Happy reading, All!!
Rolland's POV
Sudah lama aku tak mengunjungi Zarven—sepupuku, terakhir kali aku bertemu dengannya adalah pada saat acara keluarga yang diadakan sekitar satu tahun yang lalu. Setelah itu kami belum bertemu lagi, meskipun begitu kami masih sering berkomunikasi melalui messenger ataupun video call. Setidaknya, ada teman untuk saling berbagi cerita. Aku sangat sering berbagi cerita ataupun rahasia padanya karena aku tahu Zarven merupakan tipe orang yang dapat memegang sebuah rahasia, meskipun saat pertama kali melihatnya terkesan sebagai cowok yang dingin. Tapi sebenarnya tidak begitu.
Hari ini aku berniat bertemu dengannya. Hari ini adalah hari ulang tahunnya. Seperti tahun-tahun sebelumnya, aku biasa janjian bertemu dengannya untuk merayakan ulang tahunnya. Sebelum bertemu dengannya aku meneleponnya terebih dahulu. Saat aku meneleponnya dan mengajaknya untuk merayakan ulang tahunnya seperti biasa dan jawaban yang dia berikan tidak seperti biasanya. Biasanya saat aku ajak untuk merayakan ulang tahunnya, dengan segera ia akan mengiyakan ajakanku, tapi sekarang entah kenapa dia menolaknya. Saat kutanya apakah dia punya rencana lain atau apa. Dia tidak menjawab dan hanya terdiam beberapa saat sebelum dia menutup teleponnya. Ada apa dengannya sebenarnya? Itu bukanlah Zarven yang aku kenal sebelumnya. Apa jangan-jangan dia sudah punya pacar dan sekarang dia sedang merayakan ulang tahunnya itu bersama dengan pacar barunya dan meninggalkanku sendirian?, pikirku. Besok minggu aku harus ke rumahnya dan memastikan ada apa sebenarnya. Apakah dugaanku benar atau tidak.
Saat aku kerumahnya, ternyata dia sudah pergi. Kata bibi yang menjaga rumahnya, dia ada janji dengan seseorang yang kemungkinan besar adalah seorang perempuan. Ini benar-benar tidak seperti Zarven yang biasa kukenal. Sebelumnya dia hanya merayakan ulang tahunnya denganku. Zarven itu tampan tapi tergolong pria yg canggung jika sudah dihadapkan dengan wanita. Maka dari itu, dia hampir tidak punya teman perempuan sampai saat ini. Lalu, siapa perempuan itu yang bisa mematahkan rasa canggung Zarven terhadap wanita.
Pada malam harinya, kucoba menelepon Zarven dan menanyakan apa yang dia lakukan hari ini. Dan benar saja saat kutanyakan hal itu padanya, ia mengakui bahwa dia sudah memiliki pacar. Wanita yang melihat dirinya sebenarnya, apa adanya dan bisa membantu dirinya dalam menghadapi masalah kecanggungan dirinya berhadapan dengan wanita. Akupun semakin penasaran dengan kekasih Zarven ini, wanita seperti apa dia yang bisa membuat Zarven sampai jatuh hati padanya begini. Mulai dari situ, aku mulai terus menanyakan bagaimana hubungan Zarven dengan kekasihnya itu dan akhirnya aku mengetahui nama gadis yang membuat Zarven tergila-gila. Nama gadis itu adalah Lovinia. Nama yang cantik menurutku, dari namanya itu bisa kubayangkan dia gadis yang cantik dan juga baik hati. Tipe perempuan yang cocok untuk Zarven. Tapi meski begitu tak pernah sekalipun Zarven mengenalkannya padaku ataupun sekedar memperlihatkan foto gadis itu kepadaku. Akupun terus meminta Zarven untuk mengenalkanku pada Lovinia, dia selalu menolak permintaanku dengan alasan kalau Lovinia dikenalkan padaku, aku akan mencoba merebut Lovinia darinya. Padahal aku saja belum tahu Lovinia itu tipe gadis yang seperti apa. Aku harus segera mencari tahu wanita seperti apa si Lovinia itu sampai Zarven melarangku untuk bertemu dengannya.
Esoknya aku langsung mengunjungi rumah Zarven tanpa mengabari dia terlebih dahulu. Aku yakin dikamarnya akan ada paing tidak satu foto Lovinia yang Zarven simpan. Entah ia pajang di kamarnya atau dia simpan di telepon genggamnya. Kemungkinan yang paling besar sih pasti dia simpan di telepon genggamnya. Tipikal Zarven bukanlah orang yang akan menyimpan sesuatu yang berharga darinya yang terlihat banyak orang. Buktinya kemarin bibinya tidak tahu bahwa Zarven sudah punya kekasih. Makanya Zarven tidak mungkin mengumbar fotonya di kamar, karena kalau foto gadis itu sudah dipajang di kamar, seharusnya bibinya tahu bahwa Zarven sudah memiliki kekasih karena bibinya kan yang selalu membereskan kamar Zarven. Pokoknya bagaimanapun caranya akan kucari tahu seperti apa wajah pujaan hati Zarven.
Saat kutiba dirumahnya aku langsung saja menuju kamar Zarven setelah mengkonfirmasi kepada bibinya bahwa Zarven ada dirumah. Seperti biasa, Zarven tidak pernah mengunci kamarnya saat dia tidur dan hebatnya lagi dia adalah tipe yang jika sudah tertidur pulas dia tidak akan gampang terbangun kecuali badannya diguncang-guncang. Saat kubuka kamarnya dan kulihat dia masih tertidur, inilah saatnya aku beraksi. Aku segera mencari dimana telepon genggamnya untuk mencari informasi yang aku inginkan yaitu foto Lovinia. Dan aku tak butuh waktu lama untuk menemukan telepon genggamnya. Telepon genggamnya ditaruh di meja kecil disamping tempat tidurnya. Saat hendak mengambil telepon genggamnya aku memastikan lagi pergerakkan Zarven apakah dia masih tidur atau akan terbangun. Untunglah dia masih terlelap, dengan sigap langsun kuambil dan kunyalakn telepon genggamnya. Hanya dengan baru menyalakan telepon genggamnya tampilan lockscreen miliknya yang dahulu hanyalah gambar bawaan dari telepon genggamnya sekarang sudah berubah menjadi sebuah gambar gadis cantik, ah tidak lebih tepat dibilang manis dibanding cantik, yang sedang tersenyum lebar kearah kamera. Senyuman yang semua orang dapat mengartikan bahwa itu adalah senyuman yang menandakan kebahagiaan.
Tanpa kusadari Zarven perlahan terbangun dari tidurnya dan menyadari kehadiran yang sdang memperhatikan layar telepon genggamnya untuk waktu yang lama. Saat dia terbangun dia langsung menyambar telepon genggamnya dari tanganku. Dia menunjukkan wajah kesalnya kepadaku dan aku masih tidak bisa melepas bayangan foto gadis di layar telepon genggam Zarven tadi. Pantas saja Zarven tidak mau mengenalkannya padaku. Karena Lovi begitu manis dan mempesona. Bukan tipe gadis cantik dan manis yang suka tebar pesona kepada setiap lelaki. Aku tidak bisa mengatakan kepada Zarven bahwa aku telah jatuh cinta pada pandangan pertama pada kekasihnya tersebut, hanya dengan melihat fotonya sekali.

KAMU SEDANG MEMBACA
I Can't Take My Eyes Off You (REVISI)
Fiksi Umum"Dulu aku belum mengenalmu, sehingga yang dilihat olehku bukanlah dirimu. tapi semuanya berbeda ketika aku mulai mengenalmu dan saat aku semakin mengenalmu, menghabiskan waktu bersamamu, akupun tersadar bahwa kamu akhirnya tidak akan pernah lepas da...