Epilog

2.1K 205 35
                                    

Finn mematung begitu Dimas selesai memberikan rahasia yang ia simpan secara sukarela kepadanya. Dia menatap pria yang masih terduduk di kursi roda itu dengan tatapan kosong, setengah tidak percaya tetapi apa yang ia katakan adalah sebuah kenyataan. Itu sebuah pukulan berat baginya, di saat yang sama dia memikirkan Ania. Bagaimana jika kakaknya mengetahui hal ini?

Saat itu pertahanan Finn lemah karena masih shock, dengan kesempatan itu Dimas secara sembunyi-sembunyi telah memerintahkan kepada Kara untuk segera melumpuhkan Finn. Beberapa detik kemudian, Finn merasa sebuah jarum menembus kulitnya tepat di daerah bagian belakang leher.

Tubuh Finn lemas seketika dan terjatuh ke lantai. Apa yang mereka lakukan kepadaku? batinnya panik. Di detik-detik terakhir sebelum kesadarannya benar-benar menghilang, dia merasakan tubuhnya di angkat ke atas sebuah brankar.

Walaupun tidak jelas, dia melihat beberapa orang berpakaian putih melucuti pakaiannya serta memasang beberapa kabel dan alat pernapasan di hidung dan mulutnya. Selanjutnya dia tidak mengetahui apa yang terjadi karena pendangannya telah mengabur dan hanya rasa dingin yang dapat dia rasakan, seperti tubuhnya di masukkan ke dalam air dengan suhu yang sangat dingin.

....

Dimas menyeringai, dia mentap dua tabung dengan pandangan puas. "Tidak lama lagi rencanaku akan berhasil dan tanpa mereka berdua, rencanaku akan semakin sempurna." Dia tertawa senang.

"Kalian berdua bawa sebagian pasukan. Jemput beberapa orang lagi untuk menyaksikan kesuksesanku." Dimas memandang Kara dan Liard, walaupun mereka hasil percobaannya. Mereka terlihat sempurna, sama seperti tubuh asli mereka yang kini berada di dalam salah satu dari ribuan tabungnya.

"Baik, Tuan." Kara dan Liard pergi setelah mendapat perintah langsung dari Dimas.

....

"Mereka berdua menghilang!" Ren berseru. Mereka sudah tahu ini akan terjadi, Finn dan Jack menghilang. Bahkan mereka tidak bisa melacak posisi terakhir yang mereka datangi.


Satu-satunya petunjuk adalah rekaman suara terakhir yang mereka dengar. Satu kenyataan yang mereka ketahui, Dimas menjadi dalang di balik semua ini. Tetapi kenapa bisa sekarang menjadi seperti ini setelah mereka semua mempercayai jika Stevan-lah yang melakukannya.

Daniel memijit pangkal hidungnya. "Kenapa aku merasa, kita seperti dipermainkan. Mereka memancing kita untuk mempercayai apa yang mereka sediakan di depan kita tanpa melihat apa yang lebih jauh yang bisa jadi lebih berbahaya."

Ren mengangguk, "Sementara kita perlu pindah dari tempat ini, walaupun mereka bisa dengan mudah melacak kita. Tapi itu lebih baik dari pada menunggu mereka menjemput kita di sini. Ini juga lebih baik untuk Ania, dia tidak boleh stress memikirkan Finn dan Jack itu akan berakibat fatal untuk calon anak kalian."

"Baiklah." Daniel menurut.

Ren memandang kosong ke arah jendela, sementara mereka akan bersembunyi. Menerka bagaimana permainan yang akan dimainkan oleh Dimas. Mereka harus menyusun rencana dan strategi untuk melawan orang itu.

Mereka tidak memiliki waktu banyak dan kemampuan mereka jauh lebih sedikit dari pada yang dimiliki Dimas. Tunggu saja! Ini benar-benar akan menjadi yang terakhir! Janji Ren dalam hati.


....



Pertaruhan Terakhir! Pertemuan Dan Pertempuran Terakhir! Hanya Salah Satu Antara Dua Kubu Yang Akan Bertahan Dan Melanjutkan Hidup.

Membunuh atau Dibunuh. Mereka hanya memiliki dua takdir, yang akan dipenuhi ketika mereka bertemu. Rahasia yang akan terungkap, sebuah pesan sebelum kematian akan menuntun mereka untuk menemukan kebenaran.

....

COMING SOON!

Blutsbande✔ [Completed]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang