Penantian Cinta 5

557 20 3
                                    


Akbar kini sudah tiba di sekolah, ia melangkah melewati koridor. Semua mata siswi yang ada di sana tak lepas dari ciptaan tuhan yang menabjukan ini. Ia tau sekarang dirinya sedang jadi pusat perhatian. Tetapi ia tetap acuh.

Akbar masuk kedalam ruangan yang berbentuk balok itu, ternyata matanya tertuju tepat pada sosok gadis yang selama ini selalu membuat hatinya kesal.

Ya alika. Ia sedang bercerita pada sahabat dekatnya, Sitta cewek tomboy dan galak yang membuat laki-laki tak berani mendekatinya.

Tersirat kilauan sedih di mata indah itu,

Akbar sedikit aneh dengan Alika. Tentu saja, biasanya jika akbar baru masuk kelas gadis itu selalu heboh dan menyambut kedatangan akbar. Tapi beda dengan sekarang, ia sempat melihat akbar tadi, tapi tatapannya sudah di ganti untuk melihat ke lain arah.

Kring!!kring!!kring!!

"salamat pagi anak-anak." salam pak bambang.

" selamat pagi pak."ucap kami serentak

"Perkenalkan nama bapak, Bambang Heryanto, saya disini adalah guru B.indonesia dan saya juga yang akan menjadi wali kelas kalian, saya harap kalian semua bisa menerima saya dengan baik disini."

"Iyaa pak." jawab kami lagi.

"Sekarang bapak akan atur struktur organisasi kelas. Tak apa kan kalau bapak yang menentukan?"

" iya pak."

" ya sudah, Akbar abizar. Yang mana orangnya?".

" saya pak." jawab akbar sambil mengangkat tangan.

"Baik, kamu yang menjadi ketua kelas, apa kamu bisa?"

"Bisa pak."

"Ok, Sita Rossila. Kamu yang akan menjadi wakil ketua kelas, coba angkat tangan."

" saya pak."

" baik,  sekarang sekretaris.. Emhh.. Alika Lestari Putri, ada?"

" ada, saya pak." Setuju Alika sambil angkat tangan.

"Oya, bapak harap . sekretaris dan ketua kelas menentukan jadwal piket."

" baik pak." Jawab Alika dan Akbar bersamaan.

Setelah proses pembagian struktur organisasi selesai, suara bel istirahat pun berbuyi. Semua murit berhaburan keluar kelas untuk mengisi perutnya yang kosong sementara akbar lhanya duduk diam di kelas sambil mendengarkan musik.

~~~

Author pov

Sekarang tengahlah duduk dua perempuan yang sedang menyantap makannya, terkadang mereka sesekali mengobrol.

"Sit , gimana nih aku di suruh bikin jadwal piket lagi bareng akbar. Gimana mau moveon coba. Kalau aku dekat terus sama dia." gerutu alika.

"Yaudah, berarti bagus dong lu bisa jadi deket sama dia al, mungkin kalian berdua jodoh, haha." ledek sita

" ihh.. Kamu gmna sih, aku serius nih."

"Santai aja kali al, toh perjodohan itu masih tunggu kamu lulus ini kan, berarti masih ada kesempatan dong buat kamu deketin akbar."

" iya juga sih."

" nah yaudah, apa yang kamu masalahin?"

" aku cuma takut aja, saat waktunya tiba aku makin susah buat lupain dia."

" kalau memang kalian ga berjodoh al, bakalan gampang kok lupainnya. Lu ga usah pusing lah al, allah udah atur semuanya. Jadi sekarang lu jalanin aja sebagai mana mestinya."

Penantian Cinta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang