Rindu

3.8K 209 4
                                    

'Rinduuu'
'Rindu se rindu, rindunyaaa' ingat gak lagu ini? Lagu ini cocok banget untuk mengambarkan suasana hatiku sekarang. Udah kalau jalan harus pakai tongkat kesana kemari, coba aja ada bang Adli pasti di gendongnya, ya kan? Kaya princess princess gitu! Sayangnya dia gak ada. Untuk nelpon aja susah, karena dia sibuk. Kalaupun ada waktu aku harus nunggu bang adli yang nelpon, kalau dari aku duluan takutnya dia lagi ada kerjaan. Aaaah, LDR emang nyiksa banget ya.

'Kriiiing' ponselku berdering.

"Assalamu'alaikum" suara bang adli di sebelah sana.

"Wa'alaikumsalam" jawabku riang.

"Sayangnya abang lagi apa?" jangan heran ya? Sekarang bang adli sering manggil aku gitu.

"Lagi mreindukan sang pemilik hati" sambil terkekeh geli.

"Sang pemilik hati? Hmm, kira-kira siapa ya?"

"Itu loh Mr. CEO perusahaan ALG, kenal?"

"Ooo, yang ganteng itu yaa?"

"Bukan, yang arrogant" jawabku tegas

"Arrogant? Itu CEO yang dulu, CEO yang sekarang tu ganteng, baik hati, ramah, dan rajin menabung" jawabnya membela diri

"Helleh, gantenglah sangat"

"Gantenglah"

"Abangg!" panggilku dengan nada manja. Ciyeee

"Hmm"

"Gimana kabar abang?"

"Lah, sekarang baru ditanya, dari tadi kemana aja?"

"Tadikan abang yang ngajak ngelantur, kok Alina yang salah sih?" jawabku kesal

"Ngelantur? Tapi sukakan?"

"Gak"

"Loh, kok ngambek"

Gak ada jawaban dariku

"Abang baik-baik aja, pekerjaan semua baik. Alina gimana?" sambungnya

"Alina baik"

"Kaki alina gimana?"

"Udah lebih baik, ga usah pake tongkat lagi"

"Hmm bagus lah"

"Miss you" gumamnya tapi masih bisa kudengar jelas

"Apa? Abang bilang apa?"

"Gak, UUMI you, a iya umi you gimana? Abi? Abi gimana? Semua baik-baik aja kan?"

"Kok jadi umi sih?"

"Emang maunya apa?"

"Ergh, umi sama abi baik" jawabku memalas

"Titip salam ya!"

"Insyaallah"

"Sayangnya abang! Udah dulu ya, abang harus ngelanjutin kerjanya abang nih"

"Hmm, iya, yang semangat kerjanya, jangan sampe lupa waktu"

"Iya, makasih ya"

"Sama-sama"

"Assalamu'alaikum"

"Wa'alaikumsalam"

Kalau udah ngobrol gitu, jadi hilang rindunya apa engga? Kalau aku sihh, makin nambahhhh. Ya Tuhan kapan badai rindu ini akan berlalu

****

"Umi, abi"

"Hmmm" jawab keduanya serentak, matanya masih fokus ke tv.

"Dapat salam dari bang adli"

"Wa'alaikumsalam" jawab keduanya kembali

"Semuanya nyebelin" teriakku. Kali ini sukses aku buat abi sama umi menatapku.

"Siapa yang nyebelin?" tanya umi

"Itu loh mi, Azlee Khairi yang di film malaya"

"Hah? Ada apa sama anak ini bi? Bukannya dia senang kalau liat film malaya ya bi?"

"Entah mi, besok kita bawa ke dokter aja"

"Ngapain ke dokter?" tanyaku

"Kakimu sembuh tapi sekarang kepala kamu yang sakit kayanya"

"Umi! Abi!" mereka hanya menutup telinganya.

Gara-gara rindu, semua terasa gak enak, makan sendiri, tidur sendiri, semua sendiri.

###

Rindu

Pada siapa rindu dialamatkan
Sepi rasa tiada penawar
Sang pemilik hati jauh disebrang
Langit dan bintang membisu
Tiada siapa yang menyahut hatiku
Angin mengusik hijabku
Mulai membujuk
Hatiku yang merajuk
Pada siapa rindu dialamatkan
Sayu hati tak tersampaikan
Pulanglah wahai penawar rindu
Aku menunggu
Kekasih halalku

#####

Author

Assalamu'alaikum.

Maaf ya, ceritanya gak jelas.

Rindunya Alina gak terobati tu, padahal sang suamikan udah nelpon yaaa.
Urusan hati emang susah dimengerti, sampe buat puisi buat sang kakandanya. Hehe

Author mau promo nih,
Ig: Ici99nm
Jangan lupa follow ya

O ya, Jangan lupa di vote juga ceritanya!
Sampai jumpa di part selanjutnya.

Wassalam

Engkau Jawaban Istikharahku√Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang