CHAPTER 8 - Lost

2.4K 109 1
                                    

Halooo❤

Di chapter ini masih flashback sedikit seperti chapter sebelumnya, nanti juga ada bacaannya kok kalo sudah berhenti flashback nya.

Happy Reading💋

***

"Alice kenapa kau disini?" Tanya Viona ketika menyadari Alice yang sedang terkejut melihatnya.

Alice benar-benar merasa lemas sekarang, tapi hatinya terus saja berkata bahwa ia harus cepat-cepat pergi dari sini. Tak ada pilihan lain, Alice akhirnya tak menghiraukan pertanyaan Viona.

Ia langsung berlari dengan sekuat tenaga. Entah kemana ia berlari, yang terpenting sekarang adalah agar Viona tidak dapat menemukannya.

Keajaiban pun berpihak padanya, ia menemukan lift darurat yang sebenarnya hanya boleh dipakai oleh Dokter serta pengurus Rumah Sakit. Tapi ia tidak terlalu memikirkannya, ia langsung masuk kedalam lift dan menekan tombol itu secara asal.

Saat pintu lift terbuka entah pada lantai berapa yang tadi ia tekan, Alice pun berlari lagi. Pikirannya benar-benar sudah kalut, sampai-sampai ia berani memasuki sebuah ruangan yang ia pun tak tahu itu ruangan siapa. Tapi yang jelas ia merasa dirinya seperti orang bodoh sekarang.

Karena pintunya tak terkunci, ia pun menerobos masuk kedalam. Ketika Alice membuka pintu, ia merasakan tubuhnya jatuh ke pelukan seseorang yang ada diruangan tersebut. Napasnya pun terengah-engah akibat ia berlari tadi.

"Tolong.. tolong aku.. aku takut sekali." Ucap Alice kepada seseorang yang ada dihadapannya.

"Kau siapa? Berani-beraninya kau masuk ke ruang kerjaku?" Tanya lelaki itu. Membuat Alice membulatkan matanya.

'Apa dia bilang? Ruang kerja? Ya Tuhan..' ujar Alice dalam hati.

Sepertinya ini bukan keberuntungan, melainkan sama saja dengan menyerahkan dirinya ke kandang singa.

Alice pun melepaskan cengkramannya, kemudian memberanikan diri melihat siapa sebenarnya lelaki itu. Alangkah terkejutnya ia ketika melihat orang yang ada dihadapannya saat ini.

"Kau.. Dokter?.." tanya Alice dengan sedikit gugup.

Pria itu tersenyum sinis kemudian menjawab "Memangnya kenapa kalau aku seorang--"

Alice tidak ingin mendengar kelanjutan jawaban dari pria itu, ia kemudian langsung berlari keluar ruangan. Ia memang benar-benar sial hari ini.

Ia pun mencari lift yang tadi ia pakai, napasnya makin tak beraturan ketika sampai didalam lift. Alice pun menekan tombol untuk menuju ke lantai yang paling bawah.

Ia bingung harus bagaimana sekarang, ia tidak mungkin meninggalkan Viona disini. Tapi ia juga tidak mau jika harus bertemu dengan Viona sekarang.

"Kalau begitu lebih baik aku ke kantin saja." Ucap Alice yang masih mencoba mengatur napasnya.

Ia pun langsung menuju ke kantin Rumah Sakit yang berada disamping pintu Rumah Sakit. Alice ingin menenangkan pikirannya terlebih dahulu, karena memang hari ini sungguh melelahkan baginya.

*Flashback Off*

---

"Sekarang jelaskan padaku kenapa kau tadi lari ketika aku ingin memanggilkan Dokter untukmu?" Tanya Viona sangat serius.

Alice sangat bingung, ia tidak mungkin menceritakan kejadian sebenarnya pada Viona. Karena Viona pasti akan sangat menertawakannya.

"Alice, jawab pertanyaanku!" Viona mulai mengeraskan suaranya.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang