+Twenty; One Step Closer.

360 86 9
                                    

Mereka melihat kondisi Mark yang begitu mengenaskan.

Baju Mark sudah robek-robek,

Mark langsung ambruk seketika didepan pintu.

Donghan refleks berlari kearah Mark. Diikuti yang lain dari belakang.

Donghan kemudian membopoh Mark, menyuruh Ia menyandar ditembok.

"Maaf, Mark, kita gak bawa minum..."

"It’s okay. Gue juga mau mati kok," jawab Mark enteng sambil tersenyum miris.

"The heck, Mark? Jangan bilang gitu!" ujar Rosé panik.

"Disini, gue cuma mau nyampain, kalau Rosé, bukan pelakunya." kata Mark, tanpa mengubris perkataan Rosé.

"Lo tau darimana kalau si Rosé bukan pelakunya?" tanya Daniel sinis sambil berkacak pinggang.

"Karena gue adalah victim, dan gue jelas-jelas tau siapa dalang dibalik semua ini,"

"Terus, kenapa status lo malah ‘unknown’ di benda ini?" tanya Donghyun sambil menyodori sebuah benda AoN tersebut.

"Kalian mau tau kepanjangan dari AoN? Kepanjangannya adalah, Alive or Not. Disitu ditulis kalau siapa yang berstatus masih hidup dan tidak. Gue tadi kerasukan. Mangkanya status gue unknown." jelas Mark, Donghyun manggut-manggut.

"Dalang dibalik semua ini siapa, Mark?" tanya Donghan tak sabar.







"Dalangnya, bisa diantara kita, atau bahkan, Jaehyun dan Yiyang, yang gak ada dikita ini..." ujar Mark, lalu menatap kearah Daniel sinis.





"Mark, lo tau gimana cara ngebunuh musuh kita?"  Sekarang giliran Sejeong yang menanya.

"Kalian butuh satu clue lagi buat tau,"

Seisi ruangan mengernyit.










"Maka dari itu, bunuh gue. Biar kalian bisa dapet cluenya." ujar Mark pada akhirnya membuat seisi ruangan kaget.

"Gak, gak ada lagi mati-matian!" tolak Daehwi mentah-mentah.

Mark tersenyum, "Kalau kalian gak bunuh gue, gimana kalian mau ngebunuh musuh kita? Malah kita-kita makin banyak yang mati,"




Cklek!

Perhatian mereka langsung teralihkan kearah pintu yang baru saja terbuka, memperlihatkan dua sosok yang barusan mereka omongan.

"Kalian disini, kita udah cari kemana-mana," ujar Yiyang, sambil berjalan mendekat kearah mereka. Diikuti Jaehyun yang mengekorinya.

"Yiyang!" Rosé kemudian langsung memeluk Yiyang erat.

Yiyang tersenyum, kemudian membalas pelukan Rosé.

"Gimana, gue udah muak disini. Mau cepet-cepet keluar." kata Yiyang kembali.

"Kita lagi ngomongin pelakunya, Yi." jawab Daniel.

"Kata Mark sih, dia tau." tambah Sejeong yang duduk disamping Daniel.

"Seriusan? Yaudah cepetan! Kasih tau! Gue udah muak!" Jaehyun mulai merengek.

Seketika, tanpa mereka duga, makhluk yang mereka harap tak ingin mereka temui, muncul.

Mereka yang awalnya duduk langsung refleks berdiri kaget.

"Gue hitung sampai tiga, lari." bisik Daniel kepada mereka semua, dibalas oleh anggukan.


"Satu,"

Makhluk itu mulai berjalan mendekat.

"Dua,"







"Tiga!"

Mereka berlari tak tentu arah.



Daehwi, Rosé, Mark, dan Donghan pergi ke arah kanan, sedangkan Sejeong, Daniel, Donghyun,
Yiyang, dan Jaehyun pergi kearah kiri.

Unluckily, makhluk itu malah mengikuti kearah kanan.

Mereka berempat mencoba untuk membuka satu persatu pintu ruangan, tapi nihil, tak ada yang bisa terbuka.




Sekarang bahkan lebih tidak beruntung lagi. Jalan buntu.





"Kita mati?" tanya Rosé yang udah putus asa.

"Gak, kita gak mati. Kalau kita bisa ngalihin perhatiannya," ujar Mark, membuat semua menoleh kearahnya.

"Maksud lo?"

"Dia bakal terus begini, sampai dia dapet mangsanya. Jadi, gue yang bakal jadi korban. That means, kalian dapat clue, dan bisa langsung kabur saat gue jadi korban." jelas Mark.

"Mark! Berhenti bilang kalau lo bakal jadi korban!" pekik Daehwi tertahan, karena masih ingat peraturan.


"Lo tau kenapa dia malah pergi ke arah kita, daripada ke arah kanan?" tanya Mark, tanpa mengubris mereka.

"Kenapa?"











































"Karena, disisi kiri, ada dalangnya. Mangkanya makhluk aneh itu lebih memilih ngikutin kita."

Nafas mereka tercekat seketika.






















































"Pelakunya, ada diclue. Another clue dari gue tentang pelakunya, abjad." jelas Mark, sampai akhirnya maju selangkah.

"Maafin gue." Mark tersenyum, sebelum akhirnya berlari menuju mendekat kearah makhluk itu.
























Seketika Rosé, Daehwi, dan Donghan langsung menatap hal yang mengenaskan.







Tubuh Mark di potong-potong.

Donghan yang tak tahan karena pemandangan itu pun langsung menyuruh Rosé dan Daehwi untuk pergi dari sana.
































Current Status






Alive: 6 people

Dead:

— Kim Doyoung

— Kim Yerim

— Lee Taeyong

Kang Seulgi

— Lee Euiwoong

— Park Jihoon


















New!




Mark Lee

Unknown:
















































2 peoples

(a/n);
chapter depan akan aku private. karena disana semua bakal terbongkar. hehe mungkin sekitar dua atau satu chapter lagi, outlast selesai.  😉

Outlast [✔]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang