10 - Orang misterius

585 92 27
                                    

Jam yang bertengger manis di tangan Crisyella tengah menunjukkan pukul sepuluh malam dan tak terasa Crisyella telah menghabiskan waktunya di taman tersebut selama satu jam lebih bersama Abyan.

"Udah malem, gue harus pulang." katanya seraya berdiri dan menepuk-nepuk dress bagian belakang yang dipakainya.

"Mau aku anter?" tanya Abyan.

Kenapa sih orang ini nanya terus daritadi? Gak bosen apa? Gerutu Crisyella dalam hati.

"Gak perlu. Gue bawa mobil sendiri." setelah mengucapkan itu Crisyella berlalu pergi dan mencari Gracia.

Crisyella meninggalkan Abyan begitu saja tanpa ingat beberapa menit yang lalu mereka sempat tertawa bersama. Ah! Memang sudah tabiat Crisyella seperti itu.

Abyan hanya tersenyum kecil ketika melihat punggung gadis itu semakin menjauh sebelum dering ponsel milik pria itu berbunyi.

Private number calling...

Nomor tak dikenal. Siapa?

"Hallo?" ucap Abyan.

"Apa kau sudah memutuskan pilihanmu?" tanya orang di sebrang sana yang terdengar serius dan tajam.

"Aku butuh waktu, ini pilihan yang sangat berat." jawabnya sambil menunduk.

Mendengar suaranya saja Abyan sudah dapat menebak siapa penelpon itu dan kegelisahan tercetak jelas di wajah Abyan.

"Jangan terlalu membuang-buang waktu, Abyan! Atau kau ingin ucapanku kemarin menjadi kenyataan? Cepat putuskan pilihanmu! Dan aku ingin mendengar jawabanmu besok!" ucap orang misterius itu kemudian memutuskan sambungan.

"ARGHHHHHH----" teriak Abyan menjambaki rambutnya sendiri yang terlihat sangat frustasi dan tertekan.

***

Crisyella telah lelah mengitari gedung yang menjadi acara pesta ini sejak setengah jam yang lalu, dan dia belum juga menemukan batang hidung Gracia.

Kepalanya mulai berdenyut akibat lantunan musik yang semakin malam malah semakin besar dan berhasil membuat Crisyella sakit kepala sekaligus telinga.

Crisyella masih mengedarkan pandangannya ke sekeliling dari tempat ia berdiri. Suasananya semakin ramai, apalagi acara dansa telah dimulai sejak tadi yang membuat penglihatan Crisyella terbatas.

Ia menengokkan kepalanya ke kanan, dan orang itu berdiri di sana. Hanya beberapa langkah di depan.

"Hei." sapanya, "apa kau melihat Gracia?" tanyanya pada Ratu, well hanya Ratu yang bisa di andalkan sekarang.

"Oh, hai, Crisyella! Emm... sepertinya aku tadi liat, sebentar." jawab Ratu sambil mengedarkan pandangannya.

"Nah, di sana!" tunjuk Ratu ke arah lantai dansa dan benar saja, Gracia ada di sana. Tapi dia tidak ikut berdansa, hanya duduk manis di kursi dekat lantai dansa dengan santainya.

Kenapa Gracia sangat menyebalkan hari ini? Oh Tuhan! Kenapa Gracia harus masuk kedaftar sahabatnya?

Sabar Cel, sabar. Semangat Crisyella dalam hati.

"Thanks, Tu."

Tanpa kata lagi, Crisyella menghampiri Gracia yang sedang duduk dengan damainya. Ia memasang wajah kesal sekaligus frustasinya saat sampai di hadapan Gracia.

"Ihh, lo kenapa nyebelin banget sih, Cia?" semprotnya langsung. "Gue daritadi muter-muter nyariin lo dan ternyata lo---Arghh gue sebel sama lo."

"Sorry, lagi tadi lo ngilang gitu aja sih. Jadi gue asik sendiri deh." ucap Gracia dengan cengiran tanpa dosanya.

CellaGarTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang