12 - Friendship?

581 78 43
                                    

Crisyella yang kesal dengan sikap semaunya Regar menggeram kesal. "Lo apa-apaan sih!" ucapnya kesal.

"Gue gak suka liat lo deket sama cowo tadi." ucapnya dingin dengan pandangan lurus. Membuat Crisyella tertegun.

"Lo gak berhak ngatur-ngatur gue mau deket sama siapapun."

"Gue cemburu lo deket sama cowo lain, lo ngerti gak sih Cel?" Crisyella terdiam beberapa detik atas pengakuan Regar, dia pikir selama ini Regar hanya main-main dan ternyata ia beneran memiliki rasa kepada Crisyella.

Seakan tersadar dari keterdiamannya Crisyella menatap tajam Regar. "Mau lo cemburu atau apapun gue gak peduli. Inget Gar, kita berdua gak ada hubungan apa-apa selain temen satu kelas gak lebih."

Kata-kata Crisyella begitu memohok hati Regar dan terasa begitu sakit.

"Emang gak bisa ya lo anggep gue lebih dari sekedar temen satu kelas? Sakit Cel rasanya denger kata-kata lo barusan. Lo nolak gue secara tidak langsung bahkan sebelum gue nyatain perasaan gue sama lo." Regar menatap mata abu-abu Crisyella yang menenangkan.

"Gue mohon sama lo, jangan panggil gue Cella, cukup panggil nama asli gue aja." Crisyella memohon berusaha mengalihkan pembicaraan yang mulai menyangkut hati.

"Tapi kenapa?"

"Cuma orang-orang yang udah kenal gue deket aja yang boleh manggil itu."

Regar menghela napas kasar dan kembali menatap ke depan kemudian tertawa yang terdengar memilukan bagi yang mendengarnya.

"Gue gak peduli, gue bakal perjuangin perasaan gue."

"Kenapa lo bikin semuanya jadi rumit sih?" Crisyella berucap dengan lirih dan menurunkan nada bicaranya.

Regar tak menjawab dan mulai melajukan mobilnya membelah jalan disiang hari. Perjalanan mereka di lalui dengan keheningan sampai saatnya mobil Regar berhenti tepat di depan rumah Crisyella.

Criyella turun dan langsung masuk ke dalam rumahnya tanpa mengucapkan terimakasih. Toh dia tidak meminta Regar mengantarnya pulang, jadi untuk apa dia bilang terimakasih.

Regar tersenyum getir, kemudian melajukan mobilnya menjauhi perkarangan rumah Crisyella.

Sedangkan orang yang berada tak jauh dari rumah Crisyella mengembangkan senyumnya.

"Ini akan menjadi drama yang menyenangkan." ucap orang itu.

"Siapkan dirimu Crisyella, aku tak akan melepaskanmu lagi kali ini." lanjut orang itu kemudian tertawa seperti orang gila, setelahnya orang itu masuk ke dalam mobil dan pergi dari sana.

Entah bagaimana caranya orang itu selalu saja ada di mana-mana. Dan dia selalu tau kemana pun Crisyella melangkah pergi, seperti orang yang tak mempunyai pekerjaan selain menguntit Crisyella.

Crisyella menyapa Lauren yang sedang bersantai sambil menonton televisi kemudian berlalu menuju kamarnya di lantai dua.

"Kamu pulang cepet sayang?" teriak Lauren yang masih dapat didengar Crisyella.

"Iya, Ma. Guru-guru di sekolah pada rapat." Crisyella balas teriak sebelum memasuki kamar dan menutupnya rapat.

Ia langsung merebahkan tubuhnya di kasur dan memejamkan matanya sejenak. Terlintas kembali percakapan dia dengan Regar saat di mobil, Crisyella tak mengerti. Regar terlihat sangat marah dan dari tatapannya tadi Crisyella melihat ada kilatan-kilatan yang sulit diungkapkan saat Regar menatap tajam Abyan.

Crisyella tak suka hidupnya diatur-atur. Tapi entah mengapa saat Regar memaksanya untuk ikut bersama dengan dia, Crisyella tak berusaha berontak, ia hanya mengeluarkan kekesalannya dengan adu mulut dengan Regar. Padahal jika ia mau bisa saja Crisyella turun dari mobil dan menghampiri Abyan kembali atau pulang bersama Gracia yang masih di sana untuk menyaksikan drama recehan mereka tadi.

CellaGarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang