CHAPTER 4 - "Care too much"

2.7K 150 2
                                    

BRUG...

Suara itu tiba-tiba saja mengagetkan semua orang yang ada di Restaurant. Terutama Viona dan Dylan, mereka langsung berlari kearah suara itu berasal ketika melihat seseorang yang sangat mereka kenal tiba-tiba jatuh pingsan.

"Alice.. ya ampun, kau kenapa?" Tanya Viona sambil menepuk-nepuk pipi Alice, berharap agar ia membuka matanya.

"Sebaiknya kita bawa dia ke ruangan yang ada dibelakang, Viona." Ajak Dylan.

Viona hanya menganggukan kepalanya sebagai jawaban atas ajakan Dylan.

Tak menunggu lama, Dylan langsung mengangkat tubuh Alice ala bridal style. Orang-orang yang berada di Restaurant, memandangi mereka dengan tatapan heran. Tapi Dylan tidak terlalu memusingkannya, ia terus berjalan ke arah ruangan istirahat yang ada dibelakang.

Dylan merebahkan tubuh Alice disofa yang ada diruangan itu, sedangkan Viona pergi untuk mengambilkan obat dan air untuk Alice. Dengan cepat, Viona berusaha mengoleskan minyak angin yang dibawanya tadi.

"Alice bangunlah.." ucap Viona yang sangat khawatir dengan keadaan sahabatnya itu.

"Viona, apa Alice memang sedang tidak enak badan?" Tanya Dylan.

"Hmm, seingatku tadi pagi dia masih kelihatan sehat-sehat saja." Jawab Viona.

Ia sendiri pun tidak menyangka kalau Alice tiba-tiba bisa jatuh pingsan seperti ini, karena sejak tadi pagi tidak ada tanda-tanda bahwa ia sedang sakit.

Lima menit kemudian, Alice pun mulai sadar. Viona langsung memberikannya minum, dan mencoba menenangkan Alice yang masih lemas.

"Alice, seharusnya kau tidak usah masuk kerja kalau kau merasa sedang tidak enak badan." Ucap Viona sembari mengelus-ngelus pundak Alice.

"Tadi aku hanya merasa sedikit pusing, Viona." Sanggah Alice.

"Sedikit kau bilang? Kalau hanya sedikit kau tidak akan sampai pingsan seperti ini Alice." Viona memutar bola matanya mendengar sanggahan sahabatnya.

"Apa kau masih merasa pusing Alice? Kalau masih, sebaiknya kita ke Dokter sekarang." Tanya Dylan yang sejak tadi hanya diam.

Seketika Alice membelalakan matanya mendengar pertanyaan Dylan.

"Hah? Emm.. tidak perlu Dylan, aku sudah merasa baikan." Jawab Alice yang terlihat sangat gugup. Tapi untungnya, Viona dan Dylan menanggapinya dengan biasa saja.

"Lantas, kenapa kau tiba-tiba bisa pingsan seperti ini?" Tanya Viona penasaran.

"Kurasa.. karena aku.."

Viona mulai memicingkan matanya curiga menunggu kelanjutan dari Alice.

"Belum makan tadi siang." Lanjut Alice. Membuat Viona menyatukan kedua alisnya. Sedangkan Dylan tertawa mendengar jawaban Alice.

"Alice! Kau ini selalu saja lupa dengan makan siangmu!" Viona mendengus kesal karena kebiasaan sahabatnya ini.

"Yasudah, kalau begitu aku akan ambilkan makanan untukmu." Ucap Dylan yang langsung pergi meninggalkan ruangan itu untuk mengambilkan makanan untuk Alice.

"Kurasa Dylan menyukaimu, Alice." Terka Viona sambil tertawa-tawa.

"Ishhh, kau ini ini apa-apaan sih." Ujar Alice yang kemudian mencubit gemas lengan sahabatnya.

"Aww.. sakit tahu! Saat sedang sakit seperti ini pun kau masih saja berusaha untuk menganiayaku!" Ucap Viona yang merasa kesakitan karena dicubit Alice.

"Heyyy aku kan sudah bilang kalau aku hanya pusing sedikit saja tadi, lagipula aku masih bisa mencubitmu lebih banyak lagi." Alice langsung bangun dari posisinya yang berbaring kemudian mencubiti badan Viona.

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang