Markas Apollo, enam jam sebelumnya.
"Di kepala mereka sudah tertanam sebuah chip, mereka akan semakin berguna untuk mengawasi setiap pergerakan Finn nanti. Mereka akan bersikap biasa seperti sebelum chip itu berada di belakang telinga mereka."
Jack berhenti melangkah, dia tidak sengaja mendengar pembicaraan seseorang di balik pintu yang sedang terbuka. Dia berhenti dan mendengarkan dengan lebih fokus.
"Sekarang mereka bukan lagi tanggung jawabmu, laporkan mereka sudah tewas dalam tugas dan musnahkan identitas mereka sebagaia anggota Interpol dan buat mereka menjadi orang biasa saja. Aku akan mengurus mereka di sini dan memantau mereka dari chip itu."
Jack menaikkan alisnya tertarik, sepertinya seseroang didalam sedang berbicara dengan orang yang terkait dengan lembaga keamanan itu batin Jack. Beruntung baginya karena ingatan yang mereka dapatkan di dala markas tidak akan terhapus seperti ketika mereka selesai menjalankan misi maka ingatan itu akan terhapus ketika mereka melalui pintu khusus yang akan menghapus semua datanya.
"Tenanglah, aku akan membuat rencana ini berhasil. Mereka berdua telah bertemu, mungkin sebentar lagi mereka akan menyadari kalau mereka itu saudara kandung. Aku sangat ingin memiliki keduanya karena kemampuan mereka sama seperti saudara perempuannya."
Jack lari bersembunyi begitu mendegar suara langkah kaki mendekati pintu, dia mengintip dari sudut ruangan lainnya. Dari sana dia melihat seseorang keluar dengan memakai topeng berwarna hitam dengan earpiece di telinganya.
Dia melihat orang itu seperti mengawasi sekitar lalu kembali masuk ke ruangannya. Entah karena apa tetapi pintu ruangan itu kembali menyisakan sedikit celah. Dengan langkah perlahan Jack kembali mendekati pintu itu untuk mencari informasi yang mungkin bisa menjawab rasa penasarannya.
"... mendengar perempuan itu sedang mengandung sekarang. Mungkin usianya hampir mendekati enam bulan, kau tahu anaknya itu pasti memiliki DNA sempurna. Adiknya sudah sangat mengesankanku dan itu juga pasti akan terjadi kepada bayinya."
Dia mengerutkan kening tidak mengerti siapa yang dimaksudkan orang itu. Hamil? Mendandung? Anak, anak siapa? Kenapa dia mau mengambil anak itu? pikir Jack dalam hati.
"Apa kau sudah melupakannya? Dia Ania Felicya, target yang sangat kuincar sejak Stevan masih hidup tetapi pria mengganggalkan semuanya ketika dia tewas dan mengunggkapkan laboratorium bawah tanah di Indonesia sepuluh tahun yang lalu."
Jack kembali bergerak cepat begitu mendengar suara derap langkah, tapi kali ini bukan dari ruangan itu tetapi dari koridor lain yang dia asumsikan akan melewati koridor yang di tempatinya berdiri sekarang.
....
Finn keluar dari mobil dengan cara melompat, dia tidak memiliki cara lain begitu mobil itu berbelok dengan sendirinya. Tubuhnya berguling-guling di atas tanah yang bercampur dengan batu tajam.
Tubuhnya berhenti berguling ketika sebuah pohon yang menjulang tinggi menahan tubuhnya. Ledakan hebat terjadi beberapa detik kemudian, menimbulkan asap hitam yang membumbung tinggi di siang itu.
Matanya terbelalak begitu mendengar banyak derap langkah. Finn berdiri dengan bergegas mencari tempat yang bisa digunakan untuk bersembunyi. Dia bersembunyi di balik pohon memperhatikan beberapa orang yang sedang menuruni jurang itu dengan tergesa-gesa.
Orang-orang itu memakai baju hitam lengkap dengan sebuah pistol di tangan kanan mereka. Finn melihat dua orang yang sangat familiar berada di antara orang-orang itu. "Apakah mereka semua anggota intrepol?" gumamnya pelan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Blutsbande✔ [Completed]
Ação[Sekuel Hidden Freedom] Ikatan darah lebih dari segalanya, saudara sangatlah berharga apalagi saudara kembar. Tapi keduanya tumbuh di lingkungan berbeda, baru bertemu ketika keduanya sama-sama dewasa. Tidak mengenal satu sama lain tapi memiliki ika...