Part 19 - Truth

2.3K 134 2
                                    

Gavin mengerjap-ngerjapkan matanya. Dinginnya air conditioner membuat laki-laki bersurai hitam itu terbangun setelah berjam-jam gelisah bergerak-gerak mencari kehangatan. Matanya terbuka dan tangannya meraih-raih atas meja kecil di samping sofa.

"Remote.. Remote.. Ah- ini dia."

Dengan mata yang masih memicing akibat kantuk, Gavin menengadahkan kepalanya melihat air conditioner dan mengarahkan jarinya menekan tombol berbentuk segitiga beberapa kali. "Oke."

Ia kembali meletakkan remote tersebut kembali ke atas meja dan memposisikan kepalanya agar kembali nyaman.

Rasa khawatir mulai merayap dari perutnya ketika dirinya merasa ada yang aneh. Ada yang hilang. "Dimana dia?" Tangan Gavin terbuka ketika menyadari sosok yang berada dalam pelukannya sebelum tidur tadi telah menghilang. Ia kembali bangkit dan terduduk, memperhatikan seluruh sudut ruangan studio yang cukup besar itu.

Kemudian, suara petikan gitar terdengar mengalun lembut di telinga Gavin. Memanjakan indra pendengarannya dengan matanya yang kembali memicing, berusaha melihat dalam kegelapan.

Gavin tertegun, "Lagu ini.."

After a long night passes..

And tomorrow comes..

Will I be closer to my dream?

Or will I be frozen like my clock?

Di salah satu sudut ruangan, Aiden tampak menutup matanya. Mendalami alunan lagu yang mengalir dari bibirnya. Jarinya yang begitu lentik bergerak lincah membuat petikan demi petikan nada yang mendampingi suaranya.

Menjadi sebuah musik.

Musik yang indah.

Musik yang membuat hatinya berdegup kencang.

Musik yang membuat dirinya merasakan perasaan hangat sekaligus rasa sakit yang luar biasa.

Musik itu, musik yang sama yang dimainkan Serra ketika mereka masih bersama beberapa tahun yang lalu.

light in the sky..

The sky of my youth..

My dreams that I always wanted..

Some day, fly fly fly..

Namun kali ini Gavin tidak menemukan nama mantan kekasihnya itu di pikirannya.

Saat ini, justru Gavin melihatnya. Melihat betapa cantiknya gadis yang mulai mempunyai tempat di hatinya itu. Aiden.

Gadis yang bahkan nama lengkapnya dilupakan Gavin.

Flowers that haven't bloomed..

Will bloom some day..

Stars trapped inside clouds..

Will shine brightly once the sky clears..

Gavin baru menyadari jika Aiden mempunyai kulit yang cerah hingga kegelapan malam tetap membuatnya terlihat begitu berkilau.

light in the sky..

The sky of my youth..

My dreams that I always wanted..

Some day, fly fly fly..

Gavin baru menyadari betapa indahnya rambut cokelat yang bergelombang dengan elegannya itu.

My nights are lonely..

I'm afraid of tomorrow..

It's still hard but..

Beautiful You [Tahap Revisi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang