15

3.3K 306 5
                                    


Waktu sudah melewati jam makan siang namun Yoongi masih saja berkutik di depan laptopnya dengan ditemani beberapa dokumen di mejanya. Sudah beberapa kali sekertarisnya, Seulgi mengingatkan untuk istirahat makan, namun tetap saja Yoongi belum melepaskan pekerjaannya.

Pintu ruangannya terbuka, seorang wanita paruh baya menampakan diri di balik pintu.

"Eomma? kenapa tiba-tiba kesini?"
Ny. Min mendekat ke meja kerja Yoongi.

"Awalnya eomma datang untuk mengajakmu makan siang, tapi mood eomma sudah berubah. Jelaskan bagaimana dia bisa berada di sini?!" ucap Ny. Min dengan nada kesal.

"Dia? maksud eomma siapa?"

"Bagaimana Seulgi bisa berada di sini?!!"

Yoongi menghampir eomma-nya karena emosi yang mulai memuncak, ia memegang bahu eommanya dan mendudukan di sofa ruangannya.

Ny. Min tentu tahu hubungan Yoongi dengan Seulgi dulu, bahkan  Ny. Min sudah merestui hubungan mereka. Tentu Ny. Min tak akan menyangka akan bertemu lagi dengan Seulgi.

Alasan kesal Ny. Min pada anak satu-satunya ini, tidak lain karena Seulgi adalah kekasih Yoongi dulu, wanita yang paling dicintai Yoongi sampai-sampai Yoongi  sulit membuka hati untuk wanita lain sejak mereka berpisah.

Mungkin jika Yoongi belum menikah dengan Nayeon, Ny. Min akan tidak sekesal seperti saat ini. Namun, posisinya Yoongi sudah berstatus menjadi suami Nayeon dan yang ada dipikiran Ny. Min bahwa Yoongi benar-benar belum bisa melupakan Seulgi sehingga ia menerima Seulgi untuk bekerja di perusahaannya.

Yoongi menjelaskan semua tentang keadaan Seulgi sebenarnya pada eomma-nya. Ny. Min akhirnya mengerti keadaan Seulgi, ia menjadi sangat kasihan kepada Seulgi.

Menurutnya Seulgi adalah wanita yang sangat penyayang. Mungkin sebelum ada Nayeon, Seulgi adalah menantu ideal bagi Ny. Min.

"Apa Nayeon sudah mengetahui tentang hubunganmu dulu dengan Seulgi?"

Yoongi hanya bisa menggeleng lalu menunduk, seakan ia tidak mampun melihat wajah eomma yang pasti akan memarahinya.

"Min Yoongi kau tidak mencintai Nayeon?"

Yoongi terkejut, "Aku mencintainya eomma, sangat mencintainya"

"Kalau begitu sebaiknya kau beritahu dia sekarang, sebelum ia mengetahuinya sendiri dam jika itu terjadi dia akan meninggalkanmu!"

DEG

Yoongi bahkan tidak berpikir bagaimana jika Nayeon benar-benar meninggalkannya

.

Beberapa kali Nayeon mengecek hpnya, ia menunggu balasan dari Yoongi namun sampai sekarang ia belum menerimanya. Ia merasa benar-benar bosan, pekerjaan sudah ia bereskan agar ia bisa pulang lebih cepat. Ia sudah memberitahu Yoongi jika ia ingin oulanh cepat, tapi belum ada jawaban sama sekali dari Yoongi.

Beberapa saat, tanda pesan masuk hp milik Nayeon berbunyi. Seketika senyumnya mengembang setelah melihat nama yang tertera di layar hpnya, Yoongi.

Yoongi :
Sayang, aku sudah di depan kantormu.
Nayeon membelalakan matanya, kenapa bisa celat sekali? pikir Nayeon
Nayeon segera mengemasi barangnya dan menyusul Yoongi.

"Hai!" sapa Yoongi saat Nayeon membuka pintu mobilnya.

"Oppa mau mengajakku kemana?"

"Tempat favoritmu jika kau lagi bosan!"

Nayeon berusaha mencerna maksud Yoongi, ia bahkan lupa dimana tempat jika ia merasa bosan, "Dimana?"

"Kau segera mengetahuinya."

Setelah beberapa jam menempuh perjalanan, akhirnya mereka sampai di tempat yang Yoongi maksud.

Nayeon tidak menyangka Yoongi akan mengajaknya ke tempat seindah ini. Bahkan Nayeon baru pertama kalinya kesini. Ia juga tidak tahu jika Korea memilki tempat cantik seperti ini menurutnya.

"Oppa! kau bohong! kau bilang akan mengajakku ke tempat favoritku, bahkan ini baru pertama kalinya aku kesini, bagaimana kau bisa bilang ini tempat favoritku?!"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Oppa! kau bohong! kau bilang akan mengajakku ke tempat favoritku, bahkan ini baru pertama kalinya aku kesini, bagaimana kau bisa bilang ini tempat favoritku?!"

Yoongi tertawa kecil, "Aku berubah pikiran, aku mengajakmu ke tempat favoritku."

"Aku menyukainya." gumam Nayeon.

Nayeon dan Yoongi sebenarnya sama-sama menyukai tempat yang tenang dan sepi. Mereka tidak menyukai tempat yang ramai dan berisik. Karena itu, mereka tidak pernah datang ke club maupun taman bermain yang selalu dipenuhi sekumpulan orang.

.

Mereka berkeliling mengitari danau sambil menikmati matahari yang tenggelam. Yoongi mengambil kesempatan untuk mengambil gambar menggunakan kameranya yang sengaja ia bawa untuk hari ini.

Setelah hari sudah mulai gelap, Nayeon dan Yoongi pergi ke sebuah rumah makan yang tidak begitu besar dan sangat sederhana.

"Nay,  aku ingin mengatakan sesuatu."

"Tentang apa?"

"Tentang masa laluku."

Ahjumma datang membawakan makanan yang Nayeon dan Yoongi pesan sehingga memotong pembicaran mereka berdua.

"Waah terima kasih ahjumma!" ucap Nayeon yang mengalihkan perhatiannya pada makanan yang disediakan.

"Oppa sebaiknya kita makan dulu."

Yoongi mengatupkan bibirnya dan mengangguk setuju.

.

Nayeon dan Yoongi sudah dalam perlajalan menuju pulang. Setelah makan di rumah makan tadi, Nayeon mengajak untuk segera pulang karena alasan besok pagi ia ada meeting di kantor.

Nayeon sudah tertidur dari awal perjalanan menuju ke apartemen, sehingga tidak memberi kesempatan Yoongi untuk menceritakan masa lalunya. Nayeon seakan selalu menghindari jika Yoongi akan memberitahunya, padahal dari awal Nayeon selalu memaksa Yoongi untuk memberitahunya.

Sepanjang perjalanan tangan Yoongi tidak lepas dari Nayeon. Ia menggenggam begitu erat seakan takut jika wanitanya pergi, sesekali ia bahkan mencium punggung tangan Nayeon.

Sejak ia berpikir, sangat beruntung dirinya bisa bertemu dengan Nayeon. Ia tidak tahu bagaimana jadinya jika Nayeon benar-benar meniggalkannya. Namun, Yoongi tidak akan membuat itu terjadi.

***

Million Words✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang