Satu minggu sudah Tiffany berkuliah di Seoul Art University. Namun pemahaman bahasa Korea-nya masih juga belum sempurna.
Siang ini, seperti biasa, Tiffany selalu mengikuti Taeyeon kemanapun ia pergi. Termasuk ke tempat favorit Taeyeon, yaitu perpustakaan.
Tiffany menyentuh ujung hidung Taeyeon dengan jari telunjuknya berkali-kali. Tentu saja itu mengusik si pemilik hidung.
" eerrgghh...kenapa kamu selalu menggangguku?! "
Taeyeon mengangkat wajahnya dan membuka hoodie yang menutupi kepalanya. Ia menatap Tiffany dengan wajah datar.
" kenapa kamu selalu tidur disini setiap hari? "
" aku nanya, kamu jawab. Bukannya malah balik nanya. Huh ", Taeyeon memutar bola matanya.
" apa maumu? ", tanya Taeyeon lagi.
" aku mau kamu bantu aku "
" bantu apa? "
" bantuin aku ngerjain tugas sastra dari Miss Seohyun "
" gak mau "
Taeyeon memakai hoodie-nya lalu hendak meletakkan kepalanya kembali di atas meja. Namun Tiffany menahan kepala Taeyeon dengan memegang pipinya.
" yaaa, jangan tidur lagi. Bantu aku. Pleease. Uh, badanmu dingin sekali ", pinta Tiffany masih dengan telapak tangan yang menempel pada pipi Taeyeon.
" gak mau, kerjain aja sendiri. Pergi sana, aku mau tidur lagi "
Taeyeon menyingkirkan tangan Tiffany dari wajahnya.
" ayolah Taeyeon-ah. Kamu tau sendiri bahasa Korea-ku belum sempurna, aku kesulitan mengerjakannya. Please Taeyeon-ah, help meee "
Tiffany memasang puppy eyes-nya. Taeyeon menghembuskan nafasnya dengan kasar.
" huh, kamu benar-benar mengganggu sekali. Kamu tau, aku gak punya waktu. Minta tolong sama yang lain aja "
" tapi aku maunya sama kamu "
" mwo? Asshh...kamu ini. Berhentilah menggangguku "
" bantu aku dulu. Ayolah Taeyeon-ah, besok udah harus terkumpul. Come ooon, help me help me help mee "
" asshh...cerewet. Baiklah "
Taeyeon akhirnya menyerah dengan rengekan Tiffany yang lama-lama bisa membuatnya jengah.
" YEAAAY!! thankmmpphh-- "
Tiffany tidak dapat melanjutkan kalimatnya karena Taeyeon sudah membekap mulutnya.
" sssttt...tolong jangan berisik! ", teguran datang dari balik rak buku di belakang mereka.
" mianhe ", sahut Taeyeon.
" bisakah kamu diam? "
Taeyeon menatap mata Tiffany dengan lekat. Tiffany balas menatap mata biru Taeyeon, lalu ia mengangguk pelan.
" bagus. Belajarlah untuk tidak berisik di dalam perpus ", ucap Taeyeon sambil melepaskan bungkamannya dari mulut Tiffany.
" tanganmu dingin ", bisik Tiffany.
Taeyeon hanya melihat Tiffany sekilas lalu membuang pandangannya ke arah lain.
" mana bukumu? "
" ah, aku lupa membawanya. Bukuku ada di dalam mobil. Aku akan mengambilnya. Tunggu sebentar "
Tiffany bersiap untuk bangkit namun Taeyeon menghentikannya.
KAMU SEDANG MEMBACA
She's A Monster
Fanfiction[ ONGOING ] Ini bukanlah sebuah mukjizat, melainkan sebuah kutukan. Aku bukan malaikat, aku adalah MONSTER. Bila waktu dapat diputar kembali, aku hanya ingin satu hal. Aku tidak ingin dilahirkan ke dunia yang memuakkan ini. Aku ingin menghilang, ta...