Sudah sebulan sejak pertemuan keluarga di restaurant malam itu. Nayeon dan Yoongi semakin dekat, mereka selalu keep in touch.
Yoongi sering mengajaknya keluar saat jam istirahat kantor. Nayeon mulai menyukai Yoongi, bahkan ia sama sekali tidak keberatan dengan perjodohan ini. Namun, ia ragu jika Yoongi memiliki perasaan yang sama dengannya, ia tahu kalau selama ini dia dipaksa untuk agar lebih dekat dengan Nayeon karena eommanya.
Tapi Yoongi tidak sedingin seperti kelihatannya, ia sangat peduli.
Perubahan Nayeon sangat terlihat, saat ini Nayeon sudah sering menggunakan dress maupu rok untuk ke kantor, Nayeon menjadi lebih feminim dari biasanya.Nayeon juga mulai belajar memasak, walaupun memasak masakan yang mudah-mudah saja, Eomma Nayeon yang melihat perubahan putrinya sangat bahagia, ia merasa Nayeon mulai jatuh cinta dengan Yoongi.
.
Tinggal satu bulan lagi, tanggal yang sudah ditetapkan keluarga Yoongi dan Nayeon untuk hari pernikahan mereka.Nayeon hampir tau semua tentang Yoongi dari eommanya Yoongi, namun ia belum mengetahui tentang masa lalu Yoongi, tentang hubungan percintaan Yoongi, bahkan eomma Yoongi tidak menceritakan sedikitpun tentang hal itu, tapi Nayeon sangat ingin mengetahuinya.
Nayeon ingin bertanya kepada teman dekat Yoongi, tapi masalahnya Nayeon tidak mengenal teman-teman dekat Yoongi, Yoongi sendiri belum mengenalkannyal padahal Nayeon sudah mengenalkan Yoongi kepada teman-teman dekatnya. Tapi lebih baik lagi jika Yoongi yang langsung menceritakannya kepada Nayeon, Nayeon sangat mengharapkannya.
.
Tinggal 2 minggu lagi hari pernikahan Yoongi dan Nayeon.Yoongi :
Nayeon-ah besok sabtu apa kau ada acara?Nayeon :
Tidak ada oppa, wae?Yoongi :
Kalau gitu, aku mau mengajakmu untuk berkenalan dengan teman-temanku. Aku jemput jam 5 sore ya.Nayeon :
Siapp oppaSetelah menerima pesan dari calon suaminya itu, Nayeon benar-benar melayang. Akhirnya Yoongi mau mengenalkan dirinya dengan teman-temannya. Setidaknya Nayeon mulai merasa Yoongi sudah menerimanya.
.
Setelah pulang dari pertemuan bersama teman-teman Yoongi, Nayeon mengajak Yoongi untuk pergi ke sungai Han."Kenapa tiba-tiba mengajak kesini?" Bingung Yoongi
"Tidak apa-apa, hanya ingin saja"
Nayeon dan Yoongi kini duduk di kursi taman sungai Han, keadaan sedikit canggung karena keduanya tiba-tiba diam.
Nayeon memulai bicara, "Apa tidak yang oppa ingin katakan?"
Yoongi menautkan alisnya, "Maksudnya?"
"Ya oppa, 2 minggu lagi pernikahan kita, tapi aku belum sepenuhnya mengetahui tentangmu"
"Kau sudah mengeyahuinya semua dari eomma Nayeon-ah"
"Tidak semuanya. Aku tidak tau tentang masa lalumu, tentang mengapa kau menerima perjodohan ini, tentang apa kau menganggap serius hubungan ini atau hanya sekedar perjodohan bodoh, aku tidak tau tentang perasaanmu kepadaku"
Yoongi tidak menyangka bahwa Nayeon akan bertanya pertanyaan yang selama ini ia takutkan. Karena Yoongi belum mengetahui jawabannya.
"Maaf Nayeon-an tapi aku tidak bisa menjawabnya sekarang" Yoongi tertunduk merasa bersalah kepada Nayeon.
Nayeon tersenyum kecut, "Ternyata benar, kau tidak menganggapnya serius hubungan ini, kau hanya menganggap ini sebagai perjodohan bodoh"
Nayeon berdiri meninggalkan Yoongi, namun tangannya ditahan oleh Yoongi.
"Tidak apa oppa, setidaknya kau sudah jujur"
Tidak ada jawaban keluar dari bibir Yoongi, ia pun menarik tangan Nayeon menuju ke mobilnya.Tidak ada sepatah kata pum yang keluar dari bibir keduanya selama perjalanan. Nayeon menahan tangisnya karena tidak ingin terlihat lemah di depan Yoongi, namun kenyataannya Nayeon benar-benar rapuh, ia merasa tidak ada yang benar-benar tulus mencintainya selama hidupnya.
.
Mobil Yoongi sudaj sampai tempat di depan rumah Nayeon. Tanpa menoleh atau berkata apapun Nayeon langsung melengos keluar mobil Yoongi.Terima kasih malamnya, gumam Yoongi setelah Nayeon menutup pintu mobilnya.
.
Sesampai di kamarnya, Nayeon benar-benar menangis. Ia kecewa dengan Yoongi, 2 bulan ini benar-benar tidak berarti buat Yoongi. Lain halnya dengan Nayeon, 2 bulan terakhir ia merasa berbunga-bunga karena kehadiran Yoongi..
Setelah kejadian malam itu, Nayeon menghindari Yoongi. Sudah satu minggu lebih ia tidak bertemu bahkan berkomunikasi dengan Yoongi. Padahal Yoongi sudah berusaha menghubunginya tapi hasilnya nihil. Berpuluh-puluh pesan yang sudah Yoongi kirimkan kepada Nayeon tapi tak satupun dibalas.Yoongi :
Nayeon-ah kau dimana?Yoongi :
Tolong angkat telfonku Im Nayeon!Yoongi :
Aku di depan kantormu, turunlah. Temui aku.Cih siapa dia, menyuruh-nyuruh orang, gumam Nayeon setelah membaca pesan Yoongi.
Mengabaikan pesan Yoongi, Nayeon kembali sibuk dengan laptopnya. Tidak berselang lama, ia merasa ada yang menarik tangannya.
Nayeon menoleh kaget, melihat orang yang saat ini menggenggam tangannya dengan paksa. Bagaimana dia bisa di sini?
Yoongi membawa Nayeon, di taman kantor. Mereka perlu bicara. Yoongi mendudukan Nayeon, sedangkan ia berdiri tepat di depan Nayeon.
Nayeon sama sekali tidak menatap Yoongi, ia hanya membuang pandangannya ke arah lain.
"Im Nayeon, 3 hari lagi kita menikah jadi kuhomon jangan seperti ini"
Nayeon menatap Yoongi, "jika kau kesini hanya untuk memastikan aku untuk tetap menikahimu, aku masih akan tetap melakukan perjodohan bodoh ini, aku tidak akan mengecewakan kedua orang tuaku, tapi setelah itu kau bisa menceraikanku"
"Apa yang kau katakan? Im Nayeon, aku hanya akan menikah satu kali dalam hidupku!" nada Yoongi mulai meninggi.
Nayeon berdiri berhadapan dengan Yoongi, "Untuk apa kau menikahi orang yang sama sekali tidak kau cintai!?"
"Aku sedang berusaha Im Nayeon, aku sedang berusaha untuk mencintaimu, tidak bisa secepat itum aku juga butuh waktu" nada Yoongi yang mulai melembut.
Nayeon tersentuh mendengar ucapan Yoongi. Nayeon hanya diam tertunduk. Sedangkan pria yang sedang dihadapannya merengkuh Nayeon kedalam pelukannya. Terdengar isakan Nayeon tepat di dada Yoongi.
Nayeon membalas pelukan Yoongi. "Aku jatuh cinta padamu oppa" ucap Nayeon sambil terisak.
Ini adalah pelukan pertamanya dari Yoongi, Nayeon sangat menyukai ini.
Yoongi tersenyum kecil, "ya, kau memang harus jatuh cinta padaku."
Imut. Itulah yang terlintas dibenak Yoongi saat ini. Walaupun tingkah calon isterinya sedikit kekanakan, itu sangat menggemaskan.
***