Hari ini Yoongi akan pulang dari China. Seulgi yang memberi tahu Nayeon jika Yoongi akan pulang dan sampai korea malam ini, karena sejak dia telfon Yoongi kemarin pagi, Yoongi belum sama sekali menghubunginya.
Nayeon rela pulang lebih cepat, agar dia sampai di apartemen sebelum Yoongi. Nayeon ingin memasakan makanan untuk suaminya, sekaligus sebagai permintaan maaf karena kejadian kemarin.
Nayeon sudah membuat beberapa makanan favorit Yoongi yang ia lihat dari resep yang ibunya berikan. Nayeon juga sudah menata makanannya di meja makan, semua sudah siap tinggal menuggu Yoongi datang.
Sudah jam 9 malam, namun belum ada tanda-tanda Yoongi datang. Nayeon menghubungi Seulgi menanyakan apa mereka sudah sampai korea atau belum, dan jawabannya kalau mereka sudah dari 2 jam yang lalu sampak korea. Seulgi juga memberitahu Nayeon, kalau Yoongi sudah pulang daritadi dengan mengendarai mobil sendiri tanpa sopir.
Nayeon tetap positive thinking, mungkin saja sedang macet di jalan.
Sudah pukul 10. Nayeon mendengar seseorang menekan password apartemennya. Yoongi.
Nayeon yang sedari tadi menunggu di ruang tv sambil menonto dramam menuju ke pintu apartemen untuk menyambut Yoongi.
"Oppa sudah datang?"
"Hmm.." jawab singkat Yoongi.
"Oppa sudah makan? Aku sud-"
"Aku sudah makan bersama Jimin sebelum ke sini." potong Yoongi.
"Oh baiklah.." jawab Nayeon denga nada sedikit kecewa.
"Aku lelah, aku ke kamar dulu." ujar Yoongi yang sedikit mengabaikan Nayeon.
Nayeon tercengang setelah mendengar perkataan Yoongi. Kecewa, tentu saja. Nayeon masih kaget dengan sikap Yoongi, padahal dia sudah berusaha memasak makanan kesukaannya, menunggu hingga malam, bahkan dia belum sempat makan siang agar pekerjaan di kantor cepat selesai dan bisa pulang lebih awal untuk berbelanja bahan-bahan makanan. Tapi, apa yang dia dapat tidak setimpal dengan usahanya.
Merasa terabaikan, Nayeon sudah tidak mood untuk makan. Ia bahkan tidak membereskan meja makan yang sudah tertata rapi dan penuh dengan makanan. Nayeon menuju sofa depan tv dengan malas.
Salah besar apa yang sudah kuperbuat? Huh menyebalkan, batin Nayeon
Sesaat Nayeon benar-benar merindukan rumah. Dimana ia tidak pernah merasa sendiri bahkan terabaikan. Dia benar-benar merindukan Seokjin oppa yang selalu menggodanya, walaupun kadang dia merasa terganggu tapi dia benar-benar merindukannya.
Nayeon :
Oppa aku benar-benar merindukanmuSeokjin :
Wae? Terakhir kali kau bilang begitu, karena kau ingin mobil baru. Sekarang kau meminta apa? Suamimu seorang CEO, mintalah dengan suamimuNayeon :
Oppa!! Kali ini aku benar-benar merindukanmu, eomma, appa juga, amu merindukan merekaSeokjin :
Kalau begitu pulanglah besok, besok hari sabtu jadi aku akan di rumahNayeon :
Tidak bisakah kau jemput aku sekarang?Seokjin :
Kau sudah punya suami, mintalah dia untuk mengantarmu!Nayeon :
Baiklah, besok akan pulang ke rumah. Tunggu aku oppaa!^^.
Nayeon masih terjaga sampai tengah malam, dia membersihkan dapur dan meja maka. Semua makanan yang dia sudah masak, berakhir di tempat sampah. Nayeon berbaring di sofa ruang tv, ia terlalu malas untuk masuk kamar dimana Yoongi berada. Pada akhirnya Nayeon tertidur di sofa.
.
Flashback
Malam, sehari sebelum Yoongi dan staffnya kembali ke Korea. Yoongi mendapat telfon dari orang suruhannya untuk mencari informasi tentang Han Seulgi.
"Tuan, saya sudah mendapat informasi tentang Han Seulgi." ucap seprang pria di seberang telfon
"Sebelumnya nama keluarganya adalah Kang, tapi sejak 3 tahun yang lalu keluarganya berganti nama menjadi Han."
"Dia dan keluarganya sudah tiga tahun berganti kewarganegaraan dari Canada menjadi warga negara UK."
"Saya mencari tahu apa yang terjadi pada keluarga Han tiga tahun lalu, dan termyata Han Seulgi mengalami kecelakaan mobil saat di Paris dan koma selama 1 bulan,"
"Dia sempat dipindahkan ke rjmah sakit Canada lalu satu minggu kemudian dipindahkan ke rumah sakit London."
"Setelah 1 bulan bangun dari koma, Han Seulgi mengalami lupa ingatan, tapi Han Seulgi tidak sepenuhnya hilang ingatan, ia masih bisa mengingat tentang studynya saat kuliah di Paris sehingga ia bisa meneruskan studynya di Oxford, tapi ia lupa tentang ingatan orang-orang yang ia kenal."
"Saya mengikuti keluarganya di London, saya akan mengirimkan beberapa foto kepada tuan."
Setelah mendengar informasi dari orang suruhanya Yoongi benar-benar shock. Tidak bisa berkata apa-apa, ia bahkan tidak bisa berdiri dengan baik. Perasaannya campur aduk. Senang mengetahui dia adalah benar Kang Seulgi, kekasihnya dulu. Sedih, jika tahu kekasihnya telah hilang ingatan sehingga tidak bisa mengingatnya sama sekali.
Air mata Yoongi benar-benar tidak bisa terbendug lagi. Saat ini dia ingin sekali memeluk Seulgi. Sudah tiga tahun ia kehilangan Seulgi, ia selalu merindukannya, dan kadang rasa bersalahnya selalu muncul.
Yoongi tidak bisa berbuat apa-apa lagi.Disamping ia benar-benar merindukan Seulgi, ia juga takut kehilangan Nayeon. Ya, Yoongi sudah membuka hatinya untuk Nayeon. Dia benar-benar benci keadaan seperti ini. Mengapa dua wanita itu bisa hadir di saat yang bersamaan?
Walaupun begitu, dengan perasaan yang masib sangat kacau, Yoongi tetap harus menjalaninya dengan konsekuensi yang harus ia terima. Pilihan berat, ia harus memilih.
***