Setelah menyusun ini dan itu, mereka memutuskan untuk pergi ke hutan yang diusulkan Daniel selama 4 hari 3 malam. Ngeri kan?
Yeri sempat merengek karena itu cukup lama. Tapi akhirnya Ia mengalah juga.
Setelah selesai packing, Ia langsung pergi kerumah Sejeong, yang merupakan salah satu tetangganya juga.
"Kak Sejeong," panggil Yeri lirih.
Sejeong yang sedang packing itu menoleh ke arah Yeri. "Kenapa, Yer?"
"Takut ih, masa ke hutan sih. Kaya gaada tempat lain aja selain hutan," celoteh Yeri kesal.
Iya kemudian tidur dikasur Sejeong, memeluk guling dan mulai berguling-guling disitu.
Sejeong yang melihat itu hanya menghela nafas. "Sans aja Yer, daripada kita ke Abandoned School mending ke hutan aja kan?"
"Iya sih, gila aja tuh para cowok. Ngusulinnya yang aneh-aneh semua,"
Jadi saat mereka berkumpul tadi, Yeri lagi-lagi sempat merengek bahwa tidak mau ke hutan, karena Daniel udah agak kesel jadi dia menyuruh Yeri untuk pergi ke Abandoned School atau Hutan. Alhasil Yeri milih Hutan, lah?
"Lagian kan gak sendirian doang, Yer. Ini berlima belas, gak cukup rame apa ya," Sejeong mulai lanjut mempacking barang-barangnya.
Yeri mulai berguling-guling kembali diatas kasur.
Perjalanannya itu besok, jadi Yeri udah ga bisa ngapa-ngapain lagi, nolak juga udah gabisa.
Selang beberapa menit kemudian, Sejeong menutup rapat kopernya dan menuju kearah Yeri.
"Yer, ke Mart yuk beli cemilan? Sekalian beli tenda." ajak Sejeong.
"Gak bawa uang, Kak,"
"Gue traktir deh ah manja banget lo,"
Mendengar itu, Yeri langsung dengan cepat meloncat dari kasur membuat Sejeong yang duduk dipinggir kasur terlonjak kaget.
"Ayo!!!!"
"KAGET YA GUSTI NU AGUNG!"
"Cepetan!" Yeri langsung menarik tangan Sejeong tanpa mempedulikan Sejeong yang barusan kaget.
Sejeong yang tertarik oleh Yeri, tak melewatkan kesempatannya untuk menoyor kepala perempuan yang lebih muda beberapa tahun dari dia ini.
"Kaget gue tau gak!"
Yerinya cengegesan.
✨✨✨
"Kak Sejeong! Aku ambil Pringles ya?" Tanpa mendapat jawaban dari Sejeong, Yeri langsung berlari kearah bagian makanan.
Sejeong hanya berdecak kecil lalu tersenyum.
Tiba-tiba ada yang menepuk punggung Sejeong membuat Ia menoleh cepat,
"Kesini juga?"
Oh, Daniel.
Sejeong berdecak lalu menoyor kepala Daniel keras membuat Daniel meringis, "Kaget gue anjir!"
"Santai anjir!" pekik Daniel tak terima dirinya di toyor.
"Sama siapa lo kesini?" tanya Sejeong.
"Sama Donghan, terus Doyoung. Lo?"
"Sama Yeri,"
"Lah mana dia?"
"Ambil makanan lah biasa lo tau orangnya kan gimana rakus banget," jawab Sejeong sambil melihat-lihat tenda. "Donghan sama Doyoung mana?" lanjut Sejeong.
"Ke tempat baju tuh mereka,"
Sejeong ngangguk.
"Mau beli tenda juga lo?" tanya Daniel lagi.
"Iya, gue gaada soalnya dirumah,"
"Pilih, gue beliin." ujar Daniel santai sambil melipat kedua tangannya didepan dada.
Sejeong langsung menoleh kearah Daniel.
"Gila l—"
"Uang lo pasti bentar lagi ludes soalnya Yeri pasti beli banyak, yaudah gue beliin lo tenda aja ga masalah," jelas Daniel santai.
Sejeong menganga menatap Daniel.
Daniel melihat kearah sesuatu yang Sejeong pegang. Tenda yang sudah Ia pilih.
"Mau yang itu? Oke. Gue ke kasir dulu," Daniel langsung pergi meninggalkan Sejeong dengan tanda tanya.
"Daniel kerasukan apa gimana ya? Tumben baik." tanya Sejeong kepada dirinya sendiri sambil menyusul Daniel.
✨✨✨
(a/n);
kalian belum menemukan part menegangkannya kan dalam dua part ini? siap siap yang part besok itu part utama, dimana semuanya mulai ngejreng. ; v ;don't forget to like and comment💓

KAMU SEDANG MEMBACA
Outlast [✔]
Mistério / SuspenseDon't trust anyone easily. I said what I said. © woobaragi, 2017.