Fragile #19

2K 317 64
                                    




08.30 AM KST

“Juhyun-a, bagaimana dengan kafe kamu? Apartemen ini cukup jauh dari sana”

“selama aku tidak berada disana, aku bisa menitipkannya pada manager kafe. Dia sudah pandai menghandle segala urusan disana”, jawab Irene kemudian menghampiri Seulgi yang juga baru selesai berpakaian

“di kampus nanti, kita tidak akan bertemu selama kurang lebih 2 jam. Bagaimana aku bisa menjagamu?”, Seulgi menarik Irene untuk duduk di atas pangkuannya, sementara Irene sibuk memoleskan make up tipisnya

“2 jam kan cuma sebentar sayang. Aku bisa menjaga diriku sendiri”

“tapi aku pasti akan merindukanmu”, Seulgi melingkarkan tangannya pada perut Irene dan menempelkan dagunya di ujung pundak Irene. Irene menoleh dan mengusap lembut pipi Seulgi

“aigoo, lihatlah siapa yang begitu mencintaiku sekarang mengingat beberapa waktu lalu kamu selalu menolak pesonaku”, Irene tertawa lalu mencubit ujung hidung kekasihnya yang sedang bermanja itu

Seulgi tersenyum hingga memperlihatkan eye smile-nya dan mempererat pelukannya. Sejenak ia mengamati Irene yang sibuk menggoreskan lipstik pada bibir tipisnya

“bisakah tidak bermake-up terlalu tebal?”, ucap Seulgi dengan wajah yang dibuat cemberut. Irene melirik Seulgi, kemudian tersenyum. Ia meletakkan lipstiknya kemudian menarik dagu Seulgi agar menghadap wajahnya

“apa ini mengganggumu?”, tanya Irene. Seulgi menggeleng

“tidak”

“benarkah?”

“-------kurasa”, jawab Seulgi. Irene tersenyum, kemudian mendekatkan wajahnya-----sangat dekat. Hingga akhirnya ia berhasil mendaratkan bibirnya dengan lembut

Irene membungkam bibir Seulgi karena ia memahami maksud kekasihnya itu. Ia melumat bibir dingin Seulgi----untuk beberapa menit ia dikuasai sedikit nafsunya, hingga dengan tidak sadar Irene mendorong tubuh Seulgi sampai tubuhnya menindih tubuh sang beruang

Irene terus melumat bibir Seulgi dengan posisinya yang berada di atas hingga ia memiliki kendali penuh atas bibir dan tubuh Seulgi sepenuhnya. Sedetik kemudian, Irene melepaskan ciumannya

“sekarang bagaimana? Lipstikku sudah tidak setebal tadi bukan?”, tanya Irene dengan tatapan menggodanya. Seulgi tersenyum kemudian mengusap bibir Irene yang berpoleskan lipstik yang kini berantakan karena peperangan yang baru saja terjadi diantara mereka

Seulgi menggeleng

“tidak. Tapi sepertinya kamu harus sedikit merapikannya. Lipstikmu kacau sayang”, ucapnya kemudian lalu mengecup bibir Irene. Irene tertawa kecil

“sebenarnya apa mau kamu Bear?”, Irene mengusap pipi Seulgi dengan ibu jarinya yang mungil

“jangan berdandan terlalu cantik jika hanya untuk pergi ke kampus. Aku tidak mau orang lain jadi tertarik padamu, lalu menyukaimu, lalu merebutmu dariku, lalu----“

“ssshh, tenanglah sayang. jantungku hanya berdetak untukmu”, ucap Irene yang berhasil membungkam seluruh kegelisahan Seulgi

Memang tidak akan ada satu orang pun yang menyangkal kesempurnaan paras yang dimiliki oleh Bae Irene. Dan Seulgi tahu itu. Karena itulah, bukan salah Seulgi jika ia merasa takut bila akan ada seseorang yang merebut Irene darinya suatu saat

“i love you”, ucap Seulgi

“i love you more”, sahut Irene


###


She's A MonsterTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang