"Tha, demi apa, Indra cakep banget nggak, sih?"
"Banget, Kal! Kalau nggak cakep nggak mungkin jadi idola adik kelas. Gue aja yang bukan adik kelas naksir berat."
"Ratna, lo kok diam aja, sih?" Kalia menyikut lengan Ratna yang terlipat di atas meja.
"Gue nggak mampu berkata-kata, Kal."
Mereka bertiga terkikik menyadari tingkah mereka masing-masing. Seperti biasa, Kalia, Agatha, dan Ratna yang menyebut diri mereka sebagai Pecinta Cowok-cowok Cakep sedang mengamati Indra - cowok satu angkatan yang menurut mereka dan adik-adik kelas paling cakep satu sekolah - yang sedang menikmati makan siangnya berada tidak jauh dari meja mereka.
"Mie ayam favorit kita kalah sedap dibanding Indra, yah." ucap Kalia yang tidak di sahuti oleh Ratna dan Agatha.
"Abyan, Kal." Ratna bersuara sambil menyikut lengan Kalia.
"Kalau gue setiap hari sekelas sama Indra, bisa buyar semua pengetahuan gue." Jawab Kalia tidak menanggapi Ratna.
"Abyan jalan ke arah sini loh, Kal." kali ini giliran Agatha yang bersuara.
Sayang spertinya Kalia tidak memerhatikan, karena cewek itu masih saja melanjutkan, "Cowok angkatan kita cuma Indra doang yang cakep ya?"
"Abyan lebih cakep, Kal, sebenarnya." ujar Ratna memberikan pendapat.
"He-eh." Agatha mengangguk setuju, padahal jelas sekali Kalia tidak mungkin melihatnya.
"Abyan, ya? Bosan ah, gue."
"Apanya yang bosan?" celetuk Abyan yang tiba-tiba duduk dihadapan Kalia membuat cewek itu sebal karena pandangannya terhalangi.
"Minggir dong, By, ganggu banget!"
"Apaan, sih?" jawab Abyan polos.
"Tuh, kan, By. Orangnya balik ke kelas. Abyan, ngeselin banget, sih." Kalia memberengut kesal.
"Masih aja, padahal cakepan juga aku daripada Indra." celetuk Abyan, Kalia memutar bola matanya.
"Hahaha. Lo itu pendiam banget, tapi ternyata sadar pesona juga ya." Agatha tertawa disusul oleh Ratna.
"Sstt.. Ikut-ikutan aja."
"Dih, galak.." jawab Ratna.
"Kamu ngapain sih kesini?"
"Nyariin kamu ke kelas tapi nggak ada. Eh, ternyata disini."
"Aku lapar. Bosan kalau harus makan di kelas terus."
"Kok nggak ngajak aku sih, Kal?"
"Malas." jawab Kalia cuek. Agatha dan Ratna terkikik geli.
"Ngambek nih?"
"Sumpah ya, kalian kayak orang pacaran banget tau nggak." Abyan tidak berniat menanggapi celetukan Ratna.
Sudah rahasia umum kalau Abyan dan Kalia terlihat seperti sepasang kekasih. Bagaimana tidak, mereka sering terlihat bersama di berbagai kesempatan. Susah sekali untuk mempercayai bahwa mereka hanyalah sepasang sahabat.
Kalia masih terlihat kesal pada Abyan yang mengganggu acara cuci matanya dan sialnya Abyan sama sekali tidak terlihat merasa bersalah.
Abyan memainkan jari telunjuknya untuk menekan-nekan pipi Kalia yang biasa ia sebut dengan buntelan lemak - dan setiap kali ia mengatakannya, Kalia akan mencubit lengannya dengan keras karena tidak terima dikatai seperti itu - berusaha menggoda Kalia agar cewek itu mengabaikannya.
"Nggak kuat gue lihat kalian romantis-romantisan kayak begini." Agatha mencebik kesal. Sebenarnya, Agatha adalah salah satu penggemar Abyan, hanya saja ia gengsi mengakuinya karena yakin Abyan akan luar biasa menyebalkan kalau mengetahui itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
KALIABYAN | #AS1✔ [SUDAH TERBIT]
Teen FictionKalia-nya Abyan, dan Abyan-nya Kalia. Sepasang sahabat yang sebenarnya saling mencintai tapi tidak pernah berani untuk mengakui. Seperti air laut, perasaan mereka mengalami pasang-surut, tapi tidak pernah benar-benar habis. Kalia yang tidak perasa d...