Finn dan Rose berhasil masuk ke dalam room control tanpa kepala berlubang, karena mereka tidak bergerak sedikitpun pintu otomatis kembali tertutup.
Keberuntungan sedang memihak kepada mereka karena tidak sengaja Rose melihat dua kerangka robot yang belum di pasangi mesin apapun di dalamnya, jadi mereka memakai rangka robot itu dengan usaha yang sedikit sulit karena tubuh mereka harus menyesuaikan.
"Ingat Finn! Kita harus berusaha mengembalikan control mereka semua ke tangan kita atau pilihan terakhirnya aku akan mematikan mereka semua." Finn mengingat-ngingat ucapan Rose sebelum masuk tadi.
Di ruangan ini mereka tidak lagi dapat berbicara karena selain mencurigakan identitas mereka bisa terbongkar oleh para robot ini. Kenapa bisa sistem kuat seperti yang dimiliki Ania ini bisa di retas? Sehebat apa kekuatan mereka? ucapnya dalam hati.
Ketika duduk di depan komputer, ingatannya kembali kepada sosok gadis yang selalu duduk di depan komputer dengan mengetik ratusan kode yang hanya dia yang tahu dan sekarang gadis itu sudah tidak berada di pihak yang sama olehnya.
Walaupun Finn tidak sepandai Kara dalam meretas komputer, kemapuannya juga di atas rata-rata orang biasa. Dia berusaha semampunya untuk kembali memegang kendali atas semua robot yang ada di gedung ini.
Waktu mereka tipis, ketika Finn dan Rose mengetikkan huruf demi huruf di ruangan ini rekannya yang lain sedang bertaruh nyawa di luar. Seorang robot mendekat ke arahnya, mata robot itu bergerak-gerak tetapi kembali pergi setelah beberapa saat mengawasinya.
Ah, aku bisa gila. Sistem di ruangan ini sangat rumit, aku hanya bisa menembus lapisan pertama saja batin Finn frustasi.dia berdiri dari tempatnya lalu menatap Rose yang sedang fokus memasukkan kode-kode di dalam komputer.
Dia memilih keluar dari tempat itu meninggalkan Rose dan naik menyusul Ania dan Jack. Finn menaiki lift yang akan mengantarnya cepat menuju Helipad, jantungnya berdetak sangat cepat. Ketika mendengar suara rentetan peluru.
"Semoga mereka baik-baik saja." Gumamnya sembari berlari cepat menuju tangga yang menghubungkan lantai terakhir dengan helipad.
Napasnya memburu, tidak tinggal diam Finn segera mencari keberadaan Ania dan juga Jack. Matanya menyipit begitu melihat semua robot berkumpul di sebuah tempat dan memfokuskan senjata mereka ke tempat itu.
"Berhasil! Finn bersembunyilah dulu, aku akan mengkomando semua robot di helipad agar turun ke lantai bawah." Finn lega mendengar ucapan Rose tetapi ada perasaan tidak enak menghampirinya begitu dia melihat lantai di penuhi tetesan darah.
Dia bersembunyi di balik pintu di tangga darurat sembari memastikan jika semua robot telah pergi dari area helipad.
"Kakak! Jack! Kalian di mana?" teriak Finn mencari keberadaan mereka.
Jantungnya mencelos begitu melihat tetesan darah semakin banyak, napasnya sesak dan mencari mereka tergesa-gesa.
BRAK!
Finn berbalik tepat setelah sebuah pintu di dobrak dari dalam. Jack menodongkan pistol ke arahnya, dia berjalan mendekat.
"Ini aku!" ucapnya lalu melepas kerangka robot yang melindungi tubuhnya.
Kondisi Jack sangat jauh dari kata baik, perut dan satu lengannya mengeluarkan darah. Berarti itu darah Jack? ucap Finn dalam hati.
Jack tidak menurunkan pistolnya, "Di mana Ania?" tanya Finn panik.
"Di dalam gudang itu!" jawab Jack tetap tidak menurunkan pistolnya.
Mengabaikan Jack dengan tingkah anehnya, Finn berlari menuju gudang di mana Jack tadi mendobrak pintunya. "Ania!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Blutsbande✔ [Completed]
Ação[Sekuel Hidden Freedom] Ikatan darah lebih dari segalanya, saudara sangatlah berharga apalagi saudara kembar. Tapi keduanya tumbuh di lingkungan berbeda, baru bertemu ketika keduanya sama-sama dewasa. Tidak mengenal satu sama lain tapi memiliki ika...