Penantian Cinta 17

368 9 0
                                    

Alika tengah memikirkan bagaimana hidupnya nanti. Masalah demi masalah selalu saja menghampiri hidupnya yang dulu tenang, dia pikir semua akan baik-baik saja setelah dia tanam sendiri lukanya sedari dulu dalam diam. Tetapi seiring berjalannya waktu masalah itu kini kian merambat dengan bertambahnya peran orang lain di hidupnya. Alika bingung harus bagaimana lagi  sekarang.

Hari-hari sudah dilalui Alika dengan sangat menderitanya, memendam rasa itu tidak mudah, apalagi sendiri. Sekarang ia hanya bisa pasrah dengan yang maha kuasa. Kini dia sudah lelah untuk memikirkan semuanya yang ia tahu, seharusnya sekarang dia fokus untuk UN bulan depan. Bukan malah memikirkan hal yang belum tentu pasti ada unjungnya.

Dan di sini. Di ruangan yang bernuansa biru itu alika tengah berkutat dengan latihan soal-soal UNya yang dia beli di salah satu toko buku yang biasa gadis itu kunjungi. 

Hari sudah malam. Waktu menunjukan pukul 10.00 WIB. Tetapi perempuan itu belum juga menyelesaikan kegiatann yang membuat otaknya berfikir keras.

Bunyi ketukan pintu terdengar, tetapi tidak berhasil menghentikan kegiatan gadis manis itu. Alika masih terus setia duduk di bangku belajarnya bersama dunianya.

"Sayang, ini sudah malam loh, kamu belum makan kan? Lagi apa sih?" Suara lembut itu pun yang berhasil memecahkan fokus Alika.

"Ehh bunda," Ujarnya setengah terkejut. " Iya bun, dikit lagi kok." Lanjutnya

"Besok kamu masuk pagi kan, buat pendalaman materi? Udah dulu yuk di lanjut besok." Balas bundanya sedikit memaksa dan berjalan menghampiri anak sematawayangnya itu yang masih melanjutkan kegiatannya tadi.

"Yah bunda, padahal tinggal dikit lagi." Desah Alika merasa sedikit terganggu dengan kehadiran bundanya. Tetapi tetap berusaha berkonsentrasi membaca soal latihannya itu.

"Iya bunda tau, cuma kan ini sudah malam sayang, kamu juga belom makan, besok masuk pagi nanti yang ada kamu malah sakit. boleh belajar tapi ingat waktu." Jelas bundanya penuh kasih sayang.

"Iya deh bun, aku udahan kok." Alika akhirnya menurut kata bundanya tadi.

"Yaudah yuk, makan abis itu langsung tidur." Ajak intan

"Iyaa bun." Dan benar Alika menuruti kata bundanya itu, sehabis makan gadis itu langsung bergegas tidur dengan pulasnya.

~~~


Alam berganti pagi yang sangat cerah. Segarnya aroma pagi itu membangkitkan semangat gadis yang sedari tadi sudah duduk di bangku kelasnya. Tak ingin menyia-nyiakan waktunya untuk belajar. Gadis itu senantiasa asik berkutat dengan lembaran-lembaran soalnya.

Pukul 05.35 hanya ia sendiri di sini seperti biasa dia suka sekali sepi. Padahal sering sekali teman-temannya bergosip tentang sekolahnya yang banyak penghuni itu, apa itu hantu dan semacamnya. Tetapi Alika tidak perduli dengan hal itu. Menurut dia sepi itu menenangkan.

Waktu terus berjalan, hari pun semakin terang. Sudah banyak pula teman sekelasnya yang berhamburan datang. Alika sudah hafal itu, pasti teman-temannya merasa tersita waktu tidur mereka karena ada pendalaman materi ini. Mereka akan datang setelah waktu PM ingin di mulai atau kurang 5 menit sebelum PM dimulai.

Mata alika terus tertuju ke kayu tebal bentuk persegi panjang itu. Berharap teman sebangkunya datang tepat waktu. Sudah kurang 3 menit dari sekarang PM akan segera di mulai. Memang waktu Pendalaman materi adalah jam 06.00 WIB. Tidak ada toleransi bagi yang telat, karna saat sudah jam 6 teng guru-guru yang mengajar mata pelajaran untuk UN itu akan berhamburan ke kelas berdasarkan jadwalnya.

Penantian Cinta [ END ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang