hi guys, I'm back. maaf ya baru bisa update sekarang karena kemaren lagi sibuk banget dikantor lagi nggak ada orang hiks...
and... WELCOME MAAAARCCH!!! HEHEHE
dan ini part selanjutnya buat kalian. Happy Reading ya guys!
Hari ini akhirnya Lovinia tiba dirumah barunya di Bandung. Tidak jauh berbeda sebenarnya suasananya dengan tempat tinggal sebelumnya di Jakarta. Hanya saja dirumahnya yang baru terasa lebih sejuk dan segar. Berbeda dengan waktu di Jakarta dulu, panas dan pengap. Penuh polusi dimana-mana.
Seraphina katanya akan menyusul datang ke Bandung karena hari senin nanti dia harus menemui dosen pembimbingnya. Kemarin Lovinia telah melakukan acara perpisahan disekolah. Sedih rasanya harus meninggalkan teman-teman seperjuangan dari awal masuk sekolah sampai pertengahan tahun kedua ini. Apalagi berpisah dengan Ameera, Lovinia sampai menyuruh Ameera menginap dirumah selama beberapa hari sebelum hari kepindahannya. Sekolah Lovinia yang baru telah diurus oleh Ayah dan Ibu. Dan hari senin besok Lovinia sudah bisa langsung datang ke sekolahnya yang baru. Excited rasanya tapi khawatir juga disaat yang bersamaan. Lovinia takut tidak bisa beradaptasi dengan baik disana.
"Lovy, kamu capek? Kamu mau istirahat dikamarmu? Atau kamu mau berjalan-jalan ke sekitar rumah? Sepertinya enak kan jalan-jalan disini saat sore hari begini." Ucap Ibu. "Udaranya cukup segar meskipun sudah sore hari. Berbeda sekali dengan di Jakarta." Lovinia hanya bisa tersenyum menanggapi Ibu.
"Aku akan berjalan-jalan keluar sebentar saja bu. Ingin melihat-lihat sekitar saja."
"Baiklah. Hati-hati ya, Lovy. Jangan terlalu jauh. Kamu kan belum terlalu mengenal daerah sini."
"Iya, bu. Tenang saja."
Lovinia pun berjalan keluar. Rumahnya yang baru tidak terlalu jauh dari pusat kota tapi tidak terlalu banyak juga mobil yang lewat daerahnya. Baguslah, jadi tak banyak polusi disini. Rumah dikomplek ini juga cukup besar. Aku yakin sebagian besar dari mereka adalah pengusaha seperti ayah dan ibu. Atau paling tidak seorang pemimpin disuatu perusahaan yang cukup besar walaupun bukan miliknya sendiri, pikir Lovinia. Suasananya cukup tenang disini, tidak terlalu ramai tapi tidak juga terlalu sepi. Banyak yang bersepeda juga disini.
Tak terasa sudah cukup jauh Lovinia berjalan dari rumahnya. Angin sore menggelitik tubuh Lovinia. Dirinya sudah mulai kedinginan dilihat jamnya sudah menunjukkan pukul 5 sore. Padahal tadi Lovinia keluar rumah pukul 4.30. sudah 30 menit berlalu. Lama juga dan jauh. Semoga saja aku tidak kelelahan untuk berjalan kembali kerumah, batin Lovinia.
Saat berjalan pulang, Lovinia merasa ponselnya bergetar di kantong celananya. Lovinia refleks langsung meraihnya. Ternyata ada notifikasi pesan dari Ameera.
Anastasia.Meera : Sudah sampai di rumah baru? Bagaimana bagus tidak rumahnya? Dingin? Ada tetangga cowok ganteng tidak di daerah rumahmu? Hehe.
Lovinia tidak bisa menahan senyum membaca pesan dari Meera. Baru juga datang, belum ngapa-ngapain udah ditanyain ada cowok ganteng apa nggak disini. Ganjennya nggak hilang-hilang. Yang mau move on itu aku atau Ameera sih sebenarnya, batin Lovinia tersenyum.
LoveLovy_e : Sudah dong. Aku juga sudah jalan-jalan berkeliling disekitaran rumah. Dan aku belum menemukan cowok ganteng disini yang kulihat hanya anak-anak kecil sedang bersepeda. Yah kalau dibilang bagus. Cukup baguslah. Tidak jauh berbeda dengan rumahku yang di Jakarta. Kalau masalah dingin, untuk sore hari ini cukup dingin, serasa ada A/C diluar ruangan. Hahaha.
Selesai mengirim balasan ke Ameera Lovinia langsung memasukkan lagi ponselnya kedalam kantong celananya dan kembali melanjutkan perjalanannya pulang kerumah.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Take My Eyes Off You (REVISI)
Ficción General"Dulu aku belum mengenalmu, sehingga yang dilihat olehku bukanlah dirimu. tapi semuanya berbeda ketika aku mulai mengenalmu dan saat aku semakin mengenalmu, menghabiskan waktu bersamamu, akupun tersadar bahwa kamu akhirnya tidak akan pernah lepas da...