23

3.4K 296 9
                                    

Range rover evoque merah milik Yoongi terparkir di halaman rumah bergaya eropa milik orangtuanya. Yoongi tak tahu lagi harus mengadu kemana, ia hanya membutuhkan eommanya untuk meringankan bebannya.
Ny. Min sudah tahu tingkah laku anaknya jika sedang tertimpa masalah. Yoongi selalu datang kepadanya dengan wajah kusut.

"Eomma..Yoongi harus bagaimana? Karena Yoongi Seulgi jadi menderita." tangis Yoongi pecah dipelukan eomma-nya.

"Eomma tahu Yoongi, eomma sudah mengetahuinya semenjak kau dan Nayeon menikah, eomma sudah mengetahui tentang Seulgi,"

"Eomma sengaja tidak memberitahumu, karena tak ingin membuat hubunganmu dengan Nayeon menjadi berantakan." lanjut Ny. Min

"Ini salahku eomma, jika aku mengetahuinya dari awal tak akan ada yang tersakiti eomma."

"Yoongi kau seorang suami, seorang kepala keluarga, bersikaplah semestinya! Apa kau kau selemah ini? Karena satu masalah saja sudah bisa membuatmu terpuruk? Ini hanya sebagian kecil cobaan awal hubunganmu dengan Nayeon!" ucap Ny. Min tegas sambil memegang pundak Yoongi dengan kedua tangannya.

"..."

"Dimana Seulgi sekarang?" tanya Ny. Min

"Di rumah sakit, dia sedang dirawat tapi dia sudah mengingat semuanya eomma."

.

Sesuai nasehat dokter, Nayeon izin bekerja untuk sementara. Ia harus istirahat penuh di rumah. Tubuhnya masih lemah, tapi ia hanya sendiri dan dengan terpaksa Nayeon harus memasak maupun melakukan pekerjaan rumah sendiri.

Memasak, sangat bukan keahlian Nayeon. Awalnya Nayeon ingin makan makanan yang instan karena tidak perlu susah untuk memasak, tapi ia mengingat makanan instan sangat tidak baik dikonsumsi saat hamil.

Disaat seperti ini, Nayeon sebenarmya sangat membutuhkan suami yang selalu berada disampingnya. Ia benar-benar merindukan Yoongi.

Nayeon mengambil ponselnya, jemarinya berusaha menemukan nomor Yoongi. Alhasil, ponsel Yoongi sedang tidak aktif. Nayeon juga menelfon kantor Yoongi, namun Yoongi sedang tidak ada di kantornya sejak pagi.

Dimana oppa?

Nayeon sebenarnya sangat khawatir pada Yoongi. Ia memikirkan dimana Yoongi tidur, bagaimana makannya. Bahkan Yoongi belum pulang beristirahat sejak mereka kembali dari Switzerland.

Tut...tut..

"Eoh..Nayeon-ah?"

"Jimin-ah.."

Jimin satu-satu harapan Nayeon untuk mengetahui keberadaan Yoongi, karena Jimin satu-satu teman Yoongi yang ia kenal.

"Ada apa Nay?"

"Kau tau dimana Yoongi oppa? Aku tak bisa menghubunginya."

"Oh Yoongi hyung? Dia sedang di rumah sakit Nayeon-ah."

"Ru-rumah sakit?!" sontak mata Nayeon terbuka lebar.

"Eoh..kau belum diberitahu Yoongi hyung?"

"Aku tidak diberitahu apa-apa, ada apa Jimin-ah?!"

"Seulgi Nay, ia sedang dirawat di rumah sakit."

.

Mendengar kabar bahwa Seulgi yang sedang berada di rumah sakit, Nayeon segera menghampirinya. Nayeon bahkan lupa kalau dia sedang hamil dan harus istirahat total di rumah karena kondisinya yang masih lemah. Nayeon segera mengambil kunci mobilnya dan segera mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit.

Saat ini Nayeon benar-benar terlihat sangat khawatir, yang hanya bisa ia lakukan adalah berdoa agar Seulgi akan baik-baik saja. Nayeon melakukan mobilnya dengan kecepatan tinggi, ia bahkan masih sakit, wajahnya terlihat pucat, ia tidak mempedulikan tubuhnya yang masih sangat lemah.

Segera setelah sampai di rumah sakit, ia berjalan dengan tergesa-gesa menuju front office.

"Permisi, ruangan pasien Han Seulgi?" ucap Nayeon dengan nafas yang tersenggal-senggal.

"Pasien Han Seulgi berada di lantai 4, nomor kamar 22."

"Terima kasih."

Lift terbuka di lantai 4, Nayeon keluar dengan sedikit ragu. Ia berpikir apa Seulgi akan mau menemuinya atau bahkan Seulgi akan mengusirnya? pikiran itu benar-benar mengganggu Nayeon. Langkah Nayeon terhenti, ia bahkan berniat untuk kembali ke lift namun, ia memutuskan untuk menemui Seulgi.

Nayeon sampai di depan pintu kamar nomor 22, dari luar pintu Nayeon bisa melihat yang sedang berada di dalam, Yoongi dan ibunya. Ia melihat Seulgi yang sadar sedang berbicara dengan Ny. Min yang berada di samping tempat tidurnya sambil memengang tangannya erat. Sedangkan Yoongi berdiri di samping ibunya dan matanya hanya tertuju pada Seulgi.

Nayeon mengurungkan niatnya untuk masuk, bukan karena Seulgi dan Yoongi, tapi karena ibu mertuanya. Ia tak tahu bagaimana harus mengahadapinya, ibu mertuanya pasti sangat kecewa padanya. Nayeon pernah mendengar, jika dulu Ny.Min sangat menyayangi Seulgi seperti anak sendiri, dan banyak yang bilang Seulgi adalah menantu ideal.

"Senang, kau dikelilingi orang-orang yang sangat menyayangimu, cepat sembuh Seulgi." gumam Nayeon.

Nayeon sudah mengetahui alasan mengapa Yoongi tiba-tiba meminta untuk segera kembali ke Korea ditengah-tengah honeymoon mereka. Dan ternyata Seulgi lah yang membuatnya segera pulang.

Hatinya semakin sakit bahwa selama ini Yoongi sudah membohonginya. Yoongi tidak benar-benar bisa melupakan Seulgi. Yang saat ini Nayeon butuhkan adalah Yoongi, ia ingin Yoongi berada disampingnya, namun orang yang ia butuhkan lebih memilih berada disamping wanita lain.

.

Nayeon tak henti menitihkan air matanya. Sakit rasanya melihat tak ada yang berada disampingnya saat ia membutuhkan. Nayeon ingin sekali pulang ke rumah orangtuanya, namun disisi lain ia tak ingin membuat orangtuanya khawatir, ia ingin terlihat baik-baik saja.

***

Thank you for vote & comment❤

Million Words✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang