CHAPTER 20 - Blush~

2.9K 103 10
                                    

#HAPPY4KVIEWS😍
TERIMAKASIH YAAA
Happy Reading!

-------------------

Terjadi keheningan ketika semua sudah duduk ditempatnya masing-masing, tidak ada yang memulai pembicaraan. Karena Harry dan Nancy sekarang malah melihati anaknya yang kini tengah memandangi wanita didepannya dengannya tatapan yang bercampur aduk, antara tatapan kejahilan, ketidaksukaan dan meremehkan.

Alice yang menyadari bahwa dirinya kini tengah ditatap oleh lelaki itu pun merasa risih, padahal disamping lelaki itu masih tersedia kursi kosong. Tapi kenapa dia malah memilih untuk duduk didepannya? Menyebalkan.

"Kenapa?! Ada yang salah?" Tanya Alice ketika ia sudah tidak tahan di tatapi terus menerus oleh lelaki ini. Wanita mana yang tidak melting jika ditatap terus menerus seperti itu?!

Jangan ditanya bagaimana wajah Alice saat ini, pasti wajahnya sudah terlihat memerah seperti kepiting rebus. Dan ia pun tak bisa menutupinya.

"Sudah Arthur, jangan menggodanya seperti itu." Ucap Nancy memperingatkan.

Arthur hanya tertawa kecil tidak menanggapi pertanyaan Alice dan menyudahi aksinya itu.

"Kau tidak lihat wajahnya sudah memerah seperti itu?" Nancy mengucapkan sembari terkekeh, dan Harry pun juga sama.

Sedangkan Alice hanya bisa tersenyum malu, ia benar-benar bodoh bagaimana bisa wajahnya memerah hanya karena ditatap lelaki itu. Dan sekarang Alice baru menyadari bahwa lelaki didepannya ini, si Dokter sok tampan itu nyatanya memang benar-benar tampan. Ya Tuhan... bagaimana bisa ia berkata seperti itu.

"Dasar wanita.. hanya dipandang saja mereka seperti merasakan terbang ke angkasa." Decih Arthur diakhir kalimatnya.

Alice pun melemparkan tatapan tajam pada Arthur, ia tidak terima dibilang seperti itu.

"Aku tidak seperti itu!" Alice menekankan setiap kata di kalimatnya. Ia menggeram kesal karena tingkah Dokter sok tampan itu.

"Kau tidak usah mengelak nona, Daddy dan Mommy ku pun tahu jika sekarang wajahmu sudah memerah seperti keputing rebus."  Tawa Arthur yang meremehkan Alice.

Melihat kemarahan Alice yang akan segera memuncak, akhirnya Nancy pun mencoba menyudahi permainan anaknya. Yaa, siapa lagi yang memulainya kalau bukan Arthur, anak kesayangannya yang paling tampan.

"Sudah Arthur, kau ini jahil sekali." Ucap Nancy sembari mengelus pelan punggung Alice yang berada disampingnya.

"Nah Alice, aku lupa memperkenalkan keluargaku. Kau masih ingat kan? Namaku Nancy Lincoln. Ini suamiku, Harry Lincoln." Ucap Nancy sembari mengarahkan tangannya untuk memperkenalkan Harry.

"Dan ini anakku, Arthur Revano Lincoln. Dia adalah anakku satu-satunya." Lanjut Nancy.

Rasanya napas Alice sedikit tercekat mendengar penjelasan Nancy. Tadinya ia berharap bahwa Arthur adalah adik Nancy atau siapapun yang menumpang dirumah ini. Tapi ternyata ia adalah anaknya, ya ampun bagaimana bisa Alice berpikir bahwa pria itu adalah orang lain dirumah ini. Itu pasti tidak mungkin.

"Iya Mrs Lincoln, tadi aku sudah berkenalan dengan suami anda diruang keluarga." Ucap Alice sembari tersenyum ramah.

"Tapi dia belum berkenalan dengan anak kita." Ucap Harry secara tiba-tiba.

Membuat Arthur yang sudah makan terlebih dahulu pun tersedak mendengar ucapan ayahnya.

Arthur buru-buru mengambil air putih yang sudah tersedia kemudian meminumnya sekali tegukan.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang