Chapter 24

1.7K 240 30
                                    

Finn merasakan tulang-tulangnya retak begitu tubuhnya terhempas dan mengenai beton. Darah segar keluar dari mulutnya, dia menatap langit yang masih dihiasi asap hitam tebal yang membubung tinggi. Dadanya terasa nyeri begitu dia menarik napas.

Samar-samar Finn mendengar suara langkah dari tangga menuju tempatnya berada sekarang. Mencoba bergerak pelan, dia menoleh mencari keberadaan Ania. Senyum tipis berkembang di wajahnya begitu melihat kakaknya baik-baik saja terbaring di atas matras.

Dia juga merasakan tubuh bagian kanannya terasa panas seperti terbakar, rasanya sangat perih hingga dia tidak bisa bergerak sedikitpun.

Sesaat dia merasa bebannya terangkat, tidak ada lagi bagian dari tubuhnya yang terasa sakit. Finn menutup matanya perlahan, dia tidak sanggup lagi tetapi seseorang mengangkat tubuhnya.

"FINN! Sadarlah, kau harus bertahan!" Ren memeriksa kondisi tubuhnya, Finn melihat Ania sudah berada dalam gendongan Daniel dengan sudut matanya.

Pria itu meliriknya sekilas lalu kembali membawa Ania turun dari tempat itu. Ren di bantu David dan juga Devan mengangkat tubuh Finn ke atas brankar. Saat brankar itu ingin di bawa turun, Finn mencekal tangan Ren.

"J," Ren mendekatkan telinganya agar mendengar ucapan Finn. "J,"

Finn mengencangkan pegangannya di lengan Ren, menatap pria itu memohon. Dia bahkan tidak bisa mengucap nama kembarannya yang dia tidak tahu bagaimana kondisi lelaki itu sekarang.

"Jack?" tanya Ren ketika mendengar ucapan Finn.

"Tenanglah, dia pasti baik-baik saja! Kami harus menyelamatkanmu terlebih dahulu." Finn melebarkan matanya menatap pria itu tidak percaya dan frustasi karena Ren dan dua orang pria itu mengabaikannya.

Tidak! Selamatkan dia juga! Jangan tinggalkan Jack! batinnya protes sebelum kegelapan merenggut kesadarannya.

...

Tubuh Finn kejang-kejang di dalam ruangan ICU, sudah seminggu dia berada di salah satu rumah sakit di Islandia. Tim dokter yang melihat langusng segera menuju ke sana untuk segera menangani Finn.

Bukan hanya Finn, Ania dan Jack juga berada di rumah sakit itu di dalam satu ruangan dengan tempat yang berbeda. Ternyata Jack masih hidup, walaupun 50% tubuhnya mengalami luka bakar namun lelaki itu masih bisa bertahan.

Jack dan Finn berada dalam kondisi kritis, sedangkan Ania di rawat di ruangan VVIP rumah sakit karena Daniel ingin dia mendapatkan perawatan penuh. Beruntung bayi mereka baik-baik saja, jika tidak mereka tidak tahu harus bagaimana lagi.

"Bagaimana kondisi Finn dan Jack?"

Daniel menghela napas berat, "Kondisi mereka masih sama, kritis. Namun dokter mengatakan mereka akan pulih."

"Mereka dalam keadaan itu karena aku, bagaimana aku akan menghadapi Jack? Tubuhnya jauh dari kata baik," Ania menangis dalam diam.

Kemarin dia melihat seluruh tubuh Jack di balut dengan perban dengan kabel yang terpasang di beberapa tempat.

Daniel menggenggam tangan Ania erat, "Yakinlah, mereka pasti akan baik-baik saja, kau juga pernah dalam kondisi seperti itu dan bahkan lebih parah tetapi kau masih bisa bertahan sampai sekarang."

"Daniel, ini tidak akan berlangsung lama. Entah siapa sebenarnya yang menjadi dalam ini semua tetapi aku punya firasat kalau mereka akan kembali." Ania memejamkan mata, membiarkan air matanya menetes begitu saja.

"Aku tahu, kita semua tahu ini tidak akan lama tetapi cobalah untuk bertahan Ania, mereka ada untuk melindungimu sekarang, jangan mengorbankan diri lagi dan membahayakan nyawamu dan nyawa anak kita!" ucap Daniel tegas.

Blutsbande✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang