Part 12

6 0 0
                                    

Happy reading!


"Lovy, Ayo banguuun!! Nggak sekolah!?" panggil seorang perempuan dengan suara melengking di kamar Lovinia.

"Ng... siapa sih berisik banget." Gumam Lovinia yang masih setia berada dibawah selimutnya.

"Ayo bangun, Lovinia!!!" teriak perempuan itu seraya menarik selimut Lovinia.

"Aduh, siapa sih yang narik-narik selimutku. Dingin tahu! Aku masih mau tidur. Ngantuk!" protes Lovinia segera setelahnya ia langsung terduduk di tempat tidurnya masih dengan mata terpejam.

"Cepat buka matamu. Atau aku akan menyiramkan seember air ke tubuhmu, nona Lovinia Eartheart!" Ancam perempuan itu.

Lovinia langsung membuka matanya. Dia kenal sekali dengan suara itu. suara yang baru saja ia dengar tadi malam. Seraphina!

Astaga! Seraphina yang membangunkanku!, Batin Lovinia menoleh ke arah Seraphina.

"Sudah bangun, Nona besar?" ucap Seraphina dengan nada sarkas.

Lovinia hanya menyunggingkan senyumnya pada Seraphina. Ia tidak ingin mencari masalah dengan kakaknya itu.

"Tidak sekolah, hm?" Seraphina menatap tajam Lovinia.

"Sekolah, Seraphina. Aku segera mandi. Jadi, kamu bisa tunggu aku di meja makan." Ucap Lovinia bergegas menuju ke kamar mandi.

Setelah memastikan Lovinia benar-benar mandi. Seraphina langsung keluar kamar Lovinia dan menuju makan untuk sarapan.

Lovinia telah menyelesaikan mandinya dan segera memakai seragamnya. Merapikan barang-barang yang harus ia bawa ke sekolah. Tak lupa menata rambutnya. Seadanya. Lovinia bukan tipikal anak gadis SMA jaman sekarang yang sudah mengenal make up. Ia hanya memakai bedak bayi agar wajahnya tidak terlihat berminyak dan memakai lipbalm agar bibirnya tidak pecah-pecah.

Setelah berkaca sebentar dan memperhatikan bahwa semuanya telah rapi. Akhirnya, Lovinia keluar dari kamarnya dan dengan segera berjalan menuju ke meja makan untuk sarapan bersama dengan keluarganya.

"Pagi semuanya!" sapa Lovinia memecahkan keheningan suasana damai sarapan ayah, ibu dan kakaknya.

"Pagi sayang." Balas ayah dan ibunya bersamaan. Lovinia langsung mengecup pipi keduanya.

"Udah mandi yang bersih kan, dek?" Goda Seraphina.

"Udah lah, Ser... ng.. maksudku, kak. Emang kakak males mandi pagi!" balas Lovinia yang hampir saja kebiasaan Lovinia yang memanggil Seraphina dengan namanya saja keluar di depan ayah dan ibu. Ayah dan Ibunya melarang keras Lovinia memanggil Seraphina hanya dengan namanya saja. Kalau tidak ayah dan ibu bisa menceramahinya panjang.

"Ya iyalah. Kalau di Bandung, aku pasti males mandi pagi. Airnya dingin banget. Kayak air es!" Ucap Seraphina sambil menggigit roti bakarnya.

"Dasar jorok!" Lovinia meminum susu coklatnya.

"Kalian ini. Pagi-pagi sudah ribut saja." Tegur ayahnya.

"Maaf, Yah." Ucap Lovinia dan Seraphina bersamaan.

"Yasudah habiskan sarapan kalian. Terutama kamu Lovy. Cepat habiskan sarapanmu dan lekas berangkat ke sekolah. Kalau tidak kamu akan telat." Perintah Ibu.

"Oh ya. Karena Seraphina sudah ada disini. Ibu akan memberitahu kalian bahwa ayah dan ibu akan pergi ke Jepang dan Korea selama dua bulan." Ujar Ibu.

"Apa?" ucap Lovinia dan Seraphina bersamaan dengan mata terbelalak menatap ibunya.

"Bu, aku baru datang. Terus ayah dan ibu langsung meninggalkanku. Baik sekali kalian." Ucap Seraphina sinis.

I  Can't Take My Eyes Off You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang