Eleven - New

9.1K 1.4K 174
                                    

Jadi kelima anak itu benar-benar menguntit pelatih mereka, setelah sebelumnya menyabotase taksi yang sedang melintas di depan kampus. Cara menyabotasenya pun terbilang cukup sopan. Diberi uang, dipijit-pijit sebentar, bahkan sepertinya terasa berlebihan karena mobil Mazda 2 Sport nya Kris menjadi jaminan untuk sekedar meminjam mobil taksi itu seharian.

Kris berada dibalik kemudi, Sehun di sebelahnya sedang sisanya berdesakan di belakang. Dengan kaki-kaki mereka yang panjang, boleh jadi Luhan lah yang paling tersiksa disini. Bahkan disaat tidak tepat begitu, sesekali Chanyeol mencolek-colek bokong lelaki mungil itu tanpa dosa.

"Kupatahkan tangan laknatmu itu!" omelnya.

Sementara yang membuat Sehun tidak habis pikir, kenapa mereka menganggap perkataannya ini serius, seperti sesuatu yang memang harus dilakukan. Sudah jelas dia mengatakan itu hanya bercanda saja, sama seperti mereka yang suka bercanda dalam keadaan apapun. Ada kalanya Sehun juga ingin seperti itu, meski dia juga tahu bahwa selera humornya amat sangat payah. Mungkin teman-temannya ini tidak bisa membedakan mana Sehun yang sedang berbicara serius, mana Sehun yang sedang bercanda.

"Kita tidak harus melakukan ini." Gumamnya pelan, yang langsung dibantahkan oleh Chanyeol dengan wajah serius, walau dia tahu Sehun tidak akan menoleh ke belakang hanya untuk sekedar melihat mimiknya.

"Hun, ini demi keselamatan masa depan EXO."

"Dia ini sebetulnya mau kemana sih?!" Ucap Kai gusar menghadap depan, mengingat sudah mengikuti mobil Shegi selama lebih dari tiga puluh menit lamanya. "Dia tidak menyadari keberadaan kita, kan?"

"Tidak ada yang perlu di khawatirkan." Jawab Kris penuh percaya diri. Dan setelahnya dia menghentikan mobilpada persimpangan jalan tiba-tiba, melihat mobil Shegi masuk ke area pengisian bahan bakar.

"Aduh aku ingin ke toilet." Ujar Luhan tiba-tiba, berhasil membuat seorang Kim Jongin ingin sekali mencekiknya.

"Kau ini tidak bisa tidak ingin pipis ya, setiap kali melihat toilet? Hah?"

"Nih." Kris menyodorkan botol soju kosong yang dia temukan di dashboard. "Pipisnya disini saja."

"Heh! Kau gila?! Aku pipis di depan kalian?!"

"Memangnya kenapa? Daripada kau kesana dan Shegi melihatmu?"

"Katanya manly?!" Berbicara nada tinggi begini siapa lagi kalau bukan Kai?

"Atau pipismu ini jongkok ya?" Goda Chanyeol lagi disertai kedipan mata tidak karuan.

Lantas saja Luhan mengeluarkan ponselnya, memencet beberapa angka, menempelkan benda persegi itu ke telinganya sebelum orang di seberang sana menyapa, "Hei, iya Baekhyun, aku sedang bersama pacarmu disini dan dia-"

Sejuta persen dengan mendengar mereka saja Sehun dan Kris yakin jika Chanyeol pasti langsung merebut ponsel Luhan. Mereka sudah hapal dengan akal-akalan Luhan untuk membuat Chanyeol jera menggodanya.

Lalu mobil hitam yang mereka ikuti itu bergerak pergi lagi, berjalan dengan lamban dan menepi pada pinggiran sungai Han. Kris pun mencari tempat strategis agar tidak terlalu terlihat mencurigakan.

"Baiklah, kita disini saja." Ujarnya.

"Kalau gerak-gerik dia nampak aneh, kita harus segera menghentikannya." Chanyeol mengingatkan.

"Dan anggap saja kami sudah membantumu melakukan reservasi pada Shegi. Jadi kau harus mencantumkan nama kami di kata pengantar." Timpal Kai.

"OBSERVASI!" Koreksi Sehun, Luhan dan Kris nyaris bersamaan.

"Emosi sekali, kalian." Ucap Kai acuh.

LEADER (Oh Sehun) - NEW VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang