"ayo Seul cepet naik"
"iya unnie, ini juga lagi naik"
"yang sebelah situ. Ya ya yang itu"
"sebelah sini?"
"iya benar. Ahh. Ini, cepet masukin"
"bentar unnie. Kan belum dilepas"
"iya udah, cepet lepasin makanya. Terus masukin yang ini"
"iya unnie. Sabar dikit dong. Susah nih masukinnya"
"mungkin agak karatan. Ayolah Seul. Aku udah gak tahan nih"
"eh- eh- unnie. Jangan digoyang dong, nanti mlorot"
"cepet selesaiin, terus langsung turun. Ahh, sumpah aku udah gak tahan"
"dikit lagi. Nah, selesai. Pegangin yang kenceng tangganya eon. Aku mau turun"
"iih, iya. Cepet turun. Aku udah kebelet nih dari tadi. Ganti bohlam aja lama bener dah ah"
"lampunya unnie aja nancepnya ketinggian", ucap Seulgi setelah turun dari tangga. Tiba-tiba Irene berlari meninggalkan Seulgi dan menghilang di balik pintu kamar mandi.
"unnie mau ngapain?"
"PANGGILAN ALAM!!", teriak Irene dari dalam. Seulgi menggeleng heran
"huwaaah. Kok pengap ya?", ia mengipasi lehernya yang mengeluarkan peluh dengan telapak tangannya
Seulgi duduk di atas karpet di tengah kamar itu
Tidak lama kemudian, Irene pun keluar dari kamar mandi
"makasih ya udah mau bantuin ganti bohlam kamarku"
"gak masalah unnie"
"yeah, seharusnya aku minta tolong tetangga aja sih dan gak ngerepotin kamu"
"gak ngerepotin kok eon", sahut Seulgi masih terus mengipasi lehernya. Irene ikut duduk di sampingnya
"kamu kenapa?", tanya Irene setelah memperhatikan leher Seulgi yang mengkilap efek dari keringatnya
"agak pengap eon"
"ups! Aku lupa hidupin listriknya lagi. Bentar ya"
Irene bangkit kemudian keluar dari kamarnya. Beberapa saat kemudian, ia kembali dan langsung menyambar remote AC. Udara sejuk pun melingkupi ruangan itu
"gimana? Udah dingin kan?"
Seulgi mengangguk
"kamu masih capek?"
"dikit"
"kamu tiduran aja dulu. Anggep aja kamar sendiri"
"gak perlu eon. Ini aja aku rasa aku udah lancang masuk kamar bos sendiri. Aku keluar dulu"
Seulgi hendak berdiri namun tangannya ditarik oleh Irene
"mau kemana?"
"ke ruang tamu atau kemana lah. Aku gak enak ada disini. Ini kan tempat privasi unnie"
"iya sih. Tapi aku gak masalah kalau kamu yang masuk kesini. Mungkin nanti juga akan sering"
"maksudnya?"
Seulgi mengerutkan keningnya. Tidak paham akan pembicaraan Irene. Tiba-tiba Irene mendekatkan wajahnya
"kamu tau? Kamu itu menarik"
KAMU SEDANG MEMBACA
She's A Monster
Fanfiction[ ONGOING ] Ini bukanlah sebuah mukjizat, melainkan sebuah kutukan. Aku bukan malaikat, aku adalah MONSTER. Bila waktu dapat diputar kembali, aku hanya ingin satu hal. Aku tidak ingin dilahirkan ke dunia yang memuakkan ini. Aku ingin menghilang, ta...