Her Butt #6

2.4K 292 44
                                    

Seulgi POV

ddrrtt...ddrrtt...


Ketika aku baru keluar dari kamar mandi, aku mendengar ponselku bergetar. Aku segera menghampiri ponselku yang aku taruh di atas meja belajar.


" yeoboseyo. Ne, paman Jiyong "


[ kemana saja kamu Seulgi-ah? Dari tadi paman susah sekali menghubungimu ]


" maaf paman, tadi Seulgi sedang mandi. Ada apa ya? Tumben banget paman telfon "


[ anii, hanya saja paman ingin tau kabar kalian berdua. Apa kalian baik-baik saja? ]


" tentu paman. Kami baik-baik saja "


[ apa kakakmu tidak melakukan hal-hal yang membahayakan nyawanya lagi? ]


" Taeyeonie? Seulgi rasa tidak paman "


[ syukurlah ]


" tapi paman...emm... "


[ ne? Bicaralah nak ]


" Seulgi merasa ada yang aneh dengan Yeonie "


[ aneh? Aneh apa maksudmu Seulgi-ah? Apa dia membuka segelnya? ]


" aniyaa. Bukan itu paman. Satu minggu ini Yeonie tidak membuka segelnya sama sekali, mungkin karena tidak ada orang yang datang padanya "


[ ah, begitu ya. Lantas, apa yang kau maksud aneh itu Seulgi-ah? ]


" emm...ini berhubungan dengan seorang manusia "


[ kakakmu kan memang selalu berhubungan dengan manusia ]


" bukan seperti yang paman pikir. Ini berbeda. Manusia ini, ah maksudku, gadis ini, entah kenapa Taeyeonie dengan bebasnya menatap matanya, Paman. Sedangkan yang Seulgi tahu, Yeonie tidak bisa berlama-lama menatap mata seseorang bukan "


[ ah, aku paham maksudmu, Seul. Paman memang merasa ada sedikit hal yang mengganjal di hati paman. Maka dari itu paman menelfonmu. Karena paman tau, kakakmu itu paling tidak suka diganggu ketenangannya, meski itu paman sekalipun. Ah, ternyata ini masalahnya. Hmm...paman tidak pernah bisa membaca pikiran kakakmu itu, Seulgi-ah. Dia selalu mem-block pikirannya. Kekuatannya terlalu besar, paman tidak bisa menembusnya. Begini saja, jika kakakmu melakukan hal yang menurutmu aneh, segera hubungi paman ]


" baik paman "


[ baiklah. Lain kali paman hubungi lagi. Salam untuk kakakmu. Dan jangan lupa untuk mengunjungi pamanmu ini. Kalian sudah lama sekali tidak menengok kami ]


" iya paman, akan Seulgi sampaikan ke Taeyeonie. Seulgi juga akan membujuknya untuk mengunjungi paman "


[ anak pintar. Arraseo, sampai jumpa, Seul ]


" sampai jumpa paman "



Tut


Paman Jiyong memutuskan panggilan. Aku segera berganti pakaian dan merapikan tatanan rambutku.



" ah, aku harus segera berangkat. Aku gak mau terlambat dihari pertamaku bekerja "



Setelah dirasa cukup rapi dan wangi, aku segera mengambil sepatu dan menyambar ransel kecilku. Aku hanya menyangkutkan sebelah tali ransel di bahu kiriku. Aku kunci pintu rumah, dan segera berlari menuju halte terdekat.



She's A MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang