Nine

9K 1.4K 168
                                    

"Aku sudah bilang kaki harus sejajar dengan lebar bahu! Kenapa kau selalu mengulangi kesalahanmu, Wu Yi Fan?!"

"Kim Jong! Tekuk lututmu sebelum melompat!"

"Kau! Iya, kau. Kenapa bercanda, hah?!"

"No, No, No! Ten, kembali ke tempatmu!"

"Hei, Dimana matamu, Parkinson?! Fokus lihat ke ring! Anggap saja diatas sana ada bokong wanita yang menunggu bolamu masuk!"

Latihan siang ini di dominasi hanya dari suara Shegi yang melengking ke seluruh penjuru lapangan dengan tongkat pada salah satu tangannya yang memukul di sana-sini. Tidak ada yang tidak kena amukannya termasuk kapten mereka, Oh Sehun, yang bahkan tidak melakukan kesalahan apapun tapi ada saja alasan Shegi yang menurut mereka di buat-buat seperti ucapannya yang mengatakan bahwa seharusnya seorang leader tidak boleh terlalu menurut dan harus ikut berinisiatif membantu pelatih memberikan arahan. Namun jika tindak-tanduk Sehun tidak sesuai dengan pemikiran pelatihnya, perempuan itu pasti langsung mencak-mencak dan menghantam lewat kata-kata sarkasnya, menyudutkan Sehun hingga tidak memberontak saking bingungnya harus melakukan apa.

Soal kejadian tadi malam pun, Sehun akhirnya membantu Shegi membopong kedalam gudang dan membuang botol-botol soju yang berserakan. Seharusnya ia biarkan saja wanita itu disana sampai Departemen Olahraga atau Organisasi Kemahasiswaan menemukannya dan langsung dipecat, bukankah itu yang Sehun dan kawan-kawannya inginkan?
Tapi nyatanya saat itu ia malah melakukan hal sebaliknya karena melihat Shegi yang terlihat frustasi dan menyedihkan, menurut Sehun tidak adil jika mengalahkan seseorang pada posisi lemah. Tetapi sepertinya hal itu harus menjadi pengecualian jika ingin di implementasikan pada manusia seperti Ahn Shegi yang saat ini menjelma menjadi sosok yang menyebalkan seperti biasanya, yah bukankah memang itu kan Shegi yang dia kenal? Lagipula Shegi sepertinya tidak tahu siapa yang menyelamatkannya semalam.

"Dia tadi memanggilku apa? Parkinson?" Chanyeol mencari-cari jawaban pada siapa saja yang mendengar.

"Shegi, gunakan kiasan bokong Baekhyun agat dia bisa fokus! Hahaha- AWW! Wei! Itu sakitttt..."

"Tidak ada yang boleh berbicara selama aku memberi instruksi. Hei, rusa Beijing! Tanganmu kenapa melambai sekali?!" Tidak ada yang bisa menahan tawa anak-anak basket yang sedang latihan. Luhan menunjuk wajahnya sendiri sambil menggumamkan aku?! Rusa Beijing?!

BLETAK!

Suara tongkat yang bersentuhan kulit betis begitu nyaring, membuat beberapa dari mereka mengalihkan perhatiannya kesana. Mendengar suaranya senyaring itu tidak mungkin Luhan tidak kesakitan kendati mulutnya hanya menganga saja, meringis dalam diam.

"Lihat aku." Shegi memperagakan tubuhnya seolah sedang melakukan shoot. "Tanganmu harus terlihat seperti sedang meraih toples dalam rak tinggi. Jadi tembakanmu akan sempurna."

"Apa yang kau katakan, Shegi? Setiap mengambil barang-barangnya di loker saja selalu aku yang membantunya."

"Dia berjinjit sambil melompat pun tidak akan sampai hahaha." Jongin tertawa geli menimpali Chanyeol.

"Karena kalian semua tidak ada yang mau memberikan loker rendah untukku! Aduh!" Lagi lagi Shegi memukul kepalanya. "Kenapa kau hanya memukuliku, sih?! Mereka juga berisik, lihat!"

"Nanti kau bisa wakilkan pada mereka untukku. Sekarang jangan pedulikan dua sialan itu dan fokus saja pada latihanmu."

"Hei, kau dengar wanita itu memanggil kita apa, tadi?" Jongin menyikut lengan temannya tampak tidak terima.

"Dia kenapa sih, hari ini galak sekali. Biasanya dia menganak-emaskan tim cadangan tapi hari ini semua kena amukannya."

Kris bergidik ngeri baru akan ikut menimpali ketika Shegi menyelanya lebih cepat.

LEADER (Oh Sehun) - NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang