3

4.4K 381 11
                                    

Hari ini adalah hari pernikajan Yoongi dan Nayeon. Acara pernikahan diadakan di salah satu hotel mewah di Seoul milik dari IM Nation. Pernikahan mereka dihadiri banyak tamu undangan, rekan bisnis, keluarga, dan teman-teman. Senyuman tak pernah lepas dari wajah cantik Nayeon maupun Yoongi.

.
Setelah selesai dengan acara pernikahan, Nayeon dan Yoongi menuju ke apartemen Yoongi. Barang-barang Nayeon sudah berada di sini dari 2 hari yang lalu.

Saat ini Nayeon sedang berusaha melepas gaunnya di kamar mandi, mau tidak mau ia harus meminta tolong Yoongi untuk membantu melepaskan gaunnya.

"Oppa, bisakah kau membantuku sebentar?" ucap Nayeon yang kepalanya keluar dari pintu kamar mandi.

Yoongi yang sedang melepas jas nya langsung menuju kamar mandi.

"apa yang bisa kubantu?"

"Tolong lepaskan resletingnya" nada Nayeon yang sedikit malu.

Setelah Yoongi membuka resleting Nayeon, ia memeluk Nayeon dari belakang, Yoongi mengecup leher Nayeon, membuat Nayeon terkaget, apa yang dia lakukan?

Masih dalam posisi yang sama, "Terima kasih udah mempercayaiku"

Nayeon membalikan tubuhnya agar bisa menghadap Yoongi, tidak ada kata-kata yang keluar. Dengan cepat Nayeon mengecup pipi kanan Yoongi, ia malu bahkan tidak berani menatap Yoongi setelah mengecupnya.

Yoongi tersenyum dan langsung manarik pinggang Nayeon agar menempel ke tubuhnya. Nayeon tersentak dengan perlakuan Yoongi, jantung Nayeon berdegup kencang seolah tau apa yang akan selanjutnya terjadi.

Yoongi mencium bibir Nayeon. Tapi bukan sekedar kecupan biasa seperti saat acara pernikahan tadi, Yoongi melumat bibir Nayeon dengan lembut. Nayeon mengalungkan tangannya pada leher Yoongi, dan tentu Nayeon juga membalasnya dengan lumatan-lumatan kecil.

Nayeon melepaskan ciumannya,
"Tunggu, bukannya besok kau akan kerja?"

Masih berada pada jarak yang sangat dekat, Yoongi menautkan alisnya.
"Memang iya, aku belum mengambil cuti nikah"

"Jadi Oppa harus istirahat sekarang, kau pasti sangat capek" Nayeon berusaha melepaskan pelukan Yoongi, namun ditahan oleh Yoongi.

Tentu Yoongi juga pria pada umumnya, yang selalu menginginkan lebih setelah resmi menikah, lagipula ini malam pertama mereka.

"Kalau gitu aku akan melakukannya dengan cepat" Yoongi menunjukan senyuman nakalnya pada Nayeon.

Nayeon mengerti maksud Yoongi.
Nayeon membulatkan matanya, "Ta-tapi..."

"Jangan mencari alasan-alasan lagi, kau sudah jadi milikku"

Blussh

Nayeon sudah tidak bisa menahannya, kata-kata Yoongi semakin membuatnya lebih jauh mencintai Yoongi. Jantungnya berpacu lebih cepat dari biasanya.

.
Nayeon terbangun dari tidurnya, ia melihat tangan Yoongi yang masih melingkar di perutnya.
Nayeon membalikan tubuhnya agar bisa melihat wajah suaminya itu.

Bahagia, yang saat ini Nayeon rasakan.

Sejenak ia berpikir, hal normal apa istri lakukan saat pagi hari. Karena ini adalah hari pertama semenjak ia resmi menjadi seorang istri, ia ingin menunjukan kepada suaminya sebagai istri yang baik.

Walaupun masih lelah, karena seharian kemarin adalah acara pernikahannya ditambah Yoongi yang tidak sabar ingin melakukannya. Tapi Nayeon harus bangun, karena ia ingin membuat sarapan untuk suaminya sebelum berangkat kerja.

Nayeon mengecup sebentar pipi suaminya dan bangun dari tempat tidurnya sambil menggulung rambut panjangnya.

.

Sebelum Nayeon menuju ke dapur, Nayeon menyiapkan pakaian Yoongi untuk ia pakai pergi bekerja. Ia menyiapkan kemeja putih, jas, dan celana hitam, Nayeon menggantungnya di depan lemari pakaian agar mudah dilihat Yoongi.

.
Setelah menyiapkan sarapan, Nayeon langsung mandi dan bersiap-siap untuk berangkat kerja, tak lupa ia membangunkan Yoongi untuk mandi dan sarapan bersama.

.

Mereka sudah berada di meja makan. Yoongi memperhatikan gerak-gerik Nayeon yang sedang mengambilkan nasi untuknya.

"Kenapa oppa melihatku seperti itu?"

"Hmmm..tidak apa, hanya saja..."

"Kenapa?"

"Apa kau tidak sakit?" Tanya Yoongi dengan nada ragu

"Sakit? Tidak aku baik-baik saja"

"Maksudku..karena perbuatanku semalam.."

Nayeon baru sadar maksud pembicaraan Yoongi, dan membuat pipinya bersemu merah. Yoongi yang mengetahui perubahan Nayeon pun menggodanya.

Nayeon tidak menjawab, ia berusaha mengalihakan pandangannya. Tapi Yoongi tetap saja bertanya.

"Apa aku sangat kasar?"

"Apa kau kesakitan?"

"Aku melakukannya dengan baik kan?"

Yoongi terus saja memberi bertubi-tubi pertanyaan.

"Oppa berhenti membuatku malu. Tentu sakit tapi tidak apa, kau juga tidak kasar, kau melakukanya dengan baik. Sudah puas?"

Yoongi terkekeh mendengar jawaban isterinya. "Tentu belum puas, nanti malam harus dilanjutkan lagi"

"Bukan itu maksudku oppa, puas dengan jawabanku tidak?"

Yoongi tersenyum kemenangan, setelah berhasil menggoda Nayeon.

.
"Apa masakanku tidak apa? Maaf aku belum pandai memasak" ucap Nayeon saat Yoongi mencoba makanannya

"Makanan apapun yang kamu masak, aku pasti makan kok"

Nayeon tersenyum cerah, walaupun Nayeon tau masakannya pas-pasan Yoongi masih mau memakannya.

"Habis ini, Oppa langsung ke kantor?"
Yoongi mengangguk.

"Kalau gitu aku ambil tas sama kunci mobilku dulu, biar kita bisa keluar bersama"

"Tunggu.." Yoongi menahan tangan Nayeon yang akan pergi

"Wae?"

"Kau pergi ke kantor dengan mengendarai mobil sendiri?"

Nayeon mengangguk, "aku biasanya memang menyetir sendiri"

"Tidak lagi, sekarang kau sudah tidak boleh menyetir sendiri, aku akan mengantarmu ke kantor mulai sekarang"

"Tapi, bagaimana kalau aku juga ada urusan lain di luar kantor?"

"Kau bisa menelponku untuk menjemputmu" jawab Yoongi enteng

"Tapi oppa, aku tidak mau merepotkanmu. Aku sering jalan-jalan sendiri saat istirahat atau sepulang kantor" rengek Nayeon

"Kau sudah bersuami, untuk apa jalan-jalan sendiri? Untuk menemui pria?"

"Tentu saja bukan! Hanya sudah terbiasa jalan sendiri"

"Ubahlah kebiasaan itu, kau sudah tidak sendiri lagi"

Nayeon hanya pasrah mendengar keputusan sepihak Yoongi, Nayeon mengalah karena tidak ingin menimbulkan masalah hanya karena masalah sepele, lagipula ini hari pertama mereka setelah menikah.

***

Million Words✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang