk pertemuannya dengan lelaki bertubuh tegap yang biasa ia panggil Raja. Bagaimana bisa ia pulang ke Indonesia setelah melalui banyak perjalanan panjang bersama Rajendra?

Dan point terpentingnya adalah, bagaimana bisa seorang perempuan keras kepala ini kembali ke Indonesia disaat ia baru saja menyadari bahwa Rajendra sungguh se-menyenangkan itu?

"Morning, Er!" Rajendra tersenyum dibalik pintu yang setengah tertutup, "E bujuk! Ah lo ngagetin gue, Jaa!" Teriak Aerilyn malas diikuti Rajendra yang akhirnya masuk ke dalam kamar yang ditempati oleh Aerilyn.

"Ish, sebel gue kalau liat muka lo ditekuk gitu," jedanya, "udah jelek makin jelek."

Bantu nyari slingbag gue,
Dibolehin nginep dikamarnya,
Kuliner,
Jalan-jalan,
Shopping,
Ngebantuin tanpa pamrih,
Pergi ke madame tussauds,
Makanin kacang di kue gue karena gue alergi,
Nyapa Rafadh dengan baik,
Humble,
Selfie di wat pho,
Satnight di asiatique riverfront--"Woi! Er! Ngapa lo jadi ngelamun mulu?" Rajendra membuyarkan lamunan Aerilyn, "iya kayaknya gue kesambet kemarin."

"Astagfirullahaladzim!" Rajendra lalu menaruh telapak tangannya diatas kepala Aerilyn, "Allahulailaha illa huwal hayyul qoyyum......." mulutnya berkomat-kamit terus memanjatkan do'a sebelum akhirnya mencium telapak tangan Aerilyn yang membekap mulutnya mantap, "Ih, Ja! Gue kan becanda, serem ih."

"Ya abisnya lo juga ngelamun mulu, kan serem gue liatnya." Ujar Rajendra, "Iya iya gue enggak ngelamun lagi ini." Balas Aerilyn sengit, "Eh, Ja, besok gue balik. Pagi-pagi, jam 8." Aerilyn mengacak rambut miliknya dengan gemas setelah mengutarakan ucapannya.

"Ya terus?" Jawab Rajendra datar, Aerilyn mendaratkan pukulan tepat di lengan kekar milik Rajendra, "Ih! Elo kok rese sih, Ja? Gak berarti banget kayaknya ya perjalanan kita yang amaaaaaaaaaaaaaaaaat panjaaaaaaaaaaaaang ini." Ujar Aerilyn yang sengaja memanjangkan kata 'amat panjang'

"Yaudah retake dong retake." Usul Rajendra yang diterima baik oleh Aerilyn, "Ja, besok gue pulang dapet flight pagi jam 8." Rajendra mempoutkan bibirnya, "Ih tapi gue enggak peduli, gimana dong?"

Kali ini sebuah lemparan bantal berhasil mendarat dengan sempurna di wajah Rajendra, "Rese lo! Lusa kan udah mulai masuk sekolah, gue mau cerita sama temen gue ah tentang lo." Oceh Aerilyn.

"Jadi pas gue ke Bangkok tuh ketemu jelmaan malaikat yang gantengnya setengah mampus, mau lo mengarungi lautan dan samudera pun gantengnya tidak tertandingi, dan kebaikan hatinya sungguh tak terkalahkan," potongnya, "Kayak gitu kan ceritanya?" Sahut Rajendra sembari menaikkan alisnya sesekali.

"Lo emang manusia paling tai yang pernah gue temuin kayaknya, Ja." Sela Aerilyn, "Lah lo kapan masuk sekolah? Emangnya lo kelas berapa, Ja?" Tanya perempuan yang kini tengah menyeruput softdrink favoritnya.

"Duabelas." Singkatnya, "Hah? Kan minggu ini lagi UN, makanya gue libur bisa kesini." Jawab Aerilyn melongo—hampir menyemburkan minuman yang baru saja akan ditelannya.

Travelmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang