Enam

2.4K 89 1
                                    

Meski ku bukan siapa - siapa
Namun ingin hati sekedar hadir menyapa cinta
Memastikan kau terjaga dalam lembayung jingga
Berharapnya aku ada
Selintas di dalam senjamu
(Sebelah Mata - Armand Maulana)

Reza kesal pada dirinya sendiri, kenapa dia harus sok-sokan akrab dengan Alinka. Bagaimana kalau Alinka nggak suka Reza yang terkesan ikut campur urusannya. Harusnya dia nggak perlu tanya seperti itu kan.

Tapi lucu juga lihat Alinka yang langsung memerah saat di tanya seperti itu. Reza melihat jelas bagaimana gugupnya Alinka

"Nggak kenapa-napa kok. Lagi dapet aja makanya aku sensi kemarin. Ya udah deh, aku pulang dulu ya. Sekali lagi makasih," ucap Alinka tanpa berani menatap Reza.

"Oke, hati-hati di jalan," kata Reza yang ditanggapi anggukan Alinka.

Ah, kenapa jadi mikirin Alinka sih. Ada banyak hal yang perlu dipikirin selain cewek. Misal gimana ia bisa cari tambahan uang buat nonton Moto GP di Australia dua bulan lagi.

"Bang, jadi mau nonton bola nggak entar malem," tanya adik Reza, Rizal yang berdiri di depan pintu.

"Jadi, nanti berangkat jam setengah delapan aja, udah izin mama kan?" tanya Reza sambil bangkit dari tempat tidur.

"Udah, yang penting jam sebelas udah di rumah," jawab Rizal.

Nanti malam rencananya Reza dan Rizal akan ikutan nonton bareng pertandingan liga inggris antara Manchester United versus Liverpool. Tentunya berhubung besok juga hari minggu jadi mereka nggak akan membuang kesempatan ini. Rencananya nanti mereka akan nonton di kafe deket rumah yang kebetulan ngadain acara nonton bareng.

Udah sekarang Reza mending mandi biar nanti nggak telat ke kafenya.

*****

Hari ini Alinka di culik oleh sepupu usilnya yang baru datang dari Bandung. Sore tadi baru juga datang setengah jam ia sudah langsung menarik Alinka untuk ikut nonton bola bareng di Kafe langganannya kalau datang ke sini.

"Aku tuh nggak suka bola Ares," sebal Alinka sambil menghentakkan kakinya. Kafe belum terlalu rame saat mereka datang. Mungkin karena acara nobarnya masih sekitar sejaman lagi.

"Aku nggak ada temen di sini, masak nobar sendiri," jawab Ares memelas. "Lagian daripada malmingan di rumah aja?" kata Ares.

"Tapi nggak nobar juga. Ngapain sih nobar segala, di rumah juga ada TV," kata Alinka masih sebal. Bagaimana tidak sabtu malamnya (haram hukumnya nyebut Sabtu malam sebagai malam minggu untuk jones sepertinya) yang damai bisa buat nonton drama korea apa stalking couple yang habis bikin patah hati dunia harus terganggu. Sepupunya ini benar-benar annoying.

"Nggak asik, di rumah nanti nonton sendiri," ucap Ares. "Lagian di sini kan bisa sekalian cari gebetan," imbuhnya sambil menaik turunkan alis.

Di rumah Alinka memang hanya ada mamanya, tapi nanti mama harus nemenin papanya yang juga ada acara. Mungkin baru pulang tengah malam. Sedangkan kakaknya Mas Rega yang sedang kuliah di Bogor tidak pulang minggu ini. Jadilah, Ares dengan leluasa bisa menculiknya.

"Nanti ada pemain bola yang ganteng kok, nggak kalah sama Oppa-oppa yang biasa kamu tonton itu. Sekali-kali liat cowok ganteng dong, masa cowok cantik terus yang di lihatin," ejek Ares. Kenapa cowok nggak pernah ngerti sih, kalau drakor dan cewek itu tak terpisahkan. Secara drakor bisa memberikan kehidupan manis yang tak di dapatkan di kehidupan nyata.

"Hem," sahut Alinka malas. Pokoknya dia masih kesal. Awas aja kalau nanti dia nggak dapat penyegaran mata.

Setelah sepuluh menit pertama paling membosankan seumur hidup Alinka, akhirnya ia menemukan sesuatu yang menarik. Iya, dia menemukan seorang berkaos merah yang tampan.

PacaranTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang