14 - Kesialan Gracia

391 43 5
                                    

Crisyella baru saja selesai mandi, dengan tubuh yang hanya terbalut bathrobe dengan handuk kecil yang melilit rambut basahnya.

Ia melirik jam didinding dan membulatkan matanya ketika melihat jam tersebut tengah menunjukan pukul delapan malam dan itu artinya ia mandi hampir dua jam lamanya.

Ya, memang sehabis pulang sekolah tadi Crisyella tak langsung mandi seperti biasanya karena tadi ia pulang lebih cepat, selain itu juga, Crisyella menghabiskan waktunya untuk melamuni Regar dan segala hal yang menyangkut tentang dirinya sampai ia ketiduran.

Crisyella baru bangun saat Lauren mengetuk pintu kamarnya dan ternyata hari sudah berganti malam, langsung saja Crisyella bergegas mandi dan ia malah keasikan di kamar mandi sampai hampir dua jam.

Setelah memakai piyama kesayangannya yang bergambar salah satu kartun favoritnya yaitu berbie, Crisyella mengeringkan rambut basahnya menggunakan hair dryer ia menuju lantai satu rumahnya untuk makan malam, sepertinya sudah tak bisa dikatakan makan malam mengengingat jam makan malam sudah terlewat satu jam yang lalu.

Criayella mulai memakan makan malamnya dengan ditemani Lauren di sebelahnya.

Seakan menyadari ada yang kurang Crisyella bertanya pada Lauren. "Mah,  Gracia mana? Kok dia gak ada di kamar aku ya?"

"Loh? Gracia mau nginep lagi emang? Mama juga belom liat dia daritadi." Lauren mengernyit sampai dahinya berkerut.

"Iya dia nginep lagi soalnya besokan libur jadi dia mau nginep bosen katanya di rumah sendirian terus." jelas Crisyella.

"Tapi serius mah Gracia belum pulang?" tanyanya lagi yang mendapat gelengan Lauren. "Duh kemana sih Gracia, dia bawa mobil aku juga soalnya mah." lanjutnya.

"Tungguin aja, nanti dia juga pulang." ucap Lauren menenangkan kemudian bangkit dari kursi menuju kamarnya.

"Mama mau ke kamar dulu ya, jangan lupa nanti kunci pintu ya. Papa kamu tadi bilang kalau dia hari ini akan lembur jadi kemungkinan pulang tengah malem jadi kamu kunci aja pintunya lagian papa kamu juga bawa kunci sendiri jadi gak perlu repot-repot bukain pintu. Good night sweety." Lauren mengecup puncak kepala Crisyella dan pergi menuju kamarnya.

Crisyella telah selesai menghabiskan makan malamnya dan kini dia sedang menunggu Gracia di ruang tamu. Sesekali ia melihat ponselnya namun tak ada pesan dari gadis itu, Crisyella juga sudah berusaha menelpon tapi nomornya tidak aktif. Perasaan khawatir mulai menyelimuti diri Crisyella bagaimana pun ia tak ingin sesuatu terjadi pada sahabat yang merangkap menjadi saudaranya itu.

"Lo di mana sih Cia." gumam Crisyella sambil melihat jam di ponselnya yang menunjukan pukul setengah sembilan lewat.

Bel rumah berbunyi dan secepat kilat Crisyella segera membuka pintu.

Pasti Gracia. Batin Crisyella.

Crisyella membuka pintu, "Ci--" ucapan terhenti ketika bukan Gracia yang datang.

"Hai." sapa Abyan.

"Lo ngapain ke sini?" tanya Crisyella dengan wajahnya yang kembali datar.
"Jangan jutek-jutek nanti cantiknya ilang." ucap Abyan dengan kekehan diakhir kalimat.

"Ngapain ke sini?" ulang Crisyella.

"Kamu gimana sih, harusnya sebelum nanya itu ajak tamunya duduk dulu dong kasih air kek kalau perlu." Abyan menaik turunkan sebelah alisnya sambil tersenyum.

Crisyella memutar bola mata malas. "Duduk."

Crisyella dan Abyan duduk di depan rumah Crisyella yang memang terdapat kursi. "Jadi, ada apa malem-malem ke sini?"

CellaGarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang