Part 8

6 0 0
                                    

Happy reading, All!!


Seraphina baru saja selesai memesan satu gelas Ice Caramel Macchiato di salah satu coffee shop di sebuah Mall di Jakarta. Ia langsung mencari tempat duduk yang nyaman yang berada di pojok café. Lalu, ia langsung mengeluarkan ponselnya dari dalam tas dan dengan segera mengirimkan pesan ke seseorang.

Seraphina_E.heart :Dimana? Aku udah sampai ditempat janjian.

Selesai mengirimkan pesan itu kepada seseorang. Pesanan minuman Seraphina tiba di mejanya.

"Silahkan Mbak, Ice Caramel Macchiatonya. Selamat menikmati." Ucap sang pelayan yang meletakkan pesanan Seraphina diatas mejanya.

"Terima kasih." Ucap Seraphina dan setelahnya sang pelayan pun pergi. Seraphina langsung mengambil minumannya dan meminumnya.

Seorang laki-laki masuk ke dalam café, matanya langsung mengitari seluruh café seperti sedang mencari seseorang. Lalu, matanya berhenti ke meja dipojokan, meja Seraphina. Dengan segera, ia menghampiri Seraphina.

"Na, Sorry, telat. Nunggu lama ya?" ucap laki-laki itu yang segera duduk di kursi yang ada di depan Seraphina.

"Nggak kok, Neal. Aku belom lama nyampe juga kok. Kamu nggak mau pesen minum atau apa gitu. Pesen dulu gih sana." Ternyata yang ditunggu Seraphina adalah Neal, kakak Zarven.

"Okay, aku pesen minum dulu ya." Setelah menaruh tasnya Neal pun segera berjalan menuju counter untuk memesan minuman.

Seraphina dan Neal adalah teman sejak SD. Mereka selalu bersaing, khususnya dalam bidang akademik. Meskipun Seraphina suka pulang malam. Seraphina merupakan anak yang cukup rajin dan pintar. Dia dan Neal sering sekali bersaing untuk merebut gelar Juara disekolahnya dulu. Tapi mereka bersaing tidak dengan marah-marah atau perang-perangan seperti orang lain. Mereka bahkan sangat akrab. Tapi tidak pernah ada perasaan khusus pada keduanya. Mereka benar-benar menganggap satu sama lain sebagai sahabat tidak pernah lebih dari itu. lagipula Seraphina juga sudah punya pacar sekarang.

Tidak disangka-sangka kedua adiknya sekolah disekolah yang sama juga daan saling menyukai satu sama lain. Awalnya Seraphina sangat senang bahwa yang menjadi pacar Lovy adalah adik dari sahabat dan musuh bebuyutannya sejak SD. Setidaknya Seraphina tau seperti apa keluarganya. Tapi saat tahu Zarven membuat Lovinia menangis dan terluka. Seraphina tak bisa menahan diri dan langsung marah sejadi-jadinya. Sempat sekali dia memaki-maki Neal dengan mengatakan bahwa Neal tidak bisa mendidik adiknya dengan baik karena telah meukai Lovinia. Neal ingin melawan tapi tak bisa. Karena Neal tahu memang adiknya yang bersalah. Neal melakukan segala cara agar ia bisa meredam amarah Seraphina. Untung saja Neal bisa meredam amarah Seraphina karena Seraphina memang tidak pernah bisa tahan lama-lama bertengkar dengan Neal. Maka dari itu, sebelum Seraphina ke sekolah Zarven dan Lovy untuk memberi Zarven pelajaran. Seraphina meminta izin terlebih dahulu kepada Neal. Dan Neal mengerti akan keadaan Seraphina. Ia pun mengizinkannya meskipun dengan syarat Seraphina harus tetap mengontrol emosinya. Apapun yang terjadi.

Selesai memesan, Neal kembali ke meja Seraphina untuk menunggu minumannya datang.

"Udah pesennya?" Tanya Seraphina yang direspon dengan anggukkan oleh Neal. "So, ada perlu apa kamu ngajak aku ketemuan sore-sore gini? Kangen? Tumben."

"Kangen? Sama kamu? Ya ampun Na, masih ada banyak cewek lain yang lebih cocok aku kangenin dibanding ngangenin kamu tahu." Jawab Neal sambil tertawa.

"Kamu tuh ya dari dulu nggak pernah nggak nyebelin. Sekali-kali kek diilangin nyebelinnya." Ucap Seraphina sambil kembali menyeruput minumannya.

I  Can't Take My Eyes Off You (REVISI)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang