Chapter 2 : Dipecat??

11.7K 394 4
                                    

Anna POV

Saat aku sedang sibuk-sibuknya, tiba-tiba papa menelpon dan memintaku untuk menggantikkannya dalam meeting di Bueno Hotel.

Aku malas. Ralat. Sangat malas. Setiap aku ikut atau menggantikkan papa dalam meeting bersama kolega-koleganya itu, hanya akulah yang perempuan. Bahkan seringkali mereka mencuri-curi pandang kepadaku dan membuatku risih.

Aku mengendarai mobilku malas menuju Bueno Hotel.

Hampir 30 menit berlalu, akhirnya aku sampai di Bueno Hotel. Aku turun, masuk kedalam lift, memencet tombol 3, dan memasukki ruangan meeting.

boom! Seperti dugaanku. Semuanya laki-laki. Aku tersenyum kecut dan duduk di kursi yang kosong.

Tak lama, ada seorang laki-laki familiar yang duduk di kursi sebelah kananku. Batinku bertanya-tanya siapakah pria ini? Sepertinya aku kenal.

"Hey!" Sapanya.

"Anna kan?" Sambungnya.

Wait, dia tahu namaku?

"Ehh- iya. Siapa ya?" Tanyaku to the point. Kulihat dia hanya terkekeh kecil.

"Andrew, dulu kita sekelas pas SMA," Jawabnya.

"An-Andrewww! Kok gue sampe lupa sih sama lo! Apa kabar?" Akhirnya aku dapat mengingatnya. Dulu Andrew adalah teman sebangkuku, kami sangat dekat. Tapi setelah kuliah kami lost contact.

"Baik, lo tambah cakep aja," Godanya yang membuatku terkekeh.

"Makasih, btw lo ngapain disini?"

"Ya, ikut meeting lah bego."

"Wah, jadi CEO lo sekarang?" Candaku.

"Iyalah!" Jawabnya dengan nada sombong.

Eh, kok jadi acara reunian sih?

Kami berbincang-bincang sampai meeting akhirnya dimulai.

Seperti apa yang kukatakan, om-om disini suka mencuri-curi pandang kepadaku.

Tetapi ada satu pria yang tak henti-hentinya mengamatiku. Wajahnya tampan, bahkan sangat tampan!

----------

"Yaudah, gue duluan ya Drew!" Pamitku pada Andrew. Meeting sudah selesai sejak 10 menit yang lalu, tapi aku dan Andrew masih berbincang-bincang dengan seru.

"Oke, kapan-kapan ketemuan ya!" Ajak Andrew.

"Siap pak bos," Jawabku seraya memberi hormat.

Papa baru saja mengirimku pesan untuk segera pulang, ada yang ingin dibicarakan.

Aku berlari kecil menuju lobby.

'Bukkk'

Tiba-tiba aku menabrak sesuatu yang keras.

"Awww," Rintisku seraya mengelus-elus hidung mancungku tanpa melihat orang yang ku tabrak.

Aku mendongak untuk melihat orang yang ku tabrak itu dan holy freaking crap. Baru saja aku menabrak dewa yunani.

Rambut digel, mata hazel, hidung mancung, rahang tegas, dan badan atletis. What a great combination!

"Ini sih namanya rezeki," Gumamku dengan suara yang sangat pelan, malah hampir tidak terdengar.

"Mengagumiku hmm?" Ujar si dewa yunani itu dengan nada menggoda.

"Ee-ngak!" Bohongku.

"PD banget sih!" Lanjutku dan berjalan melewatinya begitu saja.

----------

Aku jadi badmood gara-gara om kePDan itu.

Aku masuk ke dalam rumah. Mama dan papa ternyata sedang di ruang tamu sambil bermesraan.

Believe it or not, mama dan papaku itu termasuk orang tua gaul.

GAUL YOOO!

"Hey princess, kok mukanya kusut gitu? Sini Mama setrika," Canda mama yang membuat papa tertawa terbahak-bahak.

Satu kata, KEJAM! Anak satu-satunya ini sedang badmood malah dibully.

"Gak lucu, Dad!" Bentakku yang membuat mereka berdua semakin tertawa.

See? They are so mean, but i still love them anyway~BUT NOT NOW!

"Udah ah!" Lanjutku sambil berjalan menuju kamar.

Aku menghempaskan badanku ke kasurku dan tertidur dalam sekejap.

----------

"Rise and shine, sweetie"

Aku terbangun dan melihat mama yang sedang membuka jendela.

"5 menit lagi, Ma," Ucapku dengan nada malas.

"Bangun sayang, udah jam setengah 7 gini."

"Masih jam set-" Aku langsung membuka mataku dan melihat kearah jam.

"Waaaa, jam setengah tujuh? Kenapa mama tidak membangunkanku?"

"Kamu ditungguin papa di bawah tuh. Ada yang mau dia omongin. Penting katanya," Tutur mama.

"Hemm, aku mandi dulu deh," Balasku.

Aku masuk ke kamar mandi untuk mandi. Yaiyalah untuk mandi masa untuk belajar.

"Pa? Katanya kemarin ada yang mau di bicarakan," Ucapku saat sudah berada di ruang makan.

Papa yang sedang membaca koran jadi tersentak kaget karena kehadiranku.

"Iya, jadi begi-" Ucap papa.

"Jadi bagaimana, Pa?" Potongku dengan wajah tidak berdosa.

"Ya ucapan Papa jangan dipotong dulu atuh.0"

"Oh iya, hehe." Aku memakan roti selai cokelatku dengan lahap.

"Jadi, mulai hari ini kamu akan bekerja di Lexus Corp," Tutur papa.

Aku hanya ber'o'ria dan melanjutkan makan roti selaiku dengan semangat 45.

"Kok kamu gak kaget?" Tanya papa sembari menaikkan alisnya sebelah.

"Mulai hari ini aku akan bekerja di Lex-" Aku membelalakan kedua mataku kaget.

"Hah?? Kok gitu, Pa?" Sambungku.

Papa menghela nafas kasar sambil mengeleng-geleng kepalanya karena melihat tingkahku.

"Iya, kamu tidak perlu khawatir. Papa sudah ada sekretaris baru kok," Jelas papa.

"Jadi aku dipecat?" Tanyaku dengan wajah sedih.

----------

Hello fellow!
Gimana ceritanya?
I hope you guys enjoy this story,
And don't forget to Vomments!^^

P.S. Kritik dan saran sangat di butuhkan!😆

Bad CEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang