Revisi Part 2. Happy Reading All!!!
Sesampainya Lovinia dirumah, Lovinia langsung menuju kamarnya. Ayah dan Ibunya tentu saja belum pulang dari kantor mereka. Hanya ada bibi, assiten rumah merekalah yang menyambut kepulangannya.
Saat Lovinia masuk ke kamarnya, kemudian ia pun menaruh tasnya di meja belajar. Setelahna, Lovinia langsung menjatuhkan tubuhku ke kasur. Lelah sekali rasanya hari ini, pikir Lovinia sambil membenamkan wajahnya dibantal, padahal Lovinia tidak melakukan banyak kegiatan hari ini. Tak lama Lovinia merebahkan tubuhnya dikasur, tiba-tiba saja ada seseorang yang masuk ke kamarnya tanpa mengetuk pintu dan langsung menjatuhkan dirinya diatas tubuhnya.
BRUK!
"Uaagh. SERAPHINAAAA!!! Singkirkan badanmu dariku. Kamu berat tahu!" ucap Lovinia kesal sambil menggoyangkan badannya berusaha menyingkirkan Seraphina dari tubuhnya. Seraphina adalah kakak Lovinia yang usianya terpaut 5 tahun darinya. Meskipun Seraphina lebih tua darinya, kelakuannya tetap saja tak jauh berbeda dengan Lovinia. Dia suka sekali menggoda dan mengganggu Lovinia saat dirumah. Lovinia suka merasa sebal dengan Seraphina saat dia mengganggunya. Tapi saat Lovinia ada masalah Seraphina adalah orang pertama yang Lovinia cari untuk diajak berbagi cerita selain Ameera. Seraphina adalah kakak yang menyebalkan sekaligus sahabat terbaik yang paling pertama bagi Lovinia.
"Tidak mau! Aku kan sedang merindukan adikku yang manis ini." Ucap Seraphina sambil melingkarkan tangannya kepinggang Lovinia dengan kuat.
"Merindukan apanya? Kamu kan tiap hari bertemu denganku. Tadi pagi juga ketemu kan. Cepat menyingkir! Aku tidak bisa bernafas." Ucap Lovinia semakin kesal. Dan akhirnya Seraphina menyingkirkan tubuhnya dari tubuh Lovinia. Lovinia pun menghela nafas lela, lalu mencubit pipi Seraphina karena kesal.
"Aduh, sakit!" Ucap Seraphina saat Lovinia mencubit pipinya. "Nyubitnya keras banget sih. Sakit tahu!" kata Seraphina sambil mengelus-elus pipinya yang dicubit Lovinia.
"Lagian sih kamu iseng banget, emangnya enak apa ditindihin gitu. Kamu pikir badanmu enteng apa?" ucap Lovinia kesal. Seraphina tidak menjawab hanya memberikan Lovinia senyuman yang berarti 'sorry deh', something like that. "Lalu, kenapa jam segini kamu sudah ada dirumah?" tanya Lovinia bingung.
"Loh? Aku kan memang biasa pulang jam segini udah ada di rumah."jawab Seraphina santai.
"Hah? Kamu? Jam segini biasa dirumah? Ngimpi kali kamu ya?" ucap Lovinia sambil menggeleng-gelengkan kepalanya. "Kamu itu hampir tidak pernah balik kerumah jam segini, jam 5 sore itu masih cukup pagi bagimu kan, Seraphina? Kamu yang biasa kan paling cepat saja balik ke rumah jam 8 malam. Itu benar-benar sudah paling cepat. Kecuali saat hari libur."
"Memangnya tidak boleh jam segini aku sudah ada dirumah? Salah banget gitu aku dirumah jam segini?" Gerutu Seraphina sambil memasang muka cemberut.
"Bukannya tidak boleh. Hanya saja itu amat sangat diluar kebiasaanmu. Pasti ada apa-apanya kalo jam segini kamu sudah ada dirumah. Kamu bolos kuliah ya?" tanya Lovinia penuh curiga.
"Kamu sendiri kok tumben jam segini baru pulang? Habis darimana?" Tanya Seraphina balik kepada Lovinia seraya mengalihkan pembicaraan.
"Hei, jangan mengalihkan topik pembicaraan Seraphina. Kamu pasti membolos ya?"
"Sudahlah tak perlu dibahas mengenai diriku. Kamu kan biasanya tidak pernah bertanya tentang hal itu." Ucap Seraphina seraya menghempaskan tubuhnya ke tempat tidur Lovinia. "hmmmm... tempat tidurmu nyaman sekali, Lovy." Seraphina menenggelamkan wajahnya pada bantal Lovinia.
KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Take My Eyes Off You (REVISI)
Ficción General"Dulu aku belum mengenalmu, sehingga yang dilihat olehku bukanlah dirimu. tapi semuanya berbeda ketika aku mulai mengenalmu dan saat aku semakin mengenalmu, menghabiskan waktu bersamamu, akupun tersadar bahwa kamu akhirnya tidak akan pernah lepas da...