CHAPTER 12 - Thank's

2K 123 1
                                    

Mobil Arthur sudah terparkir di depan toko majalah. Tapi ketika Arthur sudah bersiap ingin keluar mobil, Ponselnya berbunyi.

Ternyata Darian yang menelepon nya.

"Halo." Arthur mengucap lebih dulu.

"Halo Arthur kau dimana?" Tanya Darian sangat panik.

"Aku sedang diluar, bersama ibuku." Jawab Arthur.

"Aku sangat memerlukan bantuanmu."

"Darian, ada apa?" Tanya Arthur yang juga ikut panik.

"Salah satu pasien ada yang sedang kritis, dan harus di operasi sekarang juga. Sedangkan Dokter yang biasa menanganinya sedang cuti."

Arthur terkejut mendengarnya, Darian pasti tidak bisa menghandle semuanya seorang diri.

"Aku mohon kau kesini secepatnya Arthur." Lanjut Darian.

"Baiklah aku kesana sekarang." Ucap Arthur lalu memutuskan panggilannya.

Nancy yang sedari tadi disampingnya hanya mendengarkan.

"Apa itu sangat darurat?" Tanya Nancy.

Arthur menoleh, kemudian mengangguk.

"Iya Mom, tidak apa kan kalau kau ku tinggal?" Tanya Arthur. Ia jadi tidak enak hati.

"Tidak apa-apa, pergilah. Aku bisa pulang naik taksi." Ucap Nancy sambil tersenyum tulus.

Arthur pun juga ikut tersenyum kemudian mencium punggung tangan ibunya.

"Terimakasih Mom."

"Cepat pergi, Darian pasti sudah menunggumu." Seru Nancy.

Akhirnya Nancy pun keluar dari Mobil.

"Aku pergi dulu Mom." Teriak Arthur.

Kemudian ia menyalakan kembali mobilnya lalu pergi meninggalkan Nancy di toko majalah.

Setelah memastikan kepergian Arthur, Nancy pun masuk kedalam toko majalah. Ia kesini berniat untuk membeli resep masakan terbaru. Untuk memasaki suami tersayangnya tentunya.

Nancy berkeliling toko majalah itu, tapi sudah hampir setengah jam ia belum menemukan apa yang dicarinya.

Akhirnya ia pun bertanya kepada seorang wanita disebelahnya.

"Maaf, apa kau bisa membantuku mencari majalah resep masakan terbaru?" Tanya Nancy.

Wanita itupun menoleh, lalu tersenyum.

"Tentu, kebetulan aku juga sedang mencarinya." Jawab wanita itu.

Nancy membalas senyum wanita tersebut.

"Kau juga suka memasak? Pasti suamimu beruntung mendapat istri yang cantik dan pandai memasak sepertimu." Ucap Nancy.

Ia tidak sedang bergurau, wanita itu memang sangat cantik.

"Em aku memang suka memasak, tapi aku belum punya suami." Jawab wanita itu malu-malu.

"Benarkah? Kalau begitu pasti untuk orangtuamu 'kan?" Tanya Nancy lagi.

Wanita itu langsung menunduk, entah karena sedih atau malu.

"Ah tidak, aku tinggal sendiri." Jawab wanita itu ragu-ragu.

Nancy jadi merasa tidak enak, melihat ekspresi wanita itu.

"Oh maaf kalau begitu." Nancy juga merasa malu sekarang.

"Tidak apa-apa." ucap wanita itu dengan senyum tulusnya.

Karena Nancy masih malu atas apa yang ia lakukan, jadi ia memutuskan untuk diam saja. Sembari melihati wanita yang tidak dikenalnya tadi mencari resep itu.

"Ah ini dia." Ucap wanita itu yang tersenyum ceria.

Nancy pun juga ikut senang akhirnya ia mendapatkannya.

"Ini resep yang anda maksud 'kan?" Tanya wanita itu.

Nancy mengangguk. Kemudian menjawab "Iya, benar sekali."

Wanita itu pun memberikan resep tadi kepada Nancy. Nancy menerimanya kemudian ia menyipitkan matanya.

"Kau tidak dapat?" Tanya Nancy.

"Aku bisa mencarinya lagi nanti."  Jawab wanita itu sambil tersenyum.

"Baiklah kalau begitu, Terimakasih. Aku duluan." Ucap Nancy.

Wanita itu hanya mengangguk dan tersenyum. Ia wanita yang sangat manis sekali.

Nancy pun akhirnya menuju ke kasir. Sampai dikasir ia langsung memberikan resep itu kepada petugas kasir untuk dibayar.

"Semuanya jadi tujuh dollar." Ucap petugas kasir itu.

Nancy membuka tas nya, ia mencari dompet yang tadi ia bawa.

Tapi tidak ada..

Nancy benar-benar panik, ia mencoba mengingat lagi apakah dompet nya jatuh atau tertinggal. Ternyata benar, dompetnya tertinggal di mobil. Sedangkan ia tidak membawa uang simpanan di tasnya.

"Hm maaf sepertinya dompetku tertinggal." Ucap Nancy kepada kasir itu.

"Jadi anda tidak jadi membelinya?" Tanya petugas kasir.

"Ti---" ucapan Nancy terpotong.

"Biar aku saja yang membayarnya." Ucap seseorang dibelakang Nancy.

Wanita itu lagi. Kemudian ia pun memberikan uang kepada petugas kasir. Setelah resep itu dikemas, petugas kasir memberikan resep itu, kepada wanita tersebut.

"Terimakasih." ucap wanita itu.

Lalu ia memberikan resep yang tadi dibayarnya kepada Nancy, yang sedari tadi hanya memandangnya tak percaya.

"Ini punya anda." Ucap wanita itu sambil tersenyum.

"Apa? Tapi kau yang membayarnya." Tanya Nancy kebingungan.

"Tapi anda pasti lebih membutuhkan ini." Wanita itu menyodorkan resepnya kepada Nancy.

Nancy terlihat ragu, tapi akhirnya ia menerima resep itu.

"Terimakasih, lagi-lagi kau menolongku." Ucap Nancy sambil tersenyum malu.

"Iya sama-sama. Kalau begitu aku duluan." Ucap wanita itu.

Ketika wanita itu sudah bersiap ingin pergi, Nancy menahan tangannya. Membuat wanita itu menoleh lagi.

"Tunggu, dari tadi kita belum berkenalan. Aku Nancy Lincoln. Kau?" Nancy memperkenal diri dan mengulurkan tangannya.

Wanita itu menerima uluran tangannya kemudian menjawab

"Namaku Alicia Jeselyn, panggil saja Alice."

*****

Vote = Menghargai.

Thanks😊

20 Juli 2017

You Are My DestinyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang