TM #12

42 4 0
                                    

"And then i realized adventures are the best way to learn."
—unknown

TM #12

Aerilyn kembali menarik selimutnya ketika seseorang disampingnya menarik selimut berwarna ungu pastel itu secara paksa, "Selamat pagi, kebo!" Teriak Rafadh sedikit berteriak pada Aerilyn yang masih memejamkan mata dibalik selimut tebalnya.

Aerilyn merubah posisi tidurnya—membelakangi Rafadh, "Berisik lo, masih pagi udah ada di rumah orang aja." Runtuknya sebal.

Rafadh kembali menarik paksa selimut perempuan di hadapannya, "Gue nginep disini, tidur sama Ayah. Orang Ayah lo kok yang whatsapp gue nyuruh nemenin dia ngopi terus main ludo."

Aerilyn melempar guling yang berada tepat disamping lengan kanannya, "Ih najis dah, pantes ya Ayah gue demen banget ngajak lo main ludo, orang dia menang terus kan?" Ujar Aerilyn seraya bangun dari tidurnya.

"Ih tai lo, Lyn! Gue menang terus tau!" Aerilyn menyela ucapan Rafadh, "Emang kalau menang dapet apaan?"

"Dapet password handphone lo!" Jawab Rafadh lalu segera mengambil ponsel yang tergeletak di atas meja rias milik Aerilyn.

"Fadh! Ih apaan sih, jangan buka-buka handphone gue!" Teriak Aerilyn sembari terus mengejar Rafadh yang akhirnya masuk ke kamar mandi dan mengunci diri disana.

"Ya gue pengen tau, apalagi chatan sama itu tuh yang dikangenin." Balas Rafadh dibalik pintu kamar mandi.

"Gue enggak chatan sama siapa-siapa, Rafadhan Widhan Shakeel!" Teriak Aerilyn geram.

Rafadh membuka pintu kamar mandi dan tersenyum lebar dihadapan Aerilyn, "Eh iya ya, enggak chatan lagi, soalnya udah berubah jadi ruang kosong," Jedanya seraya tertawa—meledek Aerilyn yang kini memasang wajah masam, "Eh ada yang di blokir nih, aw! Aw!" Ledeknya.

Aerilyn mengambil ponselnya dari tangan Rafadh, "Tau ah, ngambek!" Dengusnya lalu berjalan pergj meninggalkan Rafadh.

Lelaki di belakangnya itu tidak tinggal diam, ia berjalan mendekat lalu menjatuhkan wajahnya tepat di bahu perempuan yang baru saja bangun dari tidurnya, "Mau bilang maaf tapi gue enggak salah. Jadi, gue mau bilang Alhamdulillah aja. Alhamdulillah ya, Rafadhan Widhan Shakeel yang paling ganteng se-komplek dan se-SMA 113 ternyata enggak punya saingan."

Aerilyn melangkahkan kakinya ke depan, membiarkan Rafadh yang sebelumnya bersandar menjadi jatuh ke lantai, "Apaan sih Fadh, lo bikin gue deg-degan!" Keluh Aerilyn sebal, "Lagian lo sahabat gue, gak ada juga yang bakalan gantiin lo."

Rafadh bangun dari posisi jatuhnya, "Hayo, lo suka sama gue ya?!" Goda Rafadh, "Hah? Enggak lah! Gue deg-degan, ya karena gue takut sama lo." Jawab Aerilyn datar.

"Takut apaan?" Tanya Rafadh, "Ya takut lah, kan lo mesum!" Balas Aerilyn sembari menjulurkan lidahnya lalu berlari masuk ke dalam kamar mandi.

Rafadh tertawa lalu berteriak dibalik punggung Aerilyn yang sudah tertutup oleh pintu kamar mandi, "idih, kode banget ya minta dimandiin!" Teriaknya lalu terus mengetuk pintu kamar mandi seraya tertawa.

***

"Lama lo, ayo ah." Sahut Rafadh saat mereka sampai di pelataran sekolah, Rafadh pun menarik tangan Aerilyn agar perempuan yang kini rambutnya dibiarkan tergerai itu, mempercepat langkah kakinya.

"Eh ada ujang dan nyai SMA 113 nih." Ujar Kevin sembari menatap ke arah teman se-genk nya dengan mantap,

"Dipegangin terus ya, Fadh. Udah kek peliharaan yang bakal kabur aja." Ledek Rasha tak mau kalah, "Friendzone mode on, nih." Kali ini, Ken ikut menimpali.

Aerilyn memutar bola matanya malas, lalu melepas genggaman tangan Rafadh. Rafadh memang sahabatnya, tetapi sahabat-sahabat Rafadh yang lain bukanlah sahabatnya. Persetan genk 'mani' atau apalah itu, ia sangat membencinya. Mereka semua menyebalkan, tanpa pengecualian—ya, termasuk Rafadh.

"Yailah, Lyn! Jangan ngambek, kayak pertama kali digodain mereka aja." Teriak Rafadh seraya mengejar Aerilyn yang sudah berjalan jauh mendahuluinya.

"Udah lah Fadh, kali ini udahin." Sahut Arkan tak habis fikir, "Lo mau sampai kapan sih deket sama Aerilyn tanpa status apa-apa?" Sambung Rasha.

"Apaan sih? Biasanya juga kalian dukung gue kan? Gue sahabatnya dia, dodol lo semua!" Hujat Rafadh.

"Tapi lo ada rasa kan sama dia?" Sahut Ken menimpali.

"Terus lo pikir temenan sama dia dari jabang bayi, bakalan bikin dia gak ada rasa? Tolol!" Timpal Kevin sembari menjitak kecil kepala Rafadh.

"Woi kalian semua bisa santai kagak si?"

"Ya kalau lo gak mau jauhin Aerilyn, ya tembak lah, bego. Lo jadi cowok gak gentle bener." Ujar Rasha lagi, "Lo bakal ngebiarin masa putih abu lo cuma gini-gini doang gitu? Deket sama Aerilyn terus sampe cewek lain ogah deket sama lo?"

Rafadh terdiam, ia mengacak rambutnya sebal, "berisik lo, Sha!"

"Kebiasaan lo nih, Fadh. Kalo diomongin gak bisa masuk." Sahut Arkan geram, "pilihan lo tuh cuma dua, tembak dia atau jauhin dia. Masa putih abu lo harus berwarna, Fadh! Jangan flat kayak gitu."

Kali ini, Kevin turut menimpali, "Kita bilang gini, ya karena kita peduli lah sama lo."

"Kalo gue sih najis bilang peduli sama lo, ya biar hidup lo gak hitam putih aja gitu." Ucap Ken menambahkan.

"Gue nembak dia, emang gue punya apa sih? Mobil aja punya bokap, uang jajan masih dikasih bokap. Terus gue nembak dia buat apa?" Jeda Rafadh, "Gue sahabatan aja udah rasa pacaran. Terus buat apa gue jadiin dia pacar?"

Kali ini, Rasha menoyor kepala ketum nya itu dengan berani, "Gini nih kalau punya ketua umum yang IQ nya dibawah rata-rata."

"Kalau lo kalah start sama cowok lain, lo mampus, Rafadhan ganteng!" Sela Ken sebal.

"Kalau Aerilyn jadian sama cowok lain, emang lo bisa ikhlas ridho lahir batin gitu, Fadh?" Ucap Kevin.

"Nyesel gue milih lo jadi ketum. Kalau Aerilyn punya cowok, otomatis lo juga gak bakalan bisa kayak sekarang nih sama dia." Kali ini, Arkan menjabarkan kalimatnya dengan pelan.

Rafadh mematung sebentar,

"Yaudah, gue bakal lakuin secepatnya."

Ken, Rasha, Arkan, dan Kevin pun memukul kepala ketum nya itu dengan segera, "Nah gitu dong!"

*

Siapa nih Shipper nya Rajendra-Aerilyn?!!!!!
Mikir dah lo semua gmn cerita nya kl Rafadh mau nembak Aerilyn secepatnya?! WKWKWKWK ADUH POTEQ DD. btw aing sayang bgt sama tokoh Rafadh:( kl Aerilyn gamao, sini buat w aja:( HAHAHAAH. Oiya kalian ngeh ga si gue ganti uname?! WKWKWKWK SEMOGA NGEH YA. Selamat berkangen kangen manja sama Rajendra alias Raja, tungguin Raja ya!!

Luvs,

—Saltyllie

Travelmate Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang