Seulgi sudah bersiap-siap untuk berangkat ke kantor, namun betapa terkejutnya ia saat melihat selusin belanjaan yang masih rapi dengan pembungkusnya. Ia bahkan tidak ingat, kapan ia pernah belanja sebanyak ini.Seulgi menghampiri salah satu kantong belanjaan dan membukanya, ia menemui ssbuah gaun bermotif bunga bermerek terkenal yang kemarin Nayeon beli.
"Bukankah ini milik Nayeon yang kemarin dia beli?"
Seulgi membuka lagi belanjaan lainnya dan benar ini semua milik Nayeon. Tapi kenapa bisa ada di dalam apartemennya?
Seulgi menemukan secarik kertas yang menempel di salah satu kantong belanjaan.
Seulgi-ah thank you so much for todayy!! This is all gift just for you! dan terima kasih sudah jadi temanku!
NB : PLEASE DON'T HATE ME! LOVE YOU!
-NYIa tidak mengerti kenapa tiba-tiba Nayeon memberika semua ini untuknya. Ia tahu sendiri barang-barang yang semua Nayeon beli adalah barang branded dan bahkan Nayeon membeli handbag yang harganya puluhan juta, ia tak menyangka Nayeon bakal memberinya semua ini untuknya.
.
Yoongi terbangun dan tidak melihat Nayeon yang biasanya masih terlelap. Seperti biasanya ia selalu mengecek hpnya setelah bangun, dan terdapat pesan dari Nayeon.
Nayeon :
Maaf oppa, aku harus berangkat pagi aku ada meeting. Aku menelfon supir kantor untuk menjemputku. Oh ya, mungkin aku akan pulang terlambat karena ada project yang yang mendekati deadline jadi tak usah menungguku. Aku juga sudah memasakan nasi goreng, jangan lupa sarapan! I love u!Sudah tiga hari, Nayeon selalu mengirim pesan yang sama. Yoongi juga tidak mengantar jemput Nayeon karena Nayeon selalu bilang sudah diantar jemput dengan supir kantor.
Nayeon selalu berangkat sebelum Yoongi bangun dan pulang saat Yoongi sudah tertidur. Yoongi juga sudah tidak menerima morning kiss yang selalu Nayeon berikan.
"Arrghh...menyebalkan sebenarnya suaminya itu siapa? aku atau sopir sih!" eluh Yoongi.
Yoongi merasa Nayeon benar-benar aneh akhir-akhir ini. Ia tidak seperhatian seperti biasanya, bahkan sudah jaranb sekali untuk mereka untuk sekedar makan siang saat jam istirahat. Setiap kali Yoongi mengajaknya, Nayeon selalu punya alasan untuk tidak bisa makan siang bersama.
.
Keesokan harinya.
Tepat pukul 6 pagi alarm Nayeon berbunyi, ia pun terbangun untuk bersiap-siap berangkat ke kantor. Ia mendongak sedikit agar bisa melihat wajah suaminya yang masih tidur terlelap, hanya dengan menatap wajah Yoongi itu bisa menenangkan buat Nayeon. Ia berada dalam pelukan Yoongi, wajah Yoongi berada tepat di atas kepalanya. Nayeon mencoba bergerak untuk melepaskan pelukan Yoongi tapi dengan tidak membangunkannya. Nayeon mencoba tapi tetap saja ia tak bisa terlepas dari pelukan Yoongi.
"Jangan mencoba kabur kali ini." bisik Yoongi.
"Hmm?" Nayeon tercekat, ia kira Yoongi masih tertidur. "Oppa sudah bangun??"
"Ooh..karena kau selalu pergi saat aku masih tertidur, bisa-bisanya kau melakukannya selama berhari-hari huh" ucap Yoongi sambil mengeratkan pelukannya.
Hari ini Yoongi memang sudah berencana untuk bangun lebih cepat, agar tidak seperti hari-hari kemarin dimana ia selalu tidak menemukan Nayeon saat terbangun dan itu sangat menyebalkan untuknya. Yoongi memasang alarm pukul 5 pagi karena Nayeon biasanya sudah bangun pukul 6.
"I-itu karena aku sedang ada project oppa." gugup Nayeon.
Yoongi melepaskan pelukannya dan sedikit memundurkan tubuhnya agar bisa melihat wajah istrinya dengan jelas.
"Kalau begitu kau harus berhenti bekerja, aku bisa membiayai kehidupan kita."
"Bukan itu masalahnya aku sangat menyukai pekerjaanku, lagi pula kita sudah sepakat dari awal kalau kau bakal tetap mengizinkanku bekerja."
"Tapi tidak dengan mengabaikan aku."
Nayeon terdiam."Aku tahu kau berbohong, Nay kau benar-benar tidak pandai berbohong."
Nayeon bergerak untuk mendudukan tubuhnya. Ia bahkan tidak mampu menatap wajah Yoongi.
"Nayeon liat aku," Yoongi memposisikan wajahnya agar sejajar dengan Nayeon, ia menangkup wajah mungil Nayeon dengan kedua tangannya dan membuat Nayeon menatapnya. "Katakan apa yang ingin kau katakan."
Tiba-tiba Nayeon mengeluarkan air matanya dan itu sangat membuat Yoongi terkejut.
Dengan sekali gerakan, Yoongi menarik tangan Nayeon untuk memeluk tubuhnya. "Sayang kau kenapa?" ucap Yoongi dengan lembut.
Yoongi bisa mendengar dengan jelas suara isakan Nayeon. Sesekali Yoongi mencium puncak kepala Nayeon untuk menenangkannya.
Sebenarnya Yoongi tidak tahu sama sekali kenapa tiba-tiba Nayeon seperti ini. Ada apa sebenarnya dengan Nayeon? Yoongi benar-benar tidak bisa mencernanya.
"Aku sangat mencintaimu, aku takut kau akan meninggalkanku."
"Hussh...sayang dengar, aku tidak akan meninggalkanmu, tidak akan mampu," Yoongi mengelus-elus rambut Nayeon.
"Jangan pernah berpikir kalau aku akan meninggalkanmu, itu tidak akan terjadi." Yoongi bisa merasakan Nayeon mengangguk di dadanya.
Ada apa sebenarnya Nay? Kenapa kau tiba-tiba berkata seperti itu? batin Yoongi.
.
Seharian ini Yoongi benar-benar tidak bisa fokus bekerja, penyebabnya adalah Nayeon. Kejadian tadi pagi saat Nayeon tiba-tiba menangis membuatnya bingug seharian ini. Nayeon tidak memberitahuinya penyebabnya dan itu membuat Yoongi menjadi lebih khawatir.
Jika bukan karena Nayeon yang meminta, hari ini Yoongi tidak akan pergi ke kantor sampai Nayeon menjelaskan keadaannya, alasan mengapa dia seperti itu, dan apa sebenarnya masalah yang sedang Nayeon hadapi.
"Aissh..sebenarnya dia kenapa?!" Yoongi mengacak rambutnya karena terlalu pusing memikirkan Nayeon, bahkan jas dan dasinya sudah tidak menempel lagi di tubuhnya.
Tanpa pikir panjang Yoongi mengambil jasnya dan kunci mobilnya yang tergeletak di meja kerjanya.
.
Nayeon segera keluar kantornya setelah mendapat telfon dari Yoongi yang sudah menunggu di depan kantornya. Dari kejauhan Nayeon bisa melihat Yoongi yang sedikit berbeda dari biasanya, dimana ia selalu terlihat berkharisma namun, kali ini ia terlihat berantakan.
Yoongi langsung memeluk Nayeon, ia bahkan tidak memberikan kesempatan untuk Nayeon berbicara.
"Oppa kenapa tiba-tiba? Ini kan belum jam pulang?"
"Kau berhutang penjelasan padaku tentang pagi tadi kau tiba-tiba menangis." ucap Yoongi di sela-sela leher Nayeon.
Yoongi mengeratkan dekapannya dan menelusupkan kepalanya di leher Nayeon. Nayeon melihat di sekelilingnya banyak orang yang sedang memperhatikan mereka, dan Nayeon merasa sangat risih. Tapi saat ini ia tidak peduli, Nayeon membalas dengan mengelus-eluskan kepala Yoongi.
***
Thank youu vote & comment kalian❤