5

9.7K 545 7
                                    

Ku pijakkan kaki ku di Bandar Udara Internasional Washington Dulles, akhirnya sampai juga di Amerika... ku lihat ada laki-laki yang umurnya cukup tua memegang kertas bertuliskan namaku ternyata dia yang menjemput ku namanya pak Astel dia yang akan memandu dan menjadi pendamping ku selama aku disini, selama beberapa hari aku melihat suasana kota Amerika yang sangat ramai walaupun waktu sudah sangat larut pun terlihat masih banyak orang yang melakukan aktifitas nya... tak terasa sudah 1 Minggu aku berada dan mempelajari seluk beluk jalan di kota ini, setiap langkah aku selalu terpana akan pesona bangunan dan pemandangan di sini terlihat sangat modern dan hebat pantas negara Amerika terkenal dengan negara yang sangat maju

Besok adalah hari pertama aku mulai melakukan aktivitas kuliahku, tidak ada satu orang pun yang tau bahwa aku pemilik kampus ini biarlah aku menjadi seorang pengamat dan penilai untuk semua tingkah laku mahasiswa maupun karyawan di sini.

Pov Seno End

Dari jarak yang cukup jauh dari tempat seno terlihat salah seorang pemuda yang bermarga Senjaya sedang duduk di bangku kerjanya, terlihat betapa tampan dan mempesona nya dia, walaupun sedang bengong pesonanya masih tetap keluar

Dava Senjaya pov

Sudah hampir 2 Minggu tapi aku tidak pernah mendengar kabarnya lagi, dimana dia sekarang? Apa dia mencoba mendaftar di kampus lain? Apa dia diterima dikampus lain? Atau dia malah kerja sekarang? Kenapa aku jadi ingin melihat wajahnya sekarang

(Itulah isi pikiran seorang Dava Senjaya sekarang, hampir 2minggu ini ia tidak pernah lagi mendengar kabar tentang seorang laki-laki yang pernah di tiduri nya walaupun itu hanya sebatas one night stand, setiap hari wajah pria itu selalu muncul diingatan Dava, pernah saat dia sedang metting salah satu koleganya sedang mempresentasikan proyek yang akan mereka kerjakan bersama harus berhenti ditengah jalan hanya karena tiba-tiba wajah laki-laki itu muncul di sudut ruangan ataupun di layar proyektor entah kenapa ia seperti berhalusinasi sendiri, kemudian tak beberapa lama ia malah jatuh pingsan dan dilarikan kerumah sakit sehingga mau tidak mau metting waktu itu terpaksa ditunda sampai Dava sembuh)

Kulihat pandang bangunan-bangunan perkantoran dari jendela kantorku, entah kenapa hati ku resah terus. Mungkinkah ini karena rasa bersalah atau rindu?
Kalau boleh jujur aku memang sedikit rindu padanya wajah cemberut nya atau wajah nafsunya itu membuatku entahlah susah untuk ku deskripsi kan, tapi rasa bersalah ku ini lebih mendominasi karena

4 Minggu saat aku berada dalam perjalanan menuju salah satu kampus keluargaku tak sengaja aku menabrak mobil di depanku yang cukup keras hingga bagian belakang mobilnya penyot, terlihat sang pemilik keluar dari mobilnya dengan raut wajah marah ehh tunggu aku seperti mengenalnya.. astaga dia kan laki-laki one night stand ku kemarin. Saat aku masih dalam proses pemikiran ku, ku lihat dia menggedor gedor kaca mobilku dengan marah

"Hei kau yang di dalam buka pintu mu!!" Teriaknya padaku namun aku masih terpaku dengan wajahnya kenapa dia terlihat sangat imut

"Heii" ketoknya terus hingga ia lelah sendiru

"Woiii pak tua kampret keluar Lo" emosinya langsung ku buka kaca mobilku

"Ada apa?"tanyaku pura-pura cuek

"Tai emang keluar Lo" marahnya padaku

"Tinggal bilang ada apa?" Ucapku santai menutup kegerogianku entah kenapa ada dorongan ingin memeluknya... oh tidak jangan sampai

"Lihat mobil belakang ku sudah peot gara-gara Lo tabrak..." ucapnya

"Ohhh.. ini" ucapku sambil menyerahkan uang 200.000 kepadanya, kurasa uang segitu sudah cukup untuk memperbaiki mobilnya yah penyot hasil tabrakanku tidak terlalu besar palingan uang segitu cukup

My beloved WifeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang