Dear You

0.97

Perasaan ini salah tempat, tak mengerti waktu, tak peduli situasi. Aku bahkan membenci perasaanku sendiri. Perasaanku yang mencintaimu; sahabat dekatku. Andai saja aku bisa mengendalikan semuanya. Andai saja aku tak seceroboh waktu itu. Andai saja aku bisa menangani gelora dalam jiwa. Andai saja aku sadar diri dalam posisi ku ini. Dan andai saja, kau tak pernah tau perasaanku padamu. Pasti semuanya akan baik baik saja. Atau setidaknya lebih baik dari ini. Pasti tak kan banyak yang terluka, jika ada itu pasti hanya aku. Pasti tak kan serumit ini. Pasti akan lebih sederhana untukmu menentukan langkah. Pasti aku tak menjadi bebanmu yang seharusnya aku meringankanmu. Maaf. Untuk perasaanku yang salah waktu. Untuk perasaanku yang tersesat hingga berlabuh pada dermagamu. Kini kau sudah tau, bukan? Walaupun kau tak pernah mengatakannya. Aku sudah mengerti. Dari beberapa sikapmu akhir akhir ini. Dari bimbangmu, dari cemasmu, dari setiap tekanan yang ada pada pikiranmu. Maafkan aku. Kau seharusnya tak perlu memikirkan aku. Kau tak perlu pedulikan perasaanku. Kau harus mengacuhkan tentang cinta yang tumbuh dihatiku. Karena aku tak pernah mau jadi bebanmu. Karena aku tak ingin menghambat hidupmu. Dan aku tak ingin menghalangi jalan mu untuk mengejarnya.
Ya, aku tau perihal perasaanmu untuknya. Dan itu wajar menurutku. Lagi pula dia gadis yang baik. Gadis supel yang juga cantik. Kalian berdua cocok. Aku tak apa. Kita masih bisa berteman, bukan? Bagiku dengan melihat tawamu itu sudah lebih dari cukup. Biarkan hanya aku yang merasakan sakit. Biarkan aku saja yang menahan derita. Biarkan hanya aku yang terluka. Biarkan aku yang menanggung pedih dari kesalahanku; mencintaimu. Berbahagialah kau dengannya, nanti jika kau terluka, datanglah, karena aku akan tetap menjadi gadis yang sama. Seorang sahabat yang selalu mencintaimu.

***
Hay hay guys👋
Ini chapter sesuai request dari @fernandaelv 😍 semoga aja dia suka sama tulisanku ini ya 😂😂

salam manis, queelaaa❤